Friday, June 29, 2018

Ini Cara Cambridge Gunakan Data Facebook buat Menangkan Trump

Ini Cara Cambridge
Ini Cara Cambridge Gunakan Data Facebook buat Menangkan Trump

KOMPAS.com Tak kurang berasal 50 juta pengguna Facebook timbul kepada tangan firma analisis data, Cambridge Analytica. Data ini ternyata dipergunakan buat kampanye pemenangan Trump kepada Pilpres AS 2016 lalu.

Bagaimana caranya data ini dipergunakan? Media kenamaan Inggris, The Guardian, belum lama ini mendapatkan bocoran dokumen cetak biru soal bagaimana data ini dimanfaatkan tim kampanye Donald Trump.

Cetak biru ini didapatkan berasal mantan pegawai Cambridge Analytica yg baru saja mengakhiri kontraknya bareng perusahaan firma analis data ini. Ia mengklaim dalam dokumen tercatat terang bagaimana seluruh data pengguna Facebook itu dipergunakan.

Dalam cetak biru tadi tercantum setidaknya timbul 27 halaman presentasi yg dibuat sang Cambridge Analytica. Presentasi ini sejatinya dibuat sebagai bahan buat ditunjukkan kepada klien potensial demi mendapatkan untung.

"Ini adalah gugusan kampanye digital berbasis data yg dipergunakan Trump," ujar Brittany Kaiser, mantan Direktur Pengembangan Bisnis Cambridge Analytica yg membawa cetak biru ini sebagaimana dikutip KompasTekno berasal The Guardian, Selasa (27/3/2018).

Baca jua: Christopher Wylie, Mahasiswa Pengungkap Kebocoran Data Pengguna Facebook

Dalam cetak biru ini terungkap bahwa firma Cambridge Analytica melakukan beberapa metode, yakni penelitian, survei intensif, pemodelan data, serta mengoptimalkan penggunaan alogaritma buat menargetkan sebesar 10.000 iklan tidak sinkron kepada audiens.

Praktik ini kemudian dilakukan kepada audiens yg tidak sinkron-beda sinkron data diri mereka dan dilakukan dalam bulan-bulan menjelang pemilihan 2016 silam.

Dalam dokumentasi yg dipresentasikan beberapa minggu sesudah Trump dinyatakan terpilih ini, tercatat bahwa iklan kampanye yg disebar tadi sudah dilihat sebesar miliaran kali sang para calon pemilih.

The Guardian Contoh pengoptimalan prosedur pemecahan, isu negatif ditampilkan ke pemilih potensial Hillary Clinton, pesaing Trump kepada Pilpres AS 2016 lalu."Ada permintaan berasal orang-orang kepada bulat perusahaan buat tahu bagaimana kami melakukannya. Semua orang ingin tahu, baik itu klien lama juga klien potensial. Tentu kami mampu saja menunjukkannya kepada orang yg sudah menandatangani persetujuan," ungkap Kaiser.

Kaiser menambahkan, beliau sendiri tidak terlibat secara tertentu dalam kampanye pemenangan Trump. Namun, beberapa kali beliau pernah mengatur pertemuan kepada antara para petinggi buat membicarakan hal ini.

Reputasi firma analisis data Cambridge Analytica ini memang relatif baik kepada antara para politikus. Firma ini dipercaya mampu mendongkrak popularitas positif ketika masa-masa kampanye berjalan.

Dalam kerjanya, pihak Cambridge Analytica jua bertugas memantau efektivitas pesan serta iklan kepada berbagai jenis pemilih. Kemudian si klien pun diberikan masukan berasal kampanye yg tengah berjalan baik itu kepada Facebook juga platform lain.

Hasil umpan balik atau feedback ini kemudian dipergunakan lagi buat mengoptimasi alogaritma penyebaran data agar kampanye yg dilakukan lebih optimal. Feedback ini dipergunakan buat mengirim ribuan iklan lain kepada calon pemilih bergantung profilnya.

Baca jua: Pencurian Data Facebook, DPR Minta Kominfo Segera Setor Draf UU PDP

Selain Facebook, Kaiser jua menunjukkan bahwa Trump jua memakai platform lain buat berkampanye, mirip Snapchat dan Twitter. Meski demikian, beliau tidak menyebutkan bareng lebih detail bagaimana tim pemenangan Trump memanfaatkan semua platform ini.

Beberapa hari lalu, Cambridge Analytica dikabarkan memegang lebih berasal 50 juta data akun pengguna Facebook.

Cambridge Analytica diduga memperoleh data pengguna Facebook berasal peneliti pihak ketiga bernama Aleksandr Kogan. Ia bekerja kepada Global Scicence Research dan kerap menghadirkan survei terkait kepribadian yg beredar masif kepada Facebook.

Data ini diduga dipergunakan sang tim kampanye Trump sebagai langkah pemenangan ketika Pilpres 2016 lalu.

Wednesday, June 27, 2018

Ingin Tahu Laporan Knda Ke Facebook Ditindaklanjuti Ini Terobosannya

Ingin Tahu Laporan
Ingin Tahu Laporan Enda Ke Facebook Ditindaklanjuti Ini Terobosannya

[caption id="attachment_184803" align="aligncenter" width="500" caption="https://tiga.bp.blogspot.com"][/caption]

Bagi anda yang pernah memanfaatkan fasilitas "melaporkan" pada Facebook, anda mungkin gak akan pernah tau hingga dimana laporan anda ditindaklanjuti. Apabila anda melaporkan sebuah tindakan Bullying and Harassment, Hate Speech, atau sebuah konten porno,  anda terpaksa wajib menunggu hasilnya secara nyata beserta menilik ulang konten atau akun yang anda laporkan. Bila perubahan yang anda inginkan gak  terjadi, anda bisa berpikir bahwa laporan anda gak hingga atau mungkin gak dipedulikan sang Facebook. Sebel jua kan kalo dicuekin begini?

Nah sekarang, gak lagi. Facebook tau bahwa anda sebel kalo gak ditanggapi. Oleh karenanya, Facebook menyediakan suatu layanan baru yang dinamakan The Support Dashboard. Layanan ini akan merespon laporan anda, bahkan anda bisa mengetahui hingga sejauh mana laporan anda ditindaklanjuti. Enda akan mendapat jawaban pribadi menurut tim Facebook. Menarik bukan?

Seperti yang ditulis melalui Facebook Safety Pages Notes, pada Kamis, 26 April 2012 kemarin,  yang berjudul More Transparency in Reporting. Fasilitas ini, memungkinkan 900 juta penggunanya buat melaporkan konten yang melanggar Standar Komunitas Facebook.  Laporan-laporan ini memungkinkan tim profesional Facebook buat mereview beserta cepat serta efektif buat menghapus konten yang melanggar ketentuan Facebook.

The Support Dashboard artinya sebuah fasilitas yang dibuat buat membantu anda melacak kemajuan laporan yang anda kirim ke Facebook. Dari The Support Dashboard, Enda bisa melihat apakah laporan yang anda kirim tersebut sudah ditinjau sang tim Facebook yang bekerja selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, dalam puluhan bahasa.

Nah dimana fitur ini berada? Aika anda sudah memakai fasilitas 'laporkan', anda bisa melihat tindaklanjutnya melalui Account Settings misalnya gambar dibawah ini.

[caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="The Support Dashboard (Facebook Safety Pages Notes)"][/caption]

Fitur ini jua akan memberitahu anda waktu keputusan sudah diambil. Setelah laporan ditangani sang Facebook's User Operations team, anda akan menerima pemberitahuan bahwa laporan tersebut sudah ditinjau atau anda bisa melihat pribadi ke The Support Dashboard dalam pengaturan akun anda (Account Settings).

Selain itu, The Support Dashboard akan menyampaikan lebih poly pemahaman kepada pelapor perihal alasan mengapa Facebook gak merogoh tindakan atas laporan yang dikirimkan. Salah satu model bila laporan anda gak ditindaklanjuti, Facebook akan menyampaikan pemahaman kepada anda bahwa Facebook artinya komunitas bermacam-macam, gak semua kontent yang menganggu atau memproduksi diri anda gak nyaman selalu memenuhi kriteria buat dihapus. Aika konten gak dihilangkan/dihapus, anda akan diberikan pilihan baik itu unfriend atau memblokir pribadi orang yang mem-posting konten tersebut.

Saat ini, The Support Dashboard baru mencakup laporan mengenai foto serta Timelines. Kedepan Facebook berencana buat memasukkan lebih poly jenis konten yang bisa dilaporkan melalui fasilitas ini.

Dengan adanya fasilitas ini, Facebook berharap lebih poly terciptanya transparansi melalui  The Support Dashboardsekaligusmemberikan wawasan yang lebih luas kepada pengguna buat memahami sebuah laporan. Fasilitas ini jua diharapkan bisa mengilhami setiap orang buat gak segan-segan melaporkan konten yang melanggar buat ditindaklanjuti sang Facebook.

Beberapa hal yang bisa dilaporkan antara lain, Violence and Threats (Kekerasan serta Ancaman), Self-Harm (Menyakiti diri sendiri), Bullying and Harassment (Penindasan/Pelecehan serta Gangguan), Hate Speech (Pembicaraan Penuh Kebencian), Graphic Violence (Kekerasan Grafis), Nudity and Pornography (Ketelanjangan serta Pronografi), Identity and Privacy (Identitas serta Privasi), Intellectual Property (HAKI), serta Phishing and Spam.

Jangan ragu buat melaporkan pelanggaran melalui semua fitur 'melaporkan' yang disediakan Facebook. Dengan begitu anda bisa belajar serta memahami jua cara Facebook menindaklanjuti laporan anda.

Semoga terobosan Facebook ini menjadi inspirasi jua bagi pemilik atau pengelola jenis media sosial lainnya.

Monday, June 25, 2018

Indonesia, Pengguna Facebook Terbanyak ke-4 pada Dunia

Indonesia, Pengguna Facebook Terbanyak ke-4 pada Dunia
Indonesia, Pengguna Facebook Terbanyak ke-4 di Dunia

KOMPAS.com - Jumlah pengguna layanan media sosial dalam tahun 2018 mengalami peningkatan. Berdasarkan laporan digital tahunan yg dikeluarkan oleh We Are Social & Hootsuite, pertumbuhan sosial media tahun ini mencapai 13 % beserta jumlah pengguna total mencapai 3 miliar.

Dari angka tadi, penggunaan Facebook masih mendominasi. Tahun ini, pengguna aktif Facebook tercatat menguasai 2 pertiga pasar beserta jumlah pengguna lebih berasal 2,17 miliar. Naik hampir 15 % dibanding tahun sebelumnya.

Dari data yg dikutip KompasTekno di We Are Social, Jumat (2/3/2018), Indonesia menyumbang jumlah pengguna Facebook terbesar urutan ke-empat secara mayapada.

Hingga Januari 2018, jumlah pengguna Facebook berasal Indonesia mencapai 130 juta akun beserta persentase enam % berasal holistik pengguna.

We Are social Daftar negara beserta pengguna Facebook terbanyak
Angka ini sekaligus mencatat nama Indonesia sebagai negara di Asia Tenggara beserta jumlah pengguna Facebook paling banyak.

Di bawah Indonesia, Filipina menempati urutan keenam beserta jumlah pengguna 67 juta akun. Disusul beserta Vietnam & Thailand di urutan tujuh & delapan beserta masing-masing jumlah pengguna mencapai 55 juta & 51 juta akun.

Sedangkan jumlah pengguna Facebook terbanyak di mayapada dipegang India. Tahun ini, penggunanya mencapai 250 juta  pengguna beserta persentase 12 % berasal jumlah total.

Bagian menarik lainnya berasal data ini artinya pertumbuhan pengguna Facebook di India yg melonjak tahun 2018. Sebelumnya, India menempati urutan kedua di beserta jumlah pengguna 213 juta. Sedangkan urutan pertama ditempati oleh Amerika Serikat beserta jumlah pengguna aktif 219 juta.

Namun dalam dikala satu tahun, India berhasil melampaui jumlah pengguna di AS. Meski begitu, kedua negara sama-sama mencatatkan jumlah pertumbuhan yg signifikan. Tahun ini, jumlah pengguna Facebook di AS mencapai 230 juta pengguna.

Dua kota di Indonesia, Bekasi & Jakarta juga tercatat sebagai kota beserta jumlah pengguna Facebook aktif terbesar. Kota Bekasi menempati urutan ke-tiga beserta jumlah pengguna mencapai 18 juta akun. Sedangkan Jakarta berada di urutan ke-empat beserta jumlah 16 juta.

Sedangkan kota beserta jumlah pengguna Facebook aktif ditempati oleh ibukota Thailand, Bangkok beserta jumlah 22 juta akun. Namun mengingat Bekasi & Jakarta merupakan kota yg berdekatan, akumulasi pengguna di kedua kota itu dapat mengalahkan Bangkok.

Meningkatnya jumlah pengguna media sosial secara holistik berbanding lurus beserta jumlah pengguna internet duania. Tahun ini, lebih berasal 1/2 penduduk mayapada kini sudah terhubung internet.

Baca juga : Berapa Jumlah Pengguna Internet Indonesia?

Dari total populasi 7,5 miliar jiwa, pengguna internet mayapada kini sudah mencapai 4 miliar orang. Berdasarkan asal yg sama, bertambahnya jumlah pengguna media sosial dipicu oleh distribusi smartphone & jaringan yg mulai merata.

Saturday, June 23, 2018

Indonesia Diduga Terkena Dampak Skandal Facebook - Cambridge Analytica

Indonesia Diduga Terkena Dampak Skandal Facebook - Cambridge Analytica
Indonesia Diduga Terkena Dampak Skandal Facebook - Cambridge Analytica

Mengejutkan, Indonesia ternyata menduduki nomor 3 sebagai negara yg diduga sebagai korban penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica melalui Facebook.  

Data yg baru-baru ini dirilis Facebook serta ditampilkan oleh CNN (13/4) memberikan Cambridge Analytica kemungkinan sudah mengakses data milik 1,10 juta pengguna Facebook Indonesia.

Angka itu tidak selaras tipis dengan Filipina (1,18 juta) yg menduduki peringkat kedua serta Inggris (1,08 juta) di peringkat keempat. Amerika Serikat masih menduduki peringkat tertinggi yaitu 70,63 juta pengguna. Total asumsi data yg diakses secara tidak absah sebesar 87 juta.

Menteri Komunikasi serta Informatika sempat mengecam untuk menutup Facebook jikalau penyalahgunaan data itu terbukti. Investigasi kepada Facebook akan segera dilakukan.

Sebagaimana sudah banyak diberitakan, Mark Zuckerberg, pemilik Facebook, baru saja merampungkan testimoninya di hadapan parlemen Amerika. Pendiri Facebook itu dipanggil untuk mengungkapkan terjadinya penyalahgunaan data jutaan pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica. Perusahan tersebut beranjak di bidang konsultan politik serta bekerja untuk kampanye Donald Trump.

Sedikit mengingat, awal terjadinya penyalahgunaan data yaitu pada tahun 2014, sebesar 270 ribu pengguna Facebook mengakses kuis berdasarkan software yg bernama This is Your Digital Life. Tanpa disadari, mereka yg berpartisipasi dalam kuis tersebut membagikan data pribadinya kepada Cambridge Analytica.

Parahnya, data yg dibagi itu pula termasuk sejumlah teman di Facebook. Akibatnya, Cambridge Analytica bisa pula mengakses data mereka yg tidak ikut dalam kuis. Pengumpulan data secara tidak absah itu baru terungkap bulan Maret 2018.

Hasil temu Zuckerberg dengan parlemen patut disayangkan lantaran belum membagikan kepastian penyelesaian. Pernyataan bias berulangkali diutarakan Zuckerberg selama proses hearing. Ditambahkan lagi, banyak anggota parlemen yg ternyata tidak memahami teknologi sehingga sulit menggali fakta berdasarkan CEO Facebook tersebut.

Mahalnya Data Privasi        

Ironis memang, perkara penyalahgunaan data jutaan orang ini. Apalagi ada dugaan pengguna media social berdasarkan Indonesia pula sebagai korbannya.

Belakangan ini, data sebagai sesuatu yg mempunyai nilai jual sangat tinggi. Sebut saja perkara pencurian data Equifax serta Yahoo menyebabkan kedua perusahaan raksasa tersebut mengalami kerugian jutaan dolar.

Sekarang artinya era big data, yg mana data dengan kuantitas yg besar mempunyai akurasi yg tinggi untuk suatu analisis ketimbang metode usang yaitu data sampling. Untuk itulah banyak perusahaan besar yg berlomba memperoleh data privasi orang sebesar-banyaknya.

Dalam perkembangannya, perusahaan pemilik data melakukan jual beli data yg dimilikinya sehingga bisa meraup keuntungan yg sangat besar. Selain Facebook, Apple serta Google merupakan contoh perusahaan raksasa yg mengelola data privasi amat besar.

Banyak pihak menerka asal keuntungan Facebook diantaranya berasal berdasarkan penjualan data. Untuk itulah, pengguna dimanjakan dengan pendaftaran serta banyak sekali fitur menarik yg perdeo. Mark Zuckerberg menyangkal tuduhan tersebut serta permanen menyatakan asal pendapatan Facebook artinya berdasarkan iklan. Entahlah, mana yg betul.

Kembali pada problem di Indonesia, dugaan tingginya data pengguna negeri ini yg disalahgunakan tidak terlepas berdasarkan jumlah orang Indonesia yg bergabung di Facebook. Data berdasarkan Statista memberikan pada tahun 2018, Indonesia menduduki peringkat ketiga bersama Brazil untuk jumlah pengguna Facebook. Angka yg dicatat artinya 130 juta atau hampir separuh berdasarkan total penduduk Indonesia.

Motif Pencurian Data

Pencurian data oleh forum asing atau siapapun patut sebagai perhatian serius. Kasus Facebook terbaru masih sebatas dikaitkan dengan alasan politik Donald Trump. Namun, jikalau digali lebih mendalam mungkin permasalahannya tidak sesederhana itu. Sulit mengukur motif sebenarnya berdasarkan pencurian serta penyalahgunaan data privasi.

Facebook ataupun perusahaan lain pemilik data bisa untuk memetakan perilaku jutaan insan melalui olah algoritma. Mereka dapat mengetahui minat orang, barang favorit, fakta yg biasa diakses, serta lain sebagainya. Kumpulan fakta tulah yg mempunyai nilai tinggi untuk dimanfaatkan dalam banyak sekali tujuan, seperti politik, komersialisasi barang, atau sekedar penelitian.

Menjerat penyedia media sosial atau platform pemilik data tidaklah mudah. Mereka pada umumnya sudah melegalisasi pemanfaatan data tersebut melalui kontrak baku (terms of condition) yg ditawarkan sebelum pengguna membuka akun. Tetapi sayang sekali, sebagian besar kontrak yg diajukan ditulis dengan alfabet sangat mini, puluhan hingga ratusan pasal, serta dengan bahasa yg sulit dipahami. Akhirnya, pengguna banyak mengabaikan ikatan syarat tersebut.

Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 mengenai Informasi serta Transaksi Elektronik (UU ITE) sebenarnya secara implicit sudah mengatur pengamanan data tersebut. Namun, penegakannya ternyata tidak mudah. UU ITE sulit menjerat penarikan data tanpa biar oleh Cambridge Analytica melalui platform Facebook, sebagai contoh.

Hal itu dikarenakan penyalahgunaan serta pencurian data sudah melalui teknologi canggih yg sulit dideteksi. Sebagian besar perkara semacam itu bahkan kerap terlambat terungkap atau sengaja ditutupi oleh pemilik perusahaan.    

Upaya konservasi data melalui perangkat undang-undang dirasa belum nisbi. Kesadaran serta kewaspadaan pengguna dalam mengakses fakta melalui media social sebagai kunci vital lainnya. Untuk perkara yg sudah terjadi, pemerintah perlu mengungkap secara tuntas. Bisa jadi, di era digital ini, penguasaan fakta sebagai kapital utama bagi bangsa yg bertenaga ketimbang kepemilikan senjata perang termutakhir.

Sumber:

Statista

CNN

aturan online

Thursday, June 21, 2018

Iklan Bitcoin serta mata uang kripto lainnya kini tidak bisa masuk Facebook

Iklan Bitcoin serta
Iklan Bitcoin & mata uang kripto lainnya sekarang tidak bisa masuk Facebook

Facebook melarang semua iklan buat mata uang kripto. Kebijakan ini artinya peraturan baru bernama "intentionally broad" yg bertujuan mencegah penipuan pengguna sang marketing nakal.

BERITA TERKAIT
Mahasiswa Unnes kaget soal anggaran harus daftar akun medsos langsung ke kampus
KPU akui sulit tertibkan kampanye di medsos saat masa tenang
Sakit hati, pemuda di Gunungkidul sebar foto bugil selingkuhan via medsos

Dalam sebuah pos situs mutakhir Facebook, Rob Leathern yg adalah direktur manajemen produk Facebook, menyebut bahwa Facebook tidak lagi mendapat adanya iklan yg "mempromosikan produk & layanan keuangan yg menyesatkan & menipu."

Tentu, hal ini termasuk dilarangnya iklan yg memperlihatkan Bitcoin & mata uang kripto sejenisnya.

"Kami ingin pengguna terus menemukan & belajar ihwal produk serta layanan baru lewat iklan Facebook tanpa takut scam atau penipuan," tulis sang direktur. "Banyak perusahaan yg mengiklankan ICO (penawaran coin), serta kripto yg tidak berjalan dengan niat baik," tambahnya.

Facebook maupun menyebut beberapa iklan yg layak blokir. Seperti iklan yg memakai celoteh-celoteh yg lugas mirip "Gunakan dana pensiun Anda buat beli Bitcoin!" & sebagainya. Facebook mendorong tiap pengguna yg menemukan iklan semacam ini buat dilaporkan.

Facebook maupun melarang iklan buat pinjaman pendidikan, & poly sekali iklan finansial dengan iming-iming selangit. Selain itu, Facebook mewajibkan "izin tertulis" buat iklan tertentu yg terkait uang mirip perjudian, serta layanan game berbayar. Facebook maupun mewajibkan bagi iklan semacam ini buat hanya diterima pengguna berusia di atas 18 tahun.

Uniknya, Facebook mungkin akan terjun di mata uang kripto. Sang CEO Mark Zuckerberg yg mutakhir menyebut bahwa 2 elemen yg paling penting dalam global teknologi saat ini artinya enkripsi & mata uang kripto.

Ia maupun menulis bahwa ia maupun tertarik buat menilik output-output positif asal mata uang kripto serta "cara terbaik buat menggunakannya dalam layanan Facebook." [idc]

Tuesday, June 19, 2018

HTC First adalah smartphone pertama pengguna Facebook Home

HTC First adalah smartphone pertama pengguna Facebook Home
HTC First artinya smartphone pertama pengguna Facebook Home

Bersamaan dengan diperkenalkannya Facebook Home ke publik, Facebook & HTC pula perkenalkan smartphone pertama yg akan dengan Facebook Home ini.

BERITA TERKAIT
Akun palsu FB 'Taj Yasin Maimoen' minta sumbangan buat pesta kemenangan
Akun Facebook Taj Yasin dipalsukan buat minta sumbangan pesta rakyat
Terbuai janji pernikahan, gadis pada Surabaya tertipu pria kenalan pada FB

"Apabila Anda ingin membarui smartphone Android Anda menjadi perangkat mobile sosial, maka nir terdapat salahnya buat dengan produk baru yg kami sebut dengan nama Home. Facebook Home," begitulah pernyataan CEO Facebook Mark Zuckerberg, seperti dikutip USA Today (04/04), dikala membuka acara yg sempat menjadi rahasia beberapa hari lalu tersebut.

Dalam penjelasannya, Zuck pula menawarkan bahwa memang Facebook Home diciptakan buat perangkat berbasis Android. Semua perangkat mobile dengan operating system Android bisa menggunakannya.

Untuk dengan Facebook Home ini, pengguna mobile harus mengunduh dan menginstalnya terlebih dahulu. Namun, terdapat satu perangkat yg akan menjadi smartphone pertama dengan tampilan Facebook Home yaitu HTC First.

Sebelumnya, sering terdengar kabar bahwa HTC menjalin kolaborasi dengan Facebook. Dengan diperkenalkannya Facebook Home & HTC First ini seakan menjawab semua rumor yg tersebar.

Dalam account Twitter resminya, HTC pula menawarkan bahwa mereka bangga menjadi vendor pertama yg dipercaya buat dengan Facebook Home ini.

HTC First ini artinya smartphone yg sebelumnya dikenal dengan nama HTC Myst. Namun, alasannya adalah (mungkin) kesepakatan antara Facebook & HTC, maka nama First dipergunakan menjadi simbol dari peluncuran perdana Facebook Home sekaligus smartphone pertama pengguna produk dari website nomor satu global itu.

HTC First mempunyai layar dengan berukuran 4,3 inci dengan resolusi sebanyak 1280 x 720 pixel. Prosesor pada dalamnya artinya Dual-Core 1.lima GHz dengan tambahan RAm sebanyak 1GB.

Smartphone satu ini dengan operating system Android Jelly Bean. Selain itu, masih terdapat pula internal storage sebanyak 16GB, kamera (belakang) dengan resolusi 5MP & 1.3MP buat yg bagian depan dan mempunyai fasilitas 4G LTE.

HTC First ini akan dipasarkan pertama kali pada Amerika Serikat pada lepas 12 April mendatang dengan harga (pre-order pada AT&T) sebanyak USD 99,99 atau kurang lebih Rp 1 jutaan. Belum diketahui kapan HTC First ini akan mengunjungi Indonesia. [das]

Sunday, June 17, 2018

Hoaks Ketik BFF kepada Facebook Berubah Menjadi Hijau Tanda Akun Enda Aman

Hoaks Ketik BFF
Hoaks Ketik BFF dalam Facebook Berubah Menjadi Hijau Tanda Akun Anda Aman

Sudahkah Anda membaca status yg bertebaran dalam dinding media umum Facebook sahabat atau bahkan mungkin Kamu termasuk orang yg memperlihatkan status ini.

Silahlahkan cek ... apakah akun fbmu aman ?

Marc Zuckerberg, CEO Facebook, menemukan istilah BFF, buat memastikan akun anda aman dalam facebook. Ketik BFF dalam komentar, Bika terlihat hijau akun anda dilindungi. Bika tidak timbul dalam warna hijau, ubah istilah sandi anda segera karena mungkin diretas oleh seseorang.

Apakah kalian terjebak ikut mengetik istilah "BFF" dan beberapa waktu kemudian. Simsalabim, berubahlah huruf menjadi hijau. Biasanya diikuti beserta gambar animasi 2 tangan bertepuk seolah-olah melakukan tos. Ahaaa... Anda merasa akun aman sentosa, tidak perlu mengubah istilah sandi. Sementara yg keluar warna hitam merasa panik. Dengan segera merubahnya. Ketika dicoba lagi, lah...mengapa tidak berubah. Padahal tidak terdapat pengaruhnya karena hurufnya yg tidak berubah disebabkan dia menunjuk pengaturan "Fb lite".

Karena aku telah tidak tahan lagi melihat status yg makin merajalela ini, ditambah lagi aku mendapat klarifikasi sumber grup Indonesia Hoaxes Community. Yang menyatakan bahwa itu hoaks berdasarkan sumber status seseorang temannya Michael Steven. Juga terdapat link yg menguatkan sumber www.thatsnonsense.com 

Jadi terdapat beberapa istilah dan termasuk dalam dalamnya BFF (kepanjangan sumber Best Friend Forever) artinya termasuk istilah-istilah atau kalimat yg dipercaya khas oleh Facebook. Sehingga selesainya mengetik istilah-istilah tertentu secara otomatis warna huruf itu akan berubah. Bahkan disertai beserta animasi selesainya pengetikan. Jikalau istilah atau kalimat tadi diklik, animasi itu akan keluar.

Contoh istilah-istilah khas tsb :

Congrats atau congratulations

xoxo

You're the best

You got this

Semoga Sukses

Jangan lupa diperhatikan animasi yg keluar. Setiap istilah atau kalimat memiliki warna dan animasi yg tidak sinkron. Selamat mencoba (***)

note :

Kamu mampu menonaktifkan atau mengaktifkan warna dan visual effectnya secara manual beserta menunjuk pengaturan "Remove Text Effects" dalam status Anda.

Friday, June 15, 2018

Hina Presiden Jokowi di Facebook, Pelajar SMK Ditangkap Polisi

Hina Presiden Jokowi di Facebook, Pelajar SMK Ditangkap Polisi
Hina Presiden Jokowi di Facebook, Pelajar SMK Ditangkap Polisi

MEDAN, KOMPAS.com -  Polisi menangkap MFB, seorang pelajar SMK di Medan yang melakukan penghinaan terhadap Presiden RI Joko WIdodo. Sudah hampir sebulan lebih, akun Facebook milik pelajar itu menampilkan foto-foto berisi hinaan terhadap Presiden RI Joko Widodo.

Akun Facebook yang memakai alamat email kebal.aturan@gmail.com itu jua menghina institusi Polri yang dipimpin Jendral Tito Karnavian.

Setelah dilacak,  kepada Jumat (18/8/2017) malam, polisi pun menangkap MFB. Saat ditangkap, polisi menyita dua unit laptop, 3 unit JP, satu unit router merk Huawei, & router merk Zyxel.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Febriansyah yang dikonfirmasi sejumlah awak media, Sabtu (19/8/2017) mengaku masih mengembangkan problem ini.

Menurut beliau, polisi masih mendalami motif pelaku mengembangkan foto-foto penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Baca jua: Hina Presiden & Ketum PBNU di Facebook, Warga Pamekasan Ini Minta Maaf

Berdasarkan informasi di Polrestabes Medan, terungkapnya problem ini berawal berasal pelacakan Tim IT Polrestabes Medan terhadap akun Facebook tersebut. Setelah dilacak, ternyata akun Facebook itu palsu.

Foto-foto pemilik Facebook diambil berasal milik orang lain. Pelaku melakukan ini untuk menghindari pelacakan petugas.

Meski begitu, polisi akhirnya menangkap pelaku sehabis melacak frekuwensi provider WiFi yang dipakai pelaku. Awalnya, polisi mengamankan seorang laki-laki berinisial MR.

Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata MFB membobol WiFi milik MR. Hal itu diakui pelaku waktu menjalani investigasi. (Tribun Medan/Array Anarcho)

Berita ini sudah tayang di Tribun Medan dengan judul BREAKING NEWS! Gara-gara Injak Foto Presiden Jokowi, Pelajar SMK Ditangkap Polisi

Wednesday, June 13, 2018

Heboh, TKW ini mengancam jalan telanjang jikalau Facebook ditutup

Heboh, TKW ini
Heboh, TKW ini mengancam jalan telanjang bila Facebook ditutup

Skandal bocornya data pengguna Facebook kepada Indonesia terus bergulir. Bahkan sosial media besutan Mark Zuckerberg itu terancam diblokir kepada Indonesia.

BERITA TERKAIT
Akun palsu FB 'Taj Yasin Maimoen' minta sumbangan buat pesta kemenangan
Akun Facebook Taj Yasin dipalsukan buat minta sumbangan pesta warga
Terbuai janji pernikahan, gadis kepada Surabaya tertipu pria kenalan kepada FB

Isu Facebook bakal ditutup kepada Tanah Air pun membuat warganet terbelah. Ada yg sepakat & muncul yg tak. Salah satunya adalah seseorang TW yg tengah bekerja kepada Qatar.

Dalam video yg tersebar, TKW itu pun membuat kehebohan. Dia mengancam akan berjalan telanjang bila Facebook betul-betul ditutup kepada Indonesia.
"Kalau emang akan ditutup, saya akan jalan telanjang berasal Purwodadi ke Jakarta," ujarnya dalam video yg dilansir berasal vidio.com.

Sebagaimana diketahui, Facebook mengakui, terdapat 87 juta data yg dimungkinkan disalahgunakan oleh CA. Dari 87 juta data yg kebobolan, sebagian besar adalah pengguna Facebook berasal Amerika Serikat atau kurang lebih 81,6 persen data disalahgunakan. Selain Amerika Serikat, muncul beberapa negara termasuk Indonesia.

Indonesia masuk urutan ketiga data yg disalahgunakan. Sekitar 1,3 persen berasal 87 juta. Di atas Indonesia, muncul Filipina yg kemungkinan besar penyalahgunaan data pengguna berasal negeri itu kurang lebih 1,4 persen. Selain ketiga negara itu kepada antaranya Inggris, Mexico, Kanada, India, Brasil, Vietnam, & Australia.

Reporter: Putri Amdan Dewi
Sumber: Liputan6.com

[ara]

Monday, June 11, 2018

Hasil Pertemuan Kominfo & Facebook Terkait Kebocoran Data Pengguna

Hasil Pertemuan Kominfo & Facebook Terkait Kebocoran Data Pengguna
Hasil Pertemuan Kominfo serta Facebook Terkait Kebocoran Data Pengguna

JAKARTA, KOMPAS.com Menteri Komunikasi serta Informatika (Menkominfo) Rudiantara memanggil perwakilan Facebook Indonesia, Kamis (5/4/2018). Pemanggilan ini menyusul laporan teranyar Facebook terkait jumlah data langsung pengguna yg dicuri firma Cambridge Analytica.

Sebanyak 1 juta data pengguna Indonesia masuk dalam total 87 juta data pengguna Facebook global yg dipegang Cambridge Analytica. Firma tadi adalah konsultan politik yg membantu kampanye pemenangan Donald Trump dalam Pilpres 2016.

Dalam pertemuan tadi, Menkominfo mengutarakan permintaan kepada Facebook untuk ditindaklanjuti terkait antisipasi kebocoran data pengguna kepada Indonesia.

"Ada beberapa hal sebagai tindak lanjut. Pertama, kami tekankan lagi semua media sosial termasuk Facebook wajib comply dengan aturan kepada Indonesia," ungkap Rudiantara seusai pertemuan dengan Facebook.

"Kami pula minta Facebook sesegera mungkin untuk melakukan shutdown atas pelaksanaan yg dikerjasamakan dengan pihak ketiga, terutama kuis-kuis personality test yg model Cambridge Analytica. Itu dimatikan dulu kepada Indonesia," ia menambahkan.

Kuis kepribadian yg marak tersebar kepada Facebook adalah keliru satu pintu masuk pengumpulan data langsung pengguna sang pengembang pihak ketiga. Data itu lalu sanggup saja disalahgunakan untuk kepentingan tertentu, mirip yg dilakukan Cambridge Analytica.

Menkominfo pula meminta output audit terhadap pelaksanaan-pelaksanaan yg dikerjasamakan dengan pihak ketiga tadi. Dari output audit akan sanggup ditinjau apakah berdampak tidak baik kepada masyarakat Indonesia.

Baca pula: Data Pengguna Indonesia Dipastikan Bocor, Denda hingga Pemblokiran Menanti Facebook

Public Policy Facebook, Ruben Hattari, mengatakan bakal segera membicarakan permintaan pemerintah ke Facebook sentra. Ia tidak berjanji semuanya sanggup dilaksanakan, akan tetapi pihaknya sudah merogoh langkah-langkah solutif.

"Saya belum sanggup memastikan dapat dilaksanakan," ujarnya.

Diketahui, kepada Rabu (4/4/2018), Facebook merilis laporan terkait jumlah sempurna data pengguna yg dicuri Cambridge Analytica. Jika sebelumnya ditaksir 50 juta, ternyata mencapai 87 juta.

Indonesia sebagai negara ketiga dengan jumlah data pengguna yg paling poly dicuri, yakni 1 juta data. Di atas Indonesia timbul Amerika Serikat serta Filipina.

Baca pula: Ini Cara Cambridge Gunakan Data Facebook untuk Menangkan Trump

Dalam kesempatan yg sama, Menkominfo menyarankan pengguna kepada Indonesia sementara waktu "puasa" dulu memakai media sosial.

"Kalau terpaksa pakai media sosial, dipilih-pilih serta hati-hati. Tunggu hingga semuanya berjalan dengan baik," ujar Rudiantara.

Baca pula: Begini Cara Cek Telepon serta SMS yg Direkam Facebook

Saturday, June 9, 2018

Hari Ini, Kominfo Hubungi Facebook Terkait Data Pengguna yang Dicuri buat Pilpres

Hari Ini, Kominfo
Hari Ini, Kominfo Hubungi Facebook Terkait Data Pengguna yang Dicuri buat Pilpres

TEKNO, KOMPAS.com - Tak kurang dari 50 juta data tertentu pengguna Facebook dicuri serta disimpan Cambridge Analytica, firma yang bekerja buat kampanye pemenangan Donald Trump dalam Pilpres 2016 kemudian.

Kasus ini menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia. Menteri Komunikasi serta Informatika (Menkominfo), Rudiantara, menyebutkan pihaknya sudah menghubungi Facebook guna meminta keterangan atas nasib pengguna Tanah Air.

Hari ini kami sudah meminta klarifikasi ke Facebook. Apakah ada data pengguna di Indonesia yang termasuk dalam 50 juta data tertentu itu, istilah ia kepada KompasTekno, Kamis (22/3/2018) malam.

Hingga sekarang Kominfo masih menunggu keterangan dari Facebook. Rudiantara menyebutkan persoalan ini seyogyanya dijadikan pembelajaran bagi warga Indonesia supaya tak gegabah dalam membagi berita tertentu, mirip nomor telepon, alamat, serta sebagainya.

Kami mengimbau warga supaya lebih menjaga data pribadinya. Biasanya layanan internet memang bertanya apakah ingin sinkronisasi akun dengan nomor telepon atau data tertentu lainnya. Kalau memang gak perlu, jangan diserahkan, ia menuturkan.

Menteri yang kerap disapa Chief RA tadi maupun menyebutkan warga tak perlu khawatir secara hiperbola. Pasalnya, data yang dicuri Cambridge Analytica disinyalir buat kebutuhan kampanye politik di Negeri Paman Sam.

Masyarakat di Indonesia kan tidak vote di sana. Jadi gak perlu paranoid, ungkapnya.

Diketahui, 50 juta data pengguna Facebook yang bocor bukan cuma dipegang Cambridge Analytica, namun maupun Strategic Communications Laboratories (SCL). Keduanya merupakan perusahaan yang berafiliasi. (Baca maupun : Zuckerberg Akhirnya Angkat Bicara soal Kebocoran Data Facebook)

Cambridge Analytica serta SCL memperoleh data pengguna Facebook dari peneliti pihak ketiga bernama Aleksandr Kogan. Ia bekerja di Global Scicence Research serta kerap menghadirkan kuis terkait kepribadian yang beredar masif di Facebook.

Kogan sudah menghimpun respons pengguna Facebook atas kuis buatannya semenjak 2015, melalui pelaksanaan bernama thisisyourdigitallife. Aplikasi itu memang cuma diunduh 270.000 pengguna Facebook. Akan namun, efeknya mengena ke 50 juta pengguna, sebab pelaksanaan mampu mengakses data-data teman dari sang pengunduh.

Meski ketika ini baru 50 juta data pengguna Facebook yang ketahuan bocor, namun lebih poly didominasi data pengguna Facebook diprediksi sudah digadaikan. Setidaknya begitu dari Mantan Operations Manager Facebook, Sandy Parkilas.

Ia menyebutkan sistem perlindungan data tertentu pengguna Facebook memang kurang ketat. Hal ini sudah diakui pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, serta berjanji bakal memperbaiki sistemnya.

Baca maupun : Bocoran Data Pengguna Facebook Dipakai Pilpres AS, Zuckerberg Umbar Janji

Thursday, June 7, 2018

Hapus Facebook, Ini 9 Media Sosial Alternatif yang Bisa Dicoba

Hapus Facebook, Ini 9 Media Sosial Alternatif yang Bisa Dicoba
Hapus Facebook, Ini 9 Media Sosial Alternatif yg Bisa Dicoba

KOMPAS.com - Facebook sedang berada dalam masa-masa sulit, terkait pembocoran 50 juta data penggunanya sang pihak ketiga, Cambridge Analytica. Data itu diduga disalahgunakan buat pemenangan Pilpres AS tahun 2016.

Orang-orang pun berbondong-bondong menyuarakan #DeleteFacebook atau "hapus akun Facebook", yg bermula sumber kicauan mantan co-founder WhatsApp Brian Acton. Tutorial menghapus Facebook pun marak di media massa, diperuntukan bagi para pengguna Facebook yg tak lagi percaya beserta sistem keamanan data di jejaring sosial tadi.

Lantas, adakah media sosial lain yg dapat menggantikan Facebeook di hati penggunanya? KompasTekno telah merangkum sumber Gadgets Now, Senin (26/3/2018), beberapa media sosial cara lain yg kemungkinan dapat menjadi pengganti Facebook.

Platform- platform ini maupun dipakai buat permanen dapat bekerjasama beserta kerabat, & saling aneka macam antar-komunitas, seusai ketertarikan.

Baca maupun: Terima Tantangan, Elon Musk Hapus Facebook Resmi Tesla & SpaceX

Beberapa media sosial di sini belum banyak diketahui, & mengklaim memiliki keamanan data personal lebih sahih dibanding platform buatan Mark Zuckerberg tadi.

1. MeWe

Kompas.com Platform MeWe

Jejaring sosial ini mengklaim tidak membagi data penggunanya, tidak ada iklan, tidak dengan cookies buat dapat melacak penggunannya, & tentu dapat diunduh kapan saja & di mana saja. Profil pengguna dianggap lebih aman, alasannya adalah tidak akan muncul di pencarian blog atau search engine.

Cara mengundang sahabat pun hanya dapat dilakukan melalui undangan e-mail. Layaknya Facebook, di platform ini, pengguna dapat saling menyebarkan foto, video, pesan suara hingga memperbarui status.

Tak nisbi hingga di situ, pengguna maupun dapat menambahkan rencana di kalender, mengunggah & membagi dokumen, memproduksi kelompok khusus sesuai minat, & chatting beserta pengguna lain.

Siapa saja yg dapat melihat lini masa beranda pun dapat diatur sendiri sang pengguna. Ditambah, pertama kali Knda memproduksi akun MeWe, pengguna mendapatkan storage sebanyak 8 GB di fitur My Cloud. Platform ini dapat diakses secara gratis, beserta mengunduh di toko software Android di tautan ini & maupun di Apps Store melalui link ini.

Baca maupun: 5 Langkah Mengamankan Akun & Data di Facebook

dua. Diaspora*

Kompas.com Platform Diaspora*

Istilah diaspora artinya singkatan sumber "dispersal of seeds over a wide area", atau dalam bahasa Indonesia berarti penyebaran benih di area yg luas. Benih di sini dimaksudkan menjadi orang-orang yg menyebar di aneka macam belahan mayapada.

Tanda bintang (*), dimaksudkan menjadi bunga dandelion yg benihnya gampang terbang terbawa angin, lalu menyebar lebih luas.

Soal privasi, Diaspora* dianggap lebih tinggi dibanding MeWe. Ketika mendaftar, pengguna dianjurkan buat mengarah "pods" sesuai detail waktu aktif, lokasi, jumlah pengguna, & layanan platform lainnya mirip Twitter atau Facebook.

"Pods" artinya server yg dijalankan secara independen, buat memproduksi jaringan terdesentralisasi, sehingga tidak hanya dimiliki sang satu entitas tunggal. Bika kesulitan mengarah pods yg tepat, Diaspora* akan memilihkannya buat Knda.

Setelahnya, pengguna dapat mendesain profilnya beserta sedikit isu personal, mirip foto profil, atau mengarah topik sesuai ketertarikan beserta membubuhkan tagar. Di platform ini, pengguna dapat menambahkan sahabat sumber seluruh mayapada meski diluar pods yg dipilih.

Seperti halnya Facebook, pengguna maupun dapat membagi foto, video, & maupun mention sahabat.
Untuk menaikkan keamanan, pengguna dapat mengorganisasi korelasi, sehingga postingan hanya dapat dicermati famili atau sahabat-sahabat dekat saja.

Aplikasi ini baru tersedia di platform Android, beserta mengunduhnya melalui Google Play Store di tautan berikut . Bisa maupun diakses melalui desktop beserta mengklik tautan ini.

3. Path

Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com Ilustrasi Path

Aplikasi satu ini bukan software baru bagi sebagian netizen di Indonesia. Di software ini, pengguna dapat membagi foto & video secara gratis ke sahabat atau pengikutnya. Pengguna maupun dapat pamer sedang berada di mana, sedang mendengarkan musik apa, & film apa yg sedang dinikmati.

Pengguna maupun dapat mencari postingan yg sedang tren, & mencari update eksklusif melalui tagar. Tak berbeda beserta Facebook, & paltform sebelumnya, Path maupun menyediakan messenger buat chatting personal dimana pengguna dapat saling menyebarkan arsip, foto, & pesan suara.

Untuk peningkatan keamanan, pengguna dapat mengontrol bagaimana informasinya dibagikan, mencegah profilnya tidak gampang dilacak atau ditandai di foto pengguna lain, & auto-block seluruh permintaan pertemanan.

Baca maupun: Skandal Facebook Merebak, Path Bakal Bongkar Ulang Aplikasi

4. Behance

Kompas.com Paltform Behance

Platform satu ini diperuntukan bagi para ilustrator, desainer, & fotografer menjadi etalase karya mereka. Behance maupun menjadi keliru satu wadah bagi perusahaan buat mencari talenta yg mereka butuhkan.

Tuesday, June 5, 2018

Hampir Semua Pengguna Internet Indonesia Memakai Facebook

Hampir Semua Pengguna Internet Indonesia Memakai Facebook
Hampir Semua Pengguna Internet Indonesia Memakai Facebook

KOMPAS.com  Indonesia merupakan satu dari negara menggunakan jumlah RGA Facebook terbesar dalam dunia. Jumlah pengguna aktif bulanan Facebook dalam Tanah Air mencapai kisaran 82 juta orang dalam kuartal-IV 2015.

Hal tadi disampaikan sang Business Group Head Facebook Reynold DSilva saat berbicara dalam jumpa pers dalam sela program industri marketing Mobile Moves People dalam Jakarta, Kamis (14/4/2016).

Jumlah itu tumbuh dari 77 juta pengguna yg tercatat setahun sebelumnya, ujar DSilva yg mengutip info dari data internal Facebook per Maret 2016.

Angka yg disebutkan DSilva mendekati jumlah keseluruhan pengguna internet dalam Indonesia dalam 2015, sebesar 88,1 juta atau 34,9 persen dari total 252,4 juta penduduk. Dengan tutur lain, hampir seluruh pengguna internet Indonesia turut memakai Facebook.

DSilva membicarakan bahwa sebagian besar (94 persen) dari 82 juta pengguna Facebook Indonesia mengakses jejaring sosial tadi dari perangkat mobile.

Facebook Jumlah pengguna Facebook dalam Indonesia dalam kuartal-IV 2016, dari data internal Facebook
Jumlah 82 juta berlaku buat pengguna aktif bulanan, yakni mereka yg mengakses Facebook paling nir sekali dalam waktu satu bulan. Untuk pengguna aktif harian (daily active user) yg selalu membuka Facebook tiap hari, angkanya tercatat sebesar 43 juta.

Indonesia artinya negara menggunakan jumlah pengguna Facebook terbanyak keempat dalam dunia, setelah Amerika Serikat (194 juta), India (130) juta, & Brasil (102 juta). Adapun urutan kelima ditempati Meksiko menggunakan 60 juta pengguna.

Data dari China nir dihitung lantaran Facebook sampai kini belum diizinkan buat beroperasi dalam Negeri Tirai Bambu. Secara global, Facebook mempunyai lebih dari 1,4 miliar pengguna.

Selain Facebook, dari DSilva, layanan photo sharing Instagram yg dimiliki Facebook jua mengalami pertumbuhan pesat dalam Indonesia, mencapai 100 persen dalam setahun terakhir.

Pengguna Instagram dalam Indonesia kini sudah 22 juta. Sekitar 90 persen dalam antaranya merupakan masyarakat generasi millenial menggunakan rentang usia 18 sampai 34 tahun, katanya.

Sunday, June 3, 2018

Gara-gara skandal, Facebook batal luncurkan smart speaker

Gara-gara skandal, Facebook
Gara-gara skandal, Facebook batal luncurkan smart speaker

Perlombaan pada industri speaker cerdas yg diramaikan oleh Google Home, Amazon Echo serta Apple HomePod, tampaknya tidak akan disusul oleh Facebook. Setelah dijadwalkan akan rilis speaker cerdas, hal tersebut kandas pasca skandal kebocoran data Facebook minggu kemudian.

BERITA TERKAIT
Akun palsu FB 'Taj Yasin Maimoen' minta sumbangan untuk pesta kemenangan
Akun Facebook Taj Yasin dipalsukan untuk minta sumbangan pesta rakyat
Terbuai janji pernikahan, gadis pada Surabaya tertipu laki-laki kenalan pada FB

Berdasarkan laporan Bloomberg, Facebook akan merilis speaker cerdas ini pada program tahunan Facebook Developer Conference atau lebih terkenal beserta sebutan Facebook F8. Namun, tampaknya Facebook merasa bahwa ini bukan dikala yg tepat untuk merilis gadget, mempertimbangkan peristiwa privasi yg disebut sudah mengorbankan lebih sumber 50 juta pengguna Facebook.

Facebook sendiri punya reputasi yg cukup baik soal gadget. Sebelumnya perusahaan besutan Mark Zuckerberg tersebut pernah merilis headset VR yakni Oculus Rift & Oculus Go yg keduanya diproduksi oleh Oculus yg diakuisisi Facebook 2014 kemudian.

Satu-satunya gadget besutan Facebook yg mungkin gagal artinya HTC First, Android keluaran 2013 milik perusahaan Taiwan HTC yg terisi beserta halaman antarmuka Facebook Home.

Facebook sendiri masih belum menentukan langkah nyata soal kebocoran data. Prediksi para pakar poly menyebut bahwa nantinya Facebook & jejaring sosial lain akan mendapatkan regulasi sumber Pemerintah AS soal data privasi. [idc]

Friday, June 1, 2018

Gagal bertemu perwakilan Facebook, alumni 212 mengancam pulang demonstrasi

Gagal bertemu perwakilan
Gagal bertemu perwakilan Facebook, alumni 212 mengancam pergi demonstrasi

Perwakilan massa Aliansi Tolak Kezaliman Facebook, kecewa lantaran gagal bertemu beserta pihak Facebook di kantornya, gedung Capital Place lantai 49, Jakarta Selatan, Jumat (12/1). Penasihat Alumni 212 selaku perwakilan, Eggy Sudjana berkata, hari ini daerah kerja Facebook nir timbul aktivitas atau diliburkan.

BERITA TERKAIT
PSI kecam aksi FPI di daerah kerja Tempo
Rapat beserta Komisi II DPR, HTI, FPI, & Alumni 212 tolak Perppu Ormas
Jamaah batal umrah gandeng FPI gugat First Travel

"Kita kecewa berat. Kenapa kecewa berat? Karena pihak Facebook Indonesia, sepengetahuan pengelola gedung mulai hari ini nir timbul aktivitas. Jadi seluruh pegawainya diliburkan atau gimana saya nir tahu, akan akan tetapi nir timbul yg mampu temui," ujar Eggy di lokasi.

Eggy menuntut Facebook maupun pemerintah supaya menyampaikan penjelasan terkait pemblokiran website dakwah. Dia meminta pemerintah maupun memanggil pihak media umum berasal Amerika Serikat itu. Sebab, sikapnya nir mau menemui massa, sebagai tindakan pengecut.

"Panggil tuh Facebook, alasannya kita telah datangi di sini pihak Facebook-nya pengecut, enggak timbul," celoteh Eggy.

Eggy mengaku telah membicarakan tuntutan mereka kepada pengelola gedung selaku perwakilan. Dia mengancam bakal pergi melakukan aksi demonstrasi kepada Senin (15/1), apabila permintaannya tak digubris.

"Hari Senin batas ketika yg kita minta kepada Facebook melalui manajer pengelolaan gedung disaksikan Kapolres & Dandim. Jelas itu instansinya. Yang ke 2 kita tunggu hingga Senin jikalau nir timbul jawaban, baru kita bergerak lagi," tukas beliau.

Adapun tuntutan mereka adalah sebagai berikut:

1. Agar Facebook nir semena-mena terhadap akun-akun milik Ummat lslam

2. Agar Facebook teliti & cermat dalam bertindak di negeri mayoritas muslim yg sinkron Pancasila ini, yg sila pertamanya adalah 'KETUHANAN YANG MAHA ESA'

tiga. Agar Facebook bersikap netral terhadap konsumennya & nir menjadi kepentingan golongan eksklusif.

4. Bila perilaku semena-mena & nir adil pergi ditunjukkan, maka kami akan tiba pergi ke daerah kerja Facebook beserta jumlah yg lebih besar. [gil]