![Perwakilan Facebook Indonesia batal bertemu DPR hari ini](https://img.okezone.com/content/2014/11/12/337/1064346/kmp-dan-kih-lakukan-lobi-tersembunyi-hari-ini-cvu6QsYUMN.jpg)
Pertemuan antara Facebook Indonesia menggunakan komisi I DPR RI, dikabarkan ditunda. Hal itu dibenarkan sang anggota Komisi I DPR RI, Sukamta.
BERITA TERKAIT
Parlemen Uni Eropa cecar Mark Zuckerberg soal Cambridge Analytica & hoaks
Polri pertimbangkan periksa pihak Facebook AS terkait kebocoran data
Soal kebocoran data, Polri nilai Facebook belum kooperatif
"Iya, benar ditunda," terang Sukamta kepada merdeka.com melalui pesan singkat, Rabu (11/4).
Menurutnya, penundaan itu alasannya faktor teknis. Sayangnya, beliau tidak mengungkapkan faktor teknis yg dimaksudkan.
"Faktor teknis saja," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, rendezvous komisi I DPR RI menggunakan perwakilan Facebook Indonesia, direncanakan pada Selasa pekan depan.
"Ditunda ke tanggal 17 April 2018," ungkap beliau.
Sebagaimana diketahui, rendezvous antara komisi I DPR RI menggunakan Facebook akan dilakukan pada hari ini, Rabu (11/4). Pertemuan itu akan membahas ihwal dugaan kebocoran 1 juta data pengguna Facebook di Indonesia.
Pada hari ini juga, pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg tengah dimintai pertanggungjawabannya di hadapan parlemen AS. Dihadapan para senator yg hadir, Zuckerberg eksklusif diberondong aneka macam macam pertanyaan selama 5 jam terkait privasi serta penggunaan data Facebook.
Sebelumnya, sesuai siaran pers Facebook, Rabu (4/4), mereka mengakui bahwa masih timbul 87 juta data yg dimungkinkan disalahgunakan sang CA.
Dari 87 juta data yg kebobolan, sebagian akbar artinya pengguna Facebook sumber Amerika Serikat atau lebih kurang 81,6 % data disalahgunakan. Selain Amerika Serikat, timbul beberapa negara termasuk Indonesia.
Indonesia masuk urutan ketiga data yg disalahgunakan. Sekitar 1,3 % sumber 87 juta. Di atas Indonesia, timbul Filipina yg kemungkinan akbar penyalahgunaan data pengguna sumber negeri itu lebih kurang 1,4 %. Selain ketiga negara itu di antaranya Inggris, Mexico, Kanada, India, Brazil, Vietnam, serta Australia. [idc]
No comments:
Post a Comment