Monday, October 29, 2018

Seorang Gadis Palembang Diperkosa Pria yg Dikenalnya di Facebook

Seorang Gadis Palembang
Seorang Gadis Palembang Diperkosa Pria yg Dikenalnya dalam Facebook

PALEMBANG, KOMPAS.com- Seorang gadis dalam Palembang, Sumatera Selatan, diperkosa pria berinisial BH (21) yg dikenalnya dalam Facebook.

Kasus asusila itu terungkap waktu korban dengan keluarganya membuat laporan dalam Polresta Palembang, Selasa (22/lima/2018).

WE menceritakan, awalnya dia serta pelaku sering saling membalas pesan chat dalam Facebook semenjak tiga bulan terakhir.

Merasa telah akrab serta mengetahui pekerjaan pelaku BH menjadi seoarang satpam dalam keliru satu perusahaan, WE memutuskan buat menjalin interaksi asmara meskipun belum bertemu.

Setelah usang saling menjalin asmara dalam global maya, WE serta BH memutuskan buat bertemu dalam keliru satu kawasan hingga korban dipaksa pelaku buat berafiliasi badan.

Dia (pelaku) minta buat bertemu, aku nir tahu jikalau dibawa bawa ke hotel. Di sana dia tertentu mengancam, istilah WE kepada penyidik.

Baca maupun: Tertidur Usai Sahur, Gadis Ini Nyaris Diperkosa Tetangga

WE sempat berusaha melawan namun kalah.

Saya sempat ditampar," ujar korban.

Ibu WE yg mendampingi korban waktu melapor berkata, dia tak menyangka bahwa putrinya itu nekat berbohong buat menemui pelaku. Namun, waktu balik , gadis itu menangis serta mengaku telah diperkosa sang tersangka.

Anak aku ini bilangnya mau ke kawasan merayakan ulang tahun. Tidak tahu kalau dia menemui lelaki itu. Saya nir terima anak aku telah dibuat begini sang tersangka, ujar ibu korban.

Baca maupun: Diduga Diperkosa Tiga Lelaki, Siswi SMP Trauma Berat serta Tak Mau Sekolah

Kepala SPKT Polresta Palembang Iptu Herry berkata, pihaknya akan menindaklanjuti laporan korban. 

Sekarang telah diserahkan ke unit PPA buat dilakukan investigasi serta menangkap pelaku, istilah Herry.

Saturday, October 27, 2018

Sembilan Tahun Saya memakai Facebook, antara Dulu serta Sekarang

Sembilan Tahun Saya memakai Facebook, antara Dulu serta Sekarang
Sembilan Tahun Saya memakai Facebook, antara Dulu & Sekarang

Sebelumnya, terima kasih kepada Facebook (FB) sudah mengingatkan Faceversary saya. Tepat tanggal 16 Maret 2009 saya menciptakan akun di FB. Seumpama anak, usia 9 tahun masih bandel-bandelnya. Masih suka bermain & tak berfikir apa itu hoaks, distopia teknologi, apalagi politik. Pokoknya senang-senang saja.

Dan begitupun sejatinya akun yg dirancang di FB. Dulu, sebuah akun FB berarti menyambung friendship. Dengan interface yg lebih baik & user-friendly sumber Friendster, FB merupakan media persahabatan. Unggah satu tutur atau satu kalimat, maka bejibun komentar sahabat-sahabat. Dahulu mencari sahabat di FB menjadi kebangaan tersendiri. Semakin banyak sahabat, semakin dapat jumawa. Dan saya yakin, jikalau akun orang-orang dahulu lebih orisinal & genuine.

Platform sosial media, seperti FB, setidaknya lebih 'organik'. Komunikasi yg hadir seperti merefleksikan interaksi sosial. Dengan medium global maya, kita mencoba merajut komunikasi. Zuckerberg yg diklaim introvert dapat berkembang menjadi menjadi ekstrovert memakai FB.

Cita-citanya menyatukan para alumni tempatnya kuliah mendatangkan kemanfaatan buat khalayak. Dicetuskannya FB tahun 2008, tidak hanya menyatukan para alumni, akan akan tetapi juga seluruh global. Kini, FB sudah menjadi sang behemoth platform sosmed. 

Dulu, tak banyak warta hoaks yg viral. Tidak nampak memakai nyata isu SARA yg dibawa. Karena FB merupakan dimensi euphoria global siber. FB menjadi wadah buat saling berdiskusi tanpa harus berdebat kusir. Apa yg ramai di FB tak perlu didiseminasi menjadi aksi demo atau persekusi. FB permanen FB tanpa embel-embel politik, agama, & ideologi.

Teman tetaplah bergaul tanpa dipisah agama, partai, pandangan politik bahkan genre-genre. Yang timbul di linimasa saya dulu merupakan sahabat bukan iklan, apalagi warta tanpa kejelasan.

Sekarang, sebuah akun FB tak lebih sumber fungsinya buat connectivity. Facebook yg kini merupakan versi subversif Google memakai sisipan filter bubble, iklan, viralitas, juga hoaks. Semua orang dapat mempunyai lebih sumber satu akun, bahkan ribuan. Komersialisasi kerumunan (buzzing) & menggoreng warta hoaks atau nyata (virality) menjadi awam. FB makin ramai memakai polarisasi ideologi, golongan, & agama. Apalagi deretan iklan yg bersliweran di linimasa yg menjadi polusi fikiran yg begitu subtle. 

Para penikmat FB kini, pungkasnya, orang-orang tua. Berkat FB pun kini banyak orang jadi 'pintar'. Linimasa mereka penuh memakai warta yg sama, serupa, & didasarkan  minat. Faktanya FB kini menjadi penyumbang besar arus warta di internet. Namun yg saya tahu, banyak warta yg kadang rekayasa belaka. Dengan judul bombastis, menyudutkan, & timpang. Posting seperti ini dihiasi banyak sekali like, komen & share. Hebat dari saya. Tapi apa benar ribuan akun ini orisinal atau hanya sekadar kerumunan buzzers?

Mudahnya kini akun FB mencap orang kecebong, buzzer, bahkan kafir. Diskusi di kolom komentar berisi sumpah serapah ala kebun fauna. Banyak yg begitu gampang memuntahkan tutur sekena mulutnya. Entah akun-akun ini dimiliki orang/oknum/kelompok yg sama. Tapi mau tak mau banyak juga sahabat-sahabat FB saya yg orisinal terhanyut dalam bundar setan ini. Seperti modus penjual obat yg berteriak memperlihatkan obatnya mujarab. Lalu rekan-rekannya berpura-pura membeli. Sehingga, yg lainnya pun terpesona buat membeli.

Ah, mungkin ini hanya kisah cinta tak realistis saya tertentu. Karena faktanya, FB pun meraup milyaran dollar sumber akun yg kita buat. Terserah users FB mau dijadikan apa FB. Bagi beberapa orang, masuk akal saja mencari untung di FB, seperti membuka toko online. Namun di sisi lain, ada orang yg mau membayar buat warta hoaks, cyberbully atau sekadar mencari followers. Walau, memang ada genuine relationship di FB. Teman & rekan yg memang mengapresiasi, berinteraksi, & memberi manfaat. Orang-orang yg faham FB bukan sekadar media menyebar kebencian akan akan tetapi mempererat pertemanan.

Artikel saya ihwal Facebook:

Kematian Facebook akan Seperti Friendster
Facebook bukan Lagi Sosmed yg Kita Duga
Ada Bahaya Dibalik Facebook.org

Salam,

Solo, 16 Maret 2018

03:43 pm

Friday, October 19, 2018

Rumitnya Facebook merancang kecerdasan buatan perangi terorisme

Rumitnya Facebook merancang kecerdasan protesis perangi terorisme

Media sosial kerap dijadikan kambing hitam menjadi loka penyebaran konten-konten terorisme. Telebih bila mengusut implikasi survei yang dilakukan oleh Universitas Miami sepanjang 2015 sampai menggunakan 2016, terlihat relatif mencengangkan.

BERITA TERKAIT
Akun palsu FB 'Taj Yasin Maimoen' minta sumbangan buat pesta kemenangan
Akun Facebook Taj Yasin dipalsukan buat minta sumbangan pesta masyarakat
Terbuai janji pernikahan, gadis di Surabaya tertipu laki-laki kenalan di FB

Betapa nir, 106.000 aktivis pro ISIS seluruhnya memakai media umum buat menggempur paham radikalisme. Tak tanggung-tanggung, sebesar 166 grup di media umum yang dipergunakan mereka buat kepentingan membentuk jaringan.

Dari 166 grup di media umum itu, 90.000 pesan terkirim setiap harinya. Pengguna media umum mirip digempur kanan kiri menggunakan liputan-liputan yang pro ISIS.

Nampaknya, ISIS memang paham betul betapa efektifnya media umum ini menjadi alat dakwah. Menyampaikan pandangan-pandangannya buat bisa diterima logika sehat para pengguna media umum. Terutama anak-anak muda.

Setali 3 uang, perusahaan-perusahaan media umum pun jengah menggunakan tuduhan-tuduhan yang selalu menyudutkannya atas nama sarang teroris. Alhasil, mirip Facebook berjibaku menumpas konten-konten yang sarat radikalisme. Tentu, ini demi masa depan perusahaan besutan Mark Zuckerberg.

Segenap perjuangan sudah dilakukan. Berkumpul menggunakan belasan perusahaan teknologi lainnya buat membahas cara terbaik melawan teroris. Namun sayangnya, hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ternyata ada banyak dilema yang sangat sulit harus dipecahkan.

Salah satunya merupakan bagaimana mengidentifikasi konten teroris yang jumlahnya relatif mini di platform yang relatif besar mirip Facebook. Ini semacam mencari sebuah kutu. Sulit. Belum lagi menggunakan penyampaian bahasa yang majemuk semakin membuat kusut dilema ini.

Maka, Facebook terpaksa memakai banyak orang buat meninjau konten yang berpotensi melanggar kebijakan serta menghapusnya.

Nampaknya, menjadi perusahaan teknologi, Facebook tidak ingin hanya mengandalkan energi manusia. Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan protesis diikutsertakan buat mengatasi dilema ini. Berhasilkah?

Keterlibatan AI ternyata memiliki donasi yang konkret membantu membersihkan kutu-kutu teroris yang melekat di platform milik mereka. Namun bila melihat ke belakang dalam pembuatannnya jua relatif rumit.

Sama rumitnya ketika masa awal membersihkan konten radikalisme. Bagaimana membuat sistem kompeterisasi yang sanggup membaca bila gambar atau teks tadi bermuatan radikalisme.

Sebuah solusi yang ada buat foto nir akan selalu bisa menjadi solusi buat video serta teks. Sebuah solusi yang berhasil buat mengenali ikon teroris dalam sebuah gambar, nir akan selalu bisa membedakan antara teroris yang menaruh foto buat melakukan perekrutan serta sebuah organisasi gosip maupun organisasi gosip yang menaruh foto homogen buat mengedukasi publik, ujar Head of Counterterrorism Policy, Facebook, Brian Fishman.

Seiring menggunakan perkembangan ketika, sejak Juni kemudian, sistem AI yang dikembangkan Facebook dianggap sudah relatif memuaskan. Mereka membicarakan 99 % konten terkait teror ISIS serta Al Qaeda sudah terhapus sendiri sebelum energi manusia turut membantu.

Bahkan sebelum konten tadi diunggah di blog ini. Kami melakukan hal ini melalui penggunaan sistem otomatis mirip pencocokoan foto serta video serta pembelajaran mesin berbasis teks. Begitu kami menemukan konten teror, kami menghapus 83 % salinan postingan dalam ketika satu jam setelah konten itu diunggah, jelasnya.

Kendati begitu, menerapkan penggunaan AI buat kontraterorisme tidaklah sesederhana itu. Tergantung pada tekniknya, diharapkan dokumentasi database menggunakan hati-hati atau meminta kode data manusia buat melatih mesin.

Sebuah sistem yang didesain buat menemukan konten dari satu gerombolan teroris langsung mungkin nir akan sanggup dipergunakan buat gerombolan lainnya karena adanya perbedaan bahasa serta gaya dalam propaganda mereka. [idc]

Saturday, October 13, 2018

Ramai skandal Facebook, begini cara lindungi data online Anda

Ramai skandal Facebook,
Ramai skandal Facebook, begini cara lindungi data online Enda

Dalam ramainya keliru satu skandal terbesar Facebook berupa pengambilan secara ilegal jutaan data sang Cambridge Analytica, rakyat beramai-ramai buat tanggal dari Facebook. Bahkan secara mayapada, tagar #DeleteFacebook menggema di jejaring sosial Twitter.

BERITA TERKAIT
Parlemen Uni Eropa cecar Mark Zuckerberg soal Cambridge Analytica & hoaks
Polri pertimbangkan periksa pihak Facebook AS terkait kebocoran data
Soal kebocoran data, Polri nilai Facebook belum kooperatif

Memang menghapus Facebook artinya cara paling mudah dan aman agar data kita nir disalahgunakan. Namun Enda bisa melakukan beberapa hal buat memproteksi data online dan berita privasi Enda di jagat internet.

Cegah Facebook buat membagi data Enda

Mungkin menghapus atau deactivate Facebook artinya opsi yg nir ingin Enda lakukan. Namun Enda harus berhati-hati bersama berbagai perangkat lunak yg telah Enda login lewat Facebook selama bertahun-tahun menggunakan Facebook. Mungkin Enda nir sadar, namun poly perangkat lunak yg memberi opsi "masuk bersama Facebook" yg benar-benar mudah, ketimbang memasukkan username dan password.

Hal ini nisbi berbahaya alasannya pengguna tak jarang tak menyadari bahwa nisbi poly perangkat lunak pihak ketiga yg bersama mudah bisa mengakses data personal Enda.

Enda bisa melakukan pembersihan, bersama masuk halaman perangkat lunak di akun Facebook Enda di hidangan setting, dan Enda bisa tertentu lihat perangkat lunak apa saja yg terkoneksi bersama akun Enda. Enda bisa mengarah perangkat lunak apa yg ingin Enda hapus.

Enda maupun bisa buat mematikan akses dari perangkat lunak yg Enda nir hapus bersama mematikan menandakan cawang di berita seperti ulang tahun Enda, kota kawasan tinggal, atau pandangan politik.

Menghapus Facebook

Aika cara ini terlalu rumit, atau Enda memang telah tak ingin menggunakan Facebook lagi, Enda bisa menghapus akun Enda atau opsi deactivate.

Facebook mempunyai halaman khusus buat menuntun Enda mematikan akun Enda. Namun Enda nir akan bisa mengaktifkan balik  akun Enda atau mengakses konten atau berita apapun yg Enda bagikan di masa kemudian.

Proses menghapus data Enda pun maupun memakan waktu, jadi proses menghapus Facebook sebenarnya relatif dipersulit sendiri sang Facebook.

Facebook sendiri dalam halaman Help mereka menulis bahwa "mungkin dibutuhkan waktu hingga 90 hari semenjak awal proses penghapusan buat menghapus semua hal yg telah Enda poskan, seperti foto Enda, pembaruan status, atau data lain yg disimpan dalam sistem backup."

Ada maupun opo deactivate atau menonaktifkan akun andai celoteh suatu ketika ingin mengaksesnya lagi. Opsi ini bisa ditemukan di hidangan Settings, kemudian Manage Account.

Data-data Facebook Enda sendiri bisa Enda unduh sendiri bersama melakukan Unduh Salinan Data Facebook Enda, lewat Setting, kemudian General. [idc]

Thursday, October 11, 2018

Rahasia kenapa Facebook didominasi rona biru

Rahasia kenapa Facebook didominasi rona biru
Rahasia kenapa Facebook didominasi warna biru

Tentunya tak terdapat yg sempat terpikir kenapa Facebook didominasi warna biru. Berikut penjelasannya.

BERITA TERKAIT
Akun palsu FB 'Taj Yasin Maimoen' minta sumbangan untuk pesta kemenangan
Akun Facebook Taj Yasin dipalsukan untuk minta sumbangan pesta rakyat
Terbuai janji pernikahan, gadis dalam Surabaya tertipu pria kenalan dalam FB

Sampai sekarang, belum terdapat satu jejaring sosial pun yg sanggup ungguli perolehan pengguna yg dimiliki Facebook. Banyak fitur & fasilitas unik sekaligus menarik digelontorkan oleh Facebook untuk manjakan penggunanya.

Namun, terdapat satu pertanyaan, kenapa Facebook lebih didominasi warna biru, selain warna dasar putih?

Ternyata yg membentuk Mark Zuckerberg memutuskan untuk memakai warna biru sebagai warna secara umum dikuasai dalam blog buatannya tersebut lantaran beliau buta warna.

Seperti dikutip dari Newyorker (09/2010), dikala beliau menjalani test mata, beliau mendapati bahwa matanya kesulitan untuk melihat paduan warna merah & hijau. Dia hanya dapat melihat warna biru saja.

Oleh karenanya, beliau beranggapan bahwa biru adalah warna yg bergerak maju & dapat diaplikasikan hampir memakai semua warna.

Selain itu, dari tulisan dalam Fast Company (06/05), dari penelitian, warna yg paling disukai baik oleh perempuan atau pria adalah biru.

Biru menawarkan satu warna yg terkesan tenang & lebih dapat 'menawarkan diri' seandainya bertemu memakai warna lainnya. Bahkan untuk underline atau link sebuah URL dalam internet, warna yg biasa ditemui adalah mayoritas biru.

Oleh karenanya, pertanyaan kenapa biru menjadi warna secara umum dikuasai dalam Facebook, jawabannya lantaran Zuck buta warna & warna biru lebih secara umum dikuasai sekaligus bergerak maju dibandingkan memakai warna lainnya. [das]

Tuesday, October 9, 2018

Puluhan juta data penggunanya bocor, pendiri Facebook diam seribu bahasa

Puluhan juta data penggunanya bocor, pendiri Facebook diam seribu bahasa
Puluhan juta data penggunanya bocor, pendiri Facebook membisu seribu bahasa

Baru-baru ini ramai diberitakan bahwa data dari 50 juta pengguna Facebook bocor. Menanggapi tuduhan tadi, pendiri jejaring sosial berlogo 'F' - Mark Zuckerberg masih bungkam hingga waktu ini. Bahkan pihaknya telah dipanggil buat melakukan investigasi, nilai sahamnya anjlok. Meski telah terdapat aksi kampanye dalam media umum buat #DeleteFacebook, Zuck masih membisu seribu bahasa.

BERITA TERKAIT
Hasil SBMPTN diumumkan hari ini!
Pembaruan skema buat para pensiun PNS akan meringankan APBN
Misteri kembalinya Nining setelah 1,lima tahun hilang

Mengutip page The Guardian, Rabu (21/3/2018), saham Facebook anjlok 6,77 persen setelah kabar tadi tersebar. Nilai valuasi perusahaan pun turun higga USD 36 miliar (setara bersama Rp 495 triliun) seiring bersama kekhawatiran investor atas problem kebocoran data yang menimpa Facebook.

Tak hanya itu, nilai kekayaan Mark Zuckerberg maupun turun sebanyak USD 6,06 miliar atau setara Rp 83,3 triliun.

Raksasa media umum dari Negeri Paman Sam itu mengumumkan bahwa mereka akan memakai jasa perusahaan digital forensik buat melakukan audit terhadap Chambridge Analytica buat menentukan apakah perusahaan tadi masih mempunyai salinan data yang bersangkutan atau tidak.

Menurut Facebook, Information Commissioner Office inggris justru meminta orang-orang dari perusahaan digital forensik bernama Stroz Friedberg itu buat pergi dari kantor Chambridge Analytica dalam Inggris sehingga pihak berwenang dapat melakukan penyelidikan sendiri.

The Observer melaporkan bahwa perusahaan bernama Global Science Research (GSR) telah memanen puluhan juta profil pengguna Facebook & menjual datanya ke Chambridge Analytica.

Di mana Zuckerberg?
Menurut laporan The New York Times, Chambridge Analytica masih mempunyai data-data tadi. Kendati begitu, Chambridge Analytica menyangkal bahwa mereka mengetahui kalau data tadi akan digunakan tidak sebagaimana mestinya.

"Aika data tadi masih terdapat, tentunya hal ini menyalahi kebijakan Facebook & itu adalah pelanggaran yang tidak dapat diterima," kata Facebook dalam pernyataannya.

Anggota parlemen AS pun telah memerintahkan orang nomor satu dalam Facebook itu buat menawarkan kesaksian atas pelanggaran data ini. Zuck--begitu karib disapa, diminta buat menawarkan jawaban detail atas problem ini hingga 13 April.

"Ini saatnya Mark Zuckerberg berhenti bersembunyi dalam balik page Facebook-nya," kata Perwakilan Senat Damian Collins.

Collins maupun mencuit, "Investigasi ini perlu dilakukan oleh pihak berwenang."

Tidak hanya itu, pertanyaan soal eksistensi Mark Zuckerberg maupun terus digaungkan dalam jejaring sosial Twitter bersama tagar #WheresZuck alias "Dimana Mark Zuckerberg" terkait bersama perilaku bungkam Zuckerberg.

Kebocoran Data dalam Facebook
Perusahaan analisis data, Cambridge Analytica (CA), dilaporkan terlibat dalam skandal besar kebocoran data puluhan juta pengguna Facebook.

Perusahaan yang pernah bekerja bersama tim kampanye Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, itu dituding memakai jutaan data buat membentuk sebuah program software yang hebat sehingga dapat memprediksi & memengaruhi pemilihan bunyi.

Dilansir The Guardian, Selasa (20/3/2018), seseorang whistleblower bernama Christopher Wylie, mengungkapkan kepada Observer The Guardian, bagaimana CA memakai keterangan personal diambil tanpa biar dalam awal 2014 buat membangun sebuah sistem yang dapat memproduksi profil pemilih individual AS.

Hal ini dilakukan buat menargetkan mereka bersama iklan politik yang telah dipersonalisasi. CA sendiri merupakan perusahaan yang dimiliki oleh miliarder Robert Mercer & dalam waktu itu dimpimpin oleh penasihat utama Trump, Steve Bannon.

"Kami mengekspolitasi Facebook & "memanen" jutaan profil orang-orang. Kami membentuk banyak sekali model buat mengeksploitasi apa yang kami tahu mengenai mereka & menargetkan 'isi hati' mereka. Itulah dasar holistik perusahaan dibangun," ungkap Wylie.

Terjerat Skandal Kebocoran Data
Dokumen yang dilihat Observer & dikonfirmasi oleh pernyataan Facebook, memperlihatkan bahwa perusahaan dalam akhir 2015 mengetahui terdapat kebocoran data yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Namun, Facebook waktu itu gagal memperingatkan para pengguna, kemudian hanya melakukan sedikit upaya buat memulihkan & mengamankan keterangan lebih dari 50 juta penggunanya.

Menurut laporan New York Times, salinan pengambilan data buat CA masih dapat ditemukan dalam internet. Tim media tadi, maupun dilaporkan melihat beberapa data mentah.

Seluruh data dikumpulkan melalui sebuah pelaksanaan bernama thisisyourdigitallife, yang dirancang oleh akademisi Aleksander Kogan, terpisah dari pekerjaannya dalam Cambridge University.

Melalui perusahaannya, Global Science Research (GSR) berkolaborasi bersama CA, membentuk seratus ribu lebih pengguna dibayar buat menjalani pengujian kepribadian & menyetujui data mereka diambil buat kepentingan akademis.

Selain itu, pelaksanaan maupun mengumpulkan keterangan dari test-taker sahabat-sahabat dalam Facebook, yang menyebabkan akumulasi puluhan juta data.

Kebijakan platform Facebook hanya mengizinkan pengumpulan data sahabat-sahabat buat mempertinggi pengalaman pengguna dalam aplikasinya, & dilarang buat dijual atau digunakan buat iklan.

Selain dugaan keterlibatan skandal media umum CA dalam Pilpres AS, perusahaan & Facebook menjadi fokus penyelidikan terkait data & politik oleh British Information Commissioner's Office. Secara terpisah, Electoral Commision maupun menilik peran CA dalam referendum Uni Eropa.

Sumber: Liputan6.com [ega]

Sunday, October 7, 2018

Pro serta Kontra Facebook

Pro serta Kontra Facebook
Pro & Kontra Facebook

Facebook merupakan salah satu jejaring sosial yangbertujuan buat memudahkan komunikasi antar individu. Facebook hanya diperbolehkan bagi mereka yang berusia di atas 17tahun keatas. Namun dalam kenyataannya,banyak anak-anak yang masih duduk dibangku SMP bahkan SD sudah memiliki akun facebook. Sudah pasti ketika belajarpun akan tersita hanya buat bermain facebook. Jila orang tua kurang teliti menyampaikan fasilitas seperti hp,I pad, bahkan laptop atau computer,maka anak akan memakai fasilitas secara berlebihan. Dan anak bias memakai dalam hal positif maupun negative.

Siapa saja yang berkecibung didunia maya,akan melupakan kehidupan nyatanya buat membuat kehidupan mayapada mayanya. Mengenal orang-orang didunia maya yang sehoby bareng kita,satu pemikiran,& sejalan bareng pendapat,hal itu sama halnya bareng menemukan keluarga baru didunia maya. Ada diantara mereka yang aktif didunia maya,mencicipi teman-teman mayapada maya lebih bias mengerti & lebih seringkali membangun mereka tersenyum. Bercanda,sharing antar hoby,hingga curhat pun akan terasa nyaman,fun, & lebih enjoy walaupun tak pernah bertemu sebelumnya,karna mereka saling support satu sama lain. Inilah kedamaian bias didapatkan didunia maya.

Namun terdapat PRO pasti terdapat KONTRA. Jila kita bertemu bareng mereka yang tak sepaham bareng kita,sanggup tercipta perselisihan antar penghuni mayapada maya. Perbedaan hoby,kesukaan,bahkan kepercayaan sanggup memicu pertengkaran dalam bentuk adu komentar dalam bahasa kasarironis sekali. Salah satu hal yang memancing perselisihan didunia maya adanya fanpage(fp) ANTI. Banyaknya fp anti di facebook yang berserakan seperti sampah sudah menjadi hiasan kotor didunia maya. Dari fp anti seniman,grup band,anime,tayangan tv,penyanyi,hingga kepercayaan & politik pun tiap ketika diperdebatkan didunia maya. Orang yang membangun fp anti merupakan mereka yang melihat sisi negative berdasarkan apa yang di-anti-kan. Sejauh ini fp anti hanya memancing kontroversi,kerusuhan & perselisihan. Fp anti ibarat magnet,yang sanggup menarik perhatian bagi mereka yang PROuntuk mengelak & menentang statement-statement berdasarkan mereka yang KONTRA,lalu terjadilah kerusuhan mayapada maya. Bukankah fp anti hanya buat mereka yang kontra? Lalu mengapa mereka yang pro wajib tiba kef p anti buat membalas penghinaan? Padahal setiap orang memiliki hoby masing-masing ,& punya hal yang tak disukai pula. Beginikah cara anak zaman sekarang menyelesaikan kasus berdasarkan factor disparitas?

Meminta mereka buat menyelesaikan bareng musyawarah tampaknya tak praktis. Untuk membangun suatu perubahan wajib dimulai berdasarkan diri sendiri. Namun fp anti akan berdampak positif apabila pengurus fp (admin) berniat baik & agak bijak dalam bertindak. Berniat buat memperbaiki yang di anggap jelek bareng membangun fp anti yang bertujuan saling sharing pendapat.memberi masukan yang bersifat membangun,bukan menjatuhkan. Mempunyai etika dalam berbahasa supaya berkesan peduli & memiliki jiwa perbaikkan.

Namun banyak fp anti yang didirikan hanya buat mencari perhatian & sebatas iseng didunia maya.

Fanpage anti saya buat hanya buat memancing antara mereka yang pro & kontra supaya saling beradu pendapat. Membaca komentar mereka yang saling menyalahkan,sama-sama merasa betul, & berujung saling mencaci,itu pemandangan yang sangat lucu hingga buatku tertawa lepas. Apapun status yang ku postingkan di fp itu tak selalu serius. Karna membangun fp anti sekedar main-main & penghilang penat. Ujar Sholeh salah satu temanku yang mendirikan fp anti di facebook.

Banyak anak dibawah umur yang bermain facebook,& bila mereka menemukan fp anti melihat pemandangan yang sangat pengap didunia maya,membaca status atau komentar yang berbau bahasa kasar tingkat tinggi,akan membawa yang akan terjadi dalam si anak. Ia sanggup terbawa arus adu komentaruntuk membela siapa yang dianggapnya betul.Jila sang anak dipihak kontre,mengetahui apa yang Ia suka dihina & di anti kan, maka beliau pun akan ikut-ikutan menilai hal itu bareng segala pemikiran yang negative. Dia akan terbentuk menjadi seorang anak yang tak sanggup menghargai sesuatu yang beliau tak suka.

Andaikan seluruh orang berfikir bahwa antara pro & kontra bukanlah suatu alasan buat saling membenci & berselisih,akan tetapi buat mencari jalan keluar antara pertarungan yang terjadi,& saling bertukar pikiran serta terbentuklah jiwa buat sanggup menghargai sesuatu. Maka berdasarkan itu kiprah orang tua sangat vital buat membangun karakter anak. Bekal iman,kecerdasan emosional serta motorik sanga vital ditanamkan dalam anak usia dini. Agar anak sanggup menentukan & membedakan mana yang betul & salah, mana yang wajib diikuti & dihindari,serta tak terpengaruh dalam lingkungannya di mayapada nyata maupun mayapada maya yang beliau hadapi.

Facebook sanggup menjadi loka mencari hiburan,ilmu,maupun musuh. Maka pintar-pintarlah mengelola akun facebook. Jangan hingga ketika kita terbuang hanya untukmengurusi hal yang tak vital didunia maya. Tempatkan diri kita setara bareng orang-orang berilmu,yang punya pemikiran luas,yang sanggup memperbaiki sesuatu yang salah,bukan ikut kedalam jurang kesalahan.

Friday, October 5, 2018

Postingan Facebook Bisa Dibagikan Langsung ke WhatsApp

Postingan Facebook Bisa Dibagikan Langsung ke WhatsApp
Postingan Facebook Bisa Dibagikan Langsung ke WhatsApp

KOMPAS.com - Facebook dikabarkan sedang menguji coba fitur buat Facebook mobile. Fitur yg dimaksud bakal memudahkan pengguna membagikan postingan Facebook ke platform pesan instan, WhatsApp.

Saat resmi dirilis nanti, pengguna nisbi mengklik tombol " share" (bagikan) yg berada di bawah postingan Facebook. Akan ada tiga opsi yg mampu dipilih, yakni " Share now" (bagikan kini), "Write post" (tulis postingan), & "Send in WhatsApp" (kirim ke WhatsApp).

Dengan begitu, pengguna tak wajib mengirim tautan sumber postingan Facebook ke WhatsApp buat membagikan kiriman, nisbi memanfaatkan tombol opsi kepada tombol "bagikan" saja. Fitur ini seperti beserta opsi "bagikan ke WhatsApp" yg banyak ditemukan di banyak situs web.

Facebook belum resmi mengumumkan adanya fitur ini. Namun dilansir KompasTekno sumber Gadgets Now, Senin (21/5/2018), beberapa pengguna Facebook beta mengaku menerima fitur tersebut di pelaksanaan Facebook mobile mereka.

Baca jua: Video Instagram & Facebook Bisa Diputar Langsung di WhatsApp

Besar kemungkinannya Facebook menarget pengguna urusan ekonomi. Produk-produk yg terpajang di Facebook Marketplace, bakal lebih praktis dibagikan ke WhatsApp ke depannya.

Facebook & "anaknya" memang dilaporkan sedang menambah beberapa fitur baru secara terencana di pelaksanaan mobile, guna mempermudah para pebisnis yg memanfaatkan platform digital.

Di WhatsApp Business perangkat Android contohnya, WhatsApp menambahkan fitur "Chats Filters" yg membantu admin lebih cepat kepada mencari pesan tertentu.

Admin nisbi mengetuk search bar buat mencari pesan yg dimaksud. Fitur serupa jua ditemukan di Instagram yg mempermudah para pebisnis buat chatting ke pelanggan utamanya.

Wednesday, October 3, 2018

Polri Anggap Facebook Kurang Kooperatif Terkait Konten Radikal serta Hoaks

Polri Anggap Facebook
Polri Anggap Facebook Kurang Kooperatif Terkait Konten Radikal & Hoaks

JAKARTA, KOMPAS.com  Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, polisi mengklarifikasi sejumlah hal kepada Facebook Indonesia dalam investigasi di Bareskrim Polri, Rabu (18/4/2018).

Selain soal bocornya data 1 juta pengguna, Facebook juga diklarifikasi soal penanganan terhadap konten-konten negatif yg menyebar di platform media sosial itu.

Selama ini, ungkap Setyo, Polri kesulitan meminta Facebook menyaring konten misalnya itu.

"Selama ini Facebook juga kurang bekerja sama. Kalau kami minta buat kolaborasi bareng Facebook, lama," ujar Setyo di Kompleks Mabes Polri, Rabu.

Baca juga: Facebook Tak Janji Audit Bocornya Data Pengguna Bisa Selesai dalam Sebulan

Sementara konten tersebut telah telanjur menyebar luas. Konten yg dimaksud berkaitan bareng gerakan radikal & ujaran kebencian hingga hoaks.

Salah satu misalnya, muncul akun bernama Divisi Humas Polres Surakarta. Akun tersebut bukan berisi konten-konten kegiatan berasal Polres Surakarta, melainkan dipakai buat menyebar konten hoaks & ujaran kebencian.

"Isinya konten-konten negatif semua. Itu kami minta di-take down saja tiga hari baru turun," ungkap Setyo.

Oleh karenanya, Setyo menduga Facebook sulit diajak bekerja sama. Sebab, ungkap beliau, Facebook memakai parameter di Amerika Serikat.

Baca juga: Diperiksa lima Jam, Ini yg Disampaikan Perwakilan Facebook ke Bareskrim

Bika berdasarkan mereka tidak menyalahi aturan aturan di sana, tidak ditindak.

"Facebook wajib menghormati norma istiadat di Indonesia. Itu yg wajib dipahami karena beliau dapat keuntungan poly di sini. Jadi, beliau tidak boleh menafikan itu," ungkap Setyo.

Sebelumnya diberitakan, data 1 juta pengguna Indonesia masuk dalam total data 87 juta pengguna Facebook dunia yg dipegang Cambridge Analytica (CA).

Di Komisi I, Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari berdalih bahwa tidak muncul kebocoran data. Menurut Ruben, insiden CA artinya bentuk pelanggaran kepercayaan berasal pihak ketiga, dalam hal ini pengembang pelaksanaan kuis kepribadian bernama Kogan.

"Tak muncul pihak ketiga yg menembus sistem Facebook atau berhasil lolos berasal perangkat pengamanan data yg kami miliki. Kejadian ini artinya bentuk pelanggaran kepercayaan & kegagalan kami melindungi data pengguna, kami mohon maaf atas kejadian tersebut," ungkap Ruben.

Baca juga: Penyalah Guna Data 50 Juta Akun Facebook Bikin Mata Uang Digital

Pernyataan tersebut sontak mendapat kritikan berasal jajaran anggota Komisi I DPR yg menghadiri kedap.

Anggota berasal Fraksi PDI-P, Evita Nursanty, menilai Facebook Indonesia defensif & mencoba melimpahkan kelalaian mereka terhadap pihak lain.

"Bagaimanapun ini tanggung jawab Facebook. Kok, tampaknya Facebook membela diri & tidak mengaku keliru," ujarnya.

Andreas Pareira berasal Fraksi PDI-P mengatakan, narasi yg dibangun Facebook cenderung ingin berkelit & mengamankan diri.

"Facebook tidak boleh mengamankan diri berasal masalah ini. Bahasanya terlalu teknis, menggampangkan masalah," ungkap Andreas.

"Seakan Kogan ini saja yg melanggar, padahal Facebook yg membiarkan adanya celah bagi orang-orang misalnya Kogan ini. Sama sekali tidak muncul perlindungan data pengguna," lanjutnya.

Monday, October 1, 2018

Perwakilan Facebook Indonesia batal bertemu DPR hari ini

Perwakilan Facebook Indonesia batal bertemu DPR hari ini
Perwakilan Facebook Indonesia batal bertemu DPR hari ini

Pertemuan antara Facebook Indonesia menggunakan komisi I DPR RI, dikabarkan ditunda. Hal itu dibenarkan sang anggota Komisi I DPR RI, Sukamta.

BERITA TERKAIT
Parlemen Uni Eropa cecar Mark Zuckerberg soal Cambridge Analytica & hoaks
Polri pertimbangkan periksa pihak Facebook AS terkait kebocoran data
Soal kebocoran data, Polri nilai Facebook belum kooperatif

"Iya, benar ditunda," terang Sukamta kepada merdeka.com melalui pesan singkat, Rabu (11/4).

Menurutnya, penundaan itu alasannya faktor teknis. Sayangnya, beliau tidak mengungkapkan faktor teknis yg dimaksudkan.

"Faktor teknis saja," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, rendezvous komisi I DPR RI menggunakan perwakilan Facebook Indonesia, direncanakan pada Selasa pekan depan.

"Ditunda ke tanggal 17 April 2018," ungkap beliau.

Sebagaimana diketahui, rendezvous antara komisi I DPR RI menggunakan Facebook akan dilakukan pada hari ini, Rabu (11/4). Pertemuan itu akan membahas ihwal dugaan kebocoran 1 juta data pengguna Facebook di Indonesia.

Pada hari ini juga, pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg tengah dimintai pertanggungjawabannya di hadapan parlemen AS. Dihadapan para senator yg hadir, Zuckerberg eksklusif diberondong aneka macam macam pertanyaan selama 5 jam terkait privasi serta penggunaan data Facebook.

Sebelumnya, sesuai siaran pers Facebook, Rabu (4/4), mereka mengakui bahwa masih timbul 87 juta data yg dimungkinkan disalahgunakan sang CA.

Dari 87 juta data yg kebobolan, sebagian akbar artinya pengguna Facebook sumber Amerika Serikat atau lebih kurang 81,6 % data disalahgunakan. Selain Amerika Serikat, timbul beberapa negara termasuk Indonesia.

Indonesia masuk urutan ketiga data yg disalahgunakan. Sekitar 1,3 % sumber 87 juta. Di atas Indonesia, timbul Filipina yg kemungkinan akbar penyalahgunaan data pengguna sumber negeri itu lebih kurang 1,4 %. Selain ketiga negara itu di antaranya Inggris, Mexico, Kanada, India, Brazil, Vietnam, serta Australia. [idc]