Friday, November 30, 2018

Tanggapi Surat Kominfo, Facebook Belum Serahkan Hasil Audit

Tanggapi Surat Kominfo, Facebook Belum Serahkan Hasil Audit
Tanggapi Surat Kominfo, Facebook Belum Serahkan Hasil Audit

KOMPAS.com - Pekan kemudian, dalam Kamis (29/4/2018), Kementerian Komunikasi & Informatika (Kominfo) balik  melayangkan surat ke Facebook. Ihwalnya artinya meminta klarifikasi & dokumen terkait insiden pencurian 1 juta data pengguna dalam Indonesia.

Kominfo memberikan tenggat selama sepekan buat memenuhi empat poin yang tertera dalam surat tersebut. Hari ini, Kamis (26/4/2018), artinya tanggal jatuh tempo yang ditetapkan.

Menurut Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, Facebook telah membalas surat itu dalam Rabu (25/4/2018) kemarin. Tak dibeberkan secara detil seperti apa surat balasan sumber Facebook, melainkan poin intinya saja, sebagai berikut.

Pertama, Facebook telah melakukan restriksi akses & pemutusan software pihak ketiga sejenis seperti CubeYOU & Aggregate IQ. Facebook jua sedang melakukan investigasi terhadap software pihak ketiga lainnya.

Kedua, proses audit yang dilakukan Facebook masih berjalan & akan membutuhkan waktu. Perkembangan proses audit akan diinformasikan kepada pemerintah.

Selain surat tersebut, aku jua mendapat kabar bahwa ada petinggi Facebook yang akan datang ke Indonesia buat menyebutkan perkembangan lebih lanjut secara pribadi kepada Menkominfo, istilah Semuel via pesan singkat.

Diketahui, implikasi audit Facebook berkali-kali diminta Kominfo dalam beberapa Surat Peringatan yang dikirim sebelumnya. Komisi 1 DPR pun menagih implikasi audit tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) beberapa dikala kemudian.

Pasti butuh waktu, ujar perwakilan Facebook Indonesia, tanpa menyebut kisaran waktu yang dibutuhkan.

Menurut Semuel, pemerintah dalam dasarnya berupaya mencegah insiden serupa terulang balik . Untuk menaikkan perhatian rakyat akan isu seperti ini, Semuel sesumbar pihaknya bakal menggencarkan pengenalan terkait bahaya penyalahgunaan data pribadi ke rakyat.

Pemerintah jua mempercepat penyelesaian draft final RUU Perlindungan Data Pribadi buat selanjutnya diserahkan ke DPR, beliau memungkasi.

Baca jua : Pemerintah Kirim 4 Permintaan ke Facebook, Jatuh Tempo 26 April

Tuesday, November 20, 2018

Status Facebook Bisa Ditambahi Warna Background, Begini Caranya

Status Facebook Bisa Ditambahi Warna Background, Begini Caranya
Status Facebook Bisa Ditambahi Warna Background, Begini Caranya

KOMPAS.com - Kotak berisi teks update status dalam Facebook tak melulu harus berwarna putih. Latar belakangnya sekarang dapat diimbuhi beserta aneka warna sehingga tampil lebih bervariasi.

Kemampuan tadi datang-datang muncul dalam pembaruan pelaksanaan mobile Facebook yang disalurkan akhir pekan ini.

Cara memakainya gampang saja. Pengguna nisbi memperbarui pelaksanaan Facebook ke versi terbaru (versi 106.0.0.26.68 buat Android), kemudian mulai menulis sesuatu dalam kolom status (Whats on your mind).

Reska Koko Nistanto/ KOMPAS.com Kolom status dalam pelaksanaan mobile buat Facebook sekarang menampilkan pilihan buat menambah warna latar belakang dalam tulisan pengguna. Aplikasi kemudian akan menampilkan pilihan warna yang dapat dijadikan latar belakang status, berupa bulat-bulat mini dalam bagian bawah mirip dapat dilihat dalam gambar dalam samping.

Total masih ada tujuh macam warna yang dapat dipilih, mulai menurut kuning, gradasi ungu, hingga abu-abu.

Piiihan-pilihan warna tadi agaknya ditujukan buat memperkuat mood dalam status pengguna, entah sedang merasa suka (kuning) atau muram (abu-abu).

Hasil akhirnya tampak sedikit berbeda menurut update status biasa, beserta teks tebal berwarna putih dalam atas background warna berbentuk persegi panjang. Mirip-mirip Path Daily dalam jejaring sosial Path, tapi tanpa gambar.

Pantauan KompasTekno dalam Minggu (18/12/2016), pilihan menambah latar belakang warna dalam kolom status baru tersedia dalam pelaksanaan mobile Facebook buat Android.

Facebook versi iOS & web desktop belum menyisipkan fitur serupa. Pihak Facebook pun tampaknya belum mengeluarkan pengumuman resmi mengenai kemampuan menambah background warna ini.

Baca: 10 Fitur Tersembunyi WhatsApp yang Wajib Diketahui

Thursday, November 8, 2018

Setelah Google, pemerintah tagih Facebook dan Twitter bayar pajak

Setelah Google, pemerintah tagih Facebook dan Twitter bayar pajak
Setelah Google, pemerintah tagih Facebook serta Twitter bayar pajak

Pemerintah tengah gencar melakukan penarikan pajak menurut perusahaan perusahaan besar yg menjalankan bisnisnya kepada Indonesia. Salah satu perusahaan yg dianggap-sebut telah melakukan pembayaran pajak adalah Google Asia Pasific Pte Ltd.

BERITA TERKAIT
Usaha tutup selama Ramadan, wajib pajak tetap diminta laporan
Selamatkan UMKM, Ketua DPR desak e-commerce asing dipajaki
Mulai 2019 turis ke Jepang dipungut pajak Sayonara sebesar Rp 128.700

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, Muhammad Haniv mengatakan sehabis Google, pihaknya kini mulai menilik pembayaran pajak Facebook serta Twitter. Di mana, ke 2 perusahaan berbasis media sosial tadi banyak dipergunakan kepada Indonesia.

"(Pemeriksaan pajak Facebook serta Google) sedang berlangsung. Kalau Yahoo sudah tidak muncul kepada Indonesia. Mereka ini kalah bersaing buat iklan. email masih akan tetapi penghasilan kepada Indonesia sudah tidak muncul. Nomor dua itu FB," ujar Haniv kepada Kantor DJP Pusat, Jakarta, Kamis (30/11).

Haniv mengatakan perusahaan-perusahaan tadi memiliki penghasilan besar kepada Indonesia melalui iklan kepada perangkat lunak. Pajak penghasilan tadi selama ini belum pernah dilaporkan secara gamblang kepada pemerintah.

"PPh penghasilan mereka. Kan mereka muncul penghasilan menurut iklan. Penghasilan pokok iklan jualan yg perangkat lunak," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan salah satu Bentuk Usaha Tetap (BUT) berinisial G telah melakukan pembayaran pajak. BUT berinisial G ini ditengarai sebagai perusahaan Google Asia Pasific Pte Ltd, yg selama ini gencar melakukan perundingan pembayaran pajak bareng pemerintah.

Di mana perusahaan G tadi telah melakukan pembayaran pajak sesuai bareng besaran yg ditetapkan, yg merupakan pelunasan tunggakan pajak tahun 2015. Tak hanya kepada Indonesia, perusahaan ini jua membayar pajak kepada Inggris, India, serta Australia.

"Baru lima menit yg kemudian mereka melakukan pembayaran tertentu menurut Amerika, Singapore baru ke sini. Yang dibayar jenis pajak PPh serta PPN. Jumlah aku tidak bisa mengungkapkan alasannya adalah muncul UU kerahasiaan pasal 34," terperinci Ken. [azz]

Monday, October 29, 2018

Seorang Gadis Palembang Diperkosa Pria yg Dikenalnya di Facebook

Seorang Gadis Palembang
Seorang Gadis Palembang Diperkosa Pria yg Dikenalnya dalam Facebook

PALEMBANG, KOMPAS.com- Seorang gadis dalam Palembang, Sumatera Selatan, diperkosa pria berinisial BH (21) yg dikenalnya dalam Facebook.

Kasus asusila itu terungkap waktu korban dengan keluarganya membuat laporan dalam Polresta Palembang, Selasa (22/lima/2018).

WE menceritakan, awalnya dia serta pelaku sering saling membalas pesan chat dalam Facebook semenjak tiga bulan terakhir.

Merasa telah akrab serta mengetahui pekerjaan pelaku BH menjadi seoarang satpam dalam keliru satu perusahaan, WE memutuskan buat menjalin interaksi asmara meskipun belum bertemu.

Setelah usang saling menjalin asmara dalam global maya, WE serta BH memutuskan buat bertemu dalam keliru satu kawasan hingga korban dipaksa pelaku buat berafiliasi badan.

Dia (pelaku) minta buat bertemu, aku nir tahu jikalau dibawa bawa ke hotel. Di sana dia tertentu mengancam, istilah WE kepada penyidik.

Baca maupun: Tertidur Usai Sahur, Gadis Ini Nyaris Diperkosa Tetangga

WE sempat berusaha melawan namun kalah.

Saya sempat ditampar," ujar korban.

Ibu WE yg mendampingi korban waktu melapor berkata, dia tak menyangka bahwa putrinya itu nekat berbohong buat menemui pelaku. Namun, waktu balik , gadis itu menangis serta mengaku telah diperkosa sang tersangka.

Anak aku ini bilangnya mau ke kawasan merayakan ulang tahun. Tidak tahu kalau dia menemui lelaki itu. Saya nir terima anak aku telah dibuat begini sang tersangka, ujar ibu korban.

Baca maupun: Diduga Diperkosa Tiga Lelaki, Siswi SMP Trauma Berat serta Tak Mau Sekolah

Kepala SPKT Polresta Palembang Iptu Herry berkata, pihaknya akan menindaklanjuti laporan korban. 

Sekarang telah diserahkan ke unit PPA buat dilakukan investigasi serta menangkap pelaku, istilah Herry.

Saturday, October 27, 2018

Sembilan Tahun Saya memakai Facebook, antara Dulu serta Sekarang

Sembilan Tahun Saya memakai Facebook, antara Dulu serta Sekarang
Sembilan Tahun Saya memakai Facebook, antara Dulu & Sekarang

Sebelumnya, terima kasih kepada Facebook (FB) sudah mengingatkan Faceversary saya. Tepat tanggal 16 Maret 2009 saya menciptakan akun di FB. Seumpama anak, usia 9 tahun masih bandel-bandelnya. Masih suka bermain & tak berfikir apa itu hoaks, distopia teknologi, apalagi politik. Pokoknya senang-senang saja.

Dan begitupun sejatinya akun yg dirancang di FB. Dulu, sebuah akun FB berarti menyambung friendship. Dengan interface yg lebih baik & user-friendly sumber Friendster, FB merupakan media persahabatan. Unggah satu tutur atau satu kalimat, maka bejibun komentar sahabat-sahabat. Dahulu mencari sahabat di FB menjadi kebangaan tersendiri. Semakin banyak sahabat, semakin dapat jumawa. Dan saya yakin, jikalau akun orang-orang dahulu lebih orisinal & genuine.

Platform sosial media, seperti FB, setidaknya lebih 'organik'. Komunikasi yg hadir seperti merefleksikan interaksi sosial. Dengan medium global maya, kita mencoba merajut komunikasi. Zuckerberg yg diklaim introvert dapat berkembang menjadi menjadi ekstrovert memakai FB.

Cita-citanya menyatukan para alumni tempatnya kuliah mendatangkan kemanfaatan buat khalayak. Dicetuskannya FB tahun 2008, tidak hanya menyatukan para alumni, akan akan tetapi juga seluruh global. Kini, FB sudah menjadi sang behemoth platform sosmed. 

Dulu, tak banyak warta hoaks yg viral. Tidak nampak memakai nyata isu SARA yg dibawa. Karena FB merupakan dimensi euphoria global siber. FB menjadi wadah buat saling berdiskusi tanpa harus berdebat kusir. Apa yg ramai di FB tak perlu didiseminasi menjadi aksi demo atau persekusi. FB permanen FB tanpa embel-embel politik, agama, & ideologi.

Teman tetaplah bergaul tanpa dipisah agama, partai, pandangan politik bahkan genre-genre. Yang timbul di linimasa saya dulu merupakan sahabat bukan iklan, apalagi warta tanpa kejelasan.

Sekarang, sebuah akun FB tak lebih sumber fungsinya buat connectivity. Facebook yg kini merupakan versi subversif Google memakai sisipan filter bubble, iklan, viralitas, juga hoaks. Semua orang dapat mempunyai lebih sumber satu akun, bahkan ribuan. Komersialisasi kerumunan (buzzing) & menggoreng warta hoaks atau nyata (virality) menjadi awam. FB makin ramai memakai polarisasi ideologi, golongan, & agama. Apalagi deretan iklan yg bersliweran di linimasa yg menjadi polusi fikiran yg begitu subtle. 

Para penikmat FB kini, pungkasnya, orang-orang tua. Berkat FB pun kini banyak orang jadi 'pintar'. Linimasa mereka penuh memakai warta yg sama, serupa, & didasarkan  minat. Faktanya FB kini menjadi penyumbang besar arus warta di internet. Namun yg saya tahu, banyak warta yg kadang rekayasa belaka. Dengan judul bombastis, menyudutkan, & timpang. Posting seperti ini dihiasi banyak sekali like, komen & share. Hebat dari saya. Tapi apa benar ribuan akun ini orisinal atau hanya sekadar kerumunan buzzers?

Mudahnya kini akun FB mencap orang kecebong, buzzer, bahkan kafir. Diskusi di kolom komentar berisi sumpah serapah ala kebun fauna. Banyak yg begitu gampang memuntahkan tutur sekena mulutnya. Entah akun-akun ini dimiliki orang/oknum/kelompok yg sama. Tapi mau tak mau banyak juga sahabat-sahabat FB saya yg orisinal terhanyut dalam bundar setan ini. Seperti modus penjual obat yg berteriak memperlihatkan obatnya mujarab. Lalu rekan-rekannya berpura-pura membeli. Sehingga, yg lainnya pun terpesona buat membeli.

Ah, mungkin ini hanya kisah cinta tak realistis saya tertentu. Karena faktanya, FB pun meraup milyaran dollar sumber akun yg kita buat. Terserah users FB mau dijadikan apa FB. Bagi beberapa orang, masuk akal saja mencari untung di FB, seperti membuka toko online. Namun di sisi lain, ada orang yg mau membayar buat warta hoaks, cyberbully atau sekadar mencari followers. Walau, memang ada genuine relationship di FB. Teman & rekan yg memang mengapresiasi, berinteraksi, & memberi manfaat. Orang-orang yg faham FB bukan sekadar media menyebar kebencian akan akan tetapi mempererat pertemanan.

Artikel saya ihwal Facebook:

Kematian Facebook akan Seperti Friendster
Facebook bukan Lagi Sosmed yg Kita Duga
Ada Bahaya Dibalik Facebook.org

Salam,

Solo, 16 Maret 2018

03:43 pm

Friday, October 19, 2018

Rumitnya Facebook merancang kecerdasan buatan perangi terorisme

Rumitnya Facebook merancang kecerdasan protesis perangi terorisme

Media sosial kerap dijadikan kambing hitam menjadi loka penyebaran konten-konten terorisme. Telebih bila mengusut implikasi survei yang dilakukan oleh Universitas Miami sepanjang 2015 sampai menggunakan 2016, terlihat relatif mencengangkan.

BERITA TERKAIT
Akun palsu FB 'Taj Yasin Maimoen' minta sumbangan buat pesta kemenangan
Akun Facebook Taj Yasin dipalsukan buat minta sumbangan pesta masyarakat
Terbuai janji pernikahan, gadis di Surabaya tertipu laki-laki kenalan di FB

Betapa nir, 106.000 aktivis pro ISIS seluruhnya memakai media umum buat menggempur paham radikalisme. Tak tanggung-tanggung, sebesar 166 grup di media umum yang dipergunakan mereka buat kepentingan membentuk jaringan.

Dari 166 grup di media umum itu, 90.000 pesan terkirim setiap harinya. Pengguna media umum mirip digempur kanan kiri menggunakan liputan-liputan yang pro ISIS.

Nampaknya, ISIS memang paham betul betapa efektifnya media umum ini menjadi alat dakwah. Menyampaikan pandangan-pandangannya buat bisa diterima logika sehat para pengguna media umum. Terutama anak-anak muda.

Setali 3 uang, perusahaan-perusahaan media umum pun jengah menggunakan tuduhan-tuduhan yang selalu menyudutkannya atas nama sarang teroris. Alhasil, mirip Facebook berjibaku menumpas konten-konten yang sarat radikalisme. Tentu, ini demi masa depan perusahaan besutan Mark Zuckerberg.

Segenap perjuangan sudah dilakukan. Berkumpul menggunakan belasan perusahaan teknologi lainnya buat membahas cara terbaik melawan teroris. Namun sayangnya, hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ternyata ada banyak dilema yang sangat sulit harus dipecahkan.

Salah satunya merupakan bagaimana mengidentifikasi konten teroris yang jumlahnya relatif mini di platform yang relatif besar mirip Facebook. Ini semacam mencari sebuah kutu. Sulit. Belum lagi menggunakan penyampaian bahasa yang majemuk semakin membuat kusut dilema ini.

Maka, Facebook terpaksa memakai banyak orang buat meninjau konten yang berpotensi melanggar kebijakan serta menghapusnya.

Nampaknya, menjadi perusahaan teknologi, Facebook tidak ingin hanya mengandalkan energi manusia. Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan protesis diikutsertakan buat mengatasi dilema ini. Berhasilkah?

Keterlibatan AI ternyata memiliki donasi yang konkret membantu membersihkan kutu-kutu teroris yang melekat di platform milik mereka. Namun bila melihat ke belakang dalam pembuatannnya jua relatif rumit.

Sama rumitnya ketika masa awal membersihkan konten radikalisme. Bagaimana membuat sistem kompeterisasi yang sanggup membaca bila gambar atau teks tadi bermuatan radikalisme.

Sebuah solusi yang ada buat foto nir akan selalu bisa menjadi solusi buat video serta teks. Sebuah solusi yang berhasil buat mengenali ikon teroris dalam sebuah gambar, nir akan selalu bisa membedakan antara teroris yang menaruh foto buat melakukan perekrutan serta sebuah organisasi gosip maupun organisasi gosip yang menaruh foto homogen buat mengedukasi publik, ujar Head of Counterterrorism Policy, Facebook, Brian Fishman.

Seiring menggunakan perkembangan ketika, sejak Juni kemudian, sistem AI yang dikembangkan Facebook dianggap sudah relatif memuaskan. Mereka membicarakan 99 % konten terkait teror ISIS serta Al Qaeda sudah terhapus sendiri sebelum energi manusia turut membantu.

Bahkan sebelum konten tadi diunggah di blog ini. Kami melakukan hal ini melalui penggunaan sistem otomatis mirip pencocokoan foto serta video serta pembelajaran mesin berbasis teks. Begitu kami menemukan konten teror, kami menghapus 83 % salinan postingan dalam ketika satu jam setelah konten itu diunggah, jelasnya.

Kendati begitu, menerapkan penggunaan AI buat kontraterorisme tidaklah sesederhana itu. Tergantung pada tekniknya, diharapkan dokumentasi database menggunakan hati-hati atau meminta kode data manusia buat melatih mesin.

Sebuah sistem yang didesain buat menemukan konten dari satu gerombolan teroris langsung mungkin nir akan sanggup dipergunakan buat gerombolan lainnya karena adanya perbedaan bahasa serta gaya dalam propaganda mereka. [idc]

Saturday, October 13, 2018

Ramai skandal Facebook, begini cara lindungi data online Anda

Ramai skandal Facebook,
Ramai skandal Facebook, begini cara lindungi data online Enda

Dalam ramainya keliru satu skandal terbesar Facebook berupa pengambilan secara ilegal jutaan data sang Cambridge Analytica, rakyat beramai-ramai buat tanggal dari Facebook. Bahkan secara mayapada, tagar #DeleteFacebook menggema di jejaring sosial Twitter.

BERITA TERKAIT
Parlemen Uni Eropa cecar Mark Zuckerberg soal Cambridge Analytica & hoaks
Polri pertimbangkan periksa pihak Facebook AS terkait kebocoran data
Soal kebocoran data, Polri nilai Facebook belum kooperatif

Memang menghapus Facebook artinya cara paling mudah dan aman agar data kita nir disalahgunakan. Namun Enda bisa melakukan beberapa hal buat memproteksi data online dan berita privasi Enda di jagat internet.

Cegah Facebook buat membagi data Enda

Mungkin menghapus atau deactivate Facebook artinya opsi yg nir ingin Enda lakukan. Namun Enda harus berhati-hati bersama berbagai perangkat lunak yg telah Enda login lewat Facebook selama bertahun-tahun menggunakan Facebook. Mungkin Enda nir sadar, namun poly perangkat lunak yg memberi opsi "masuk bersama Facebook" yg benar-benar mudah, ketimbang memasukkan username dan password.

Hal ini nisbi berbahaya alasannya pengguna tak jarang tak menyadari bahwa nisbi poly perangkat lunak pihak ketiga yg bersama mudah bisa mengakses data personal Enda.

Enda bisa melakukan pembersihan, bersama masuk halaman perangkat lunak di akun Facebook Enda di hidangan setting, dan Enda bisa tertentu lihat perangkat lunak apa saja yg terkoneksi bersama akun Enda. Enda bisa mengarah perangkat lunak apa yg ingin Enda hapus.

Enda maupun bisa buat mematikan akses dari perangkat lunak yg Enda nir hapus bersama mematikan menandakan cawang di berita seperti ulang tahun Enda, kota kawasan tinggal, atau pandangan politik.

Menghapus Facebook

Aika cara ini terlalu rumit, atau Enda memang telah tak ingin menggunakan Facebook lagi, Enda bisa menghapus akun Enda atau opsi deactivate.

Facebook mempunyai halaman khusus buat menuntun Enda mematikan akun Enda. Namun Enda nir akan bisa mengaktifkan balik  akun Enda atau mengakses konten atau berita apapun yg Enda bagikan di masa kemudian.

Proses menghapus data Enda pun maupun memakan waktu, jadi proses menghapus Facebook sebenarnya relatif dipersulit sendiri sang Facebook.

Facebook sendiri dalam halaman Help mereka menulis bahwa "mungkin dibutuhkan waktu hingga 90 hari semenjak awal proses penghapusan buat menghapus semua hal yg telah Enda poskan, seperti foto Enda, pembaruan status, atau data lain yg disimpan dalam sistem backup."

Ada maupun opo deactivate atau menonaktifkan akun andai celoteh suatu ketika ingin mengaksesnya lagi. Opsi ini bisa ditemukan di hidangan Settings, kemudian Manage Account.

Data-data Facebook Enda sendiri bisa Enda unduh sendiri bersama melakukan Unduh Salinan Data Facebook Enda, lewat Setting, kemudian General. [idc]