Saturday, February 3, 2018

Cara kondusif agar data tidak bocor dikala main Facebook

Cara kondusif agar
Cara kondusif supaya data tidak bocor waktu main Facebook

Kabar perihal bocornya data pengguna Facebook semakin meluas. Informasi ini berawal waktu Cambridge Analytica diduga menyalahgunakan data-data dari 50 juta pengguna Facebook buat kepentingan politik waktu pemilu Amerika Serikat 2016.

BERITA TERKAIT
Akun palsu FB 'Taj Yasin Maimoen' minta sumbangan buat pesta kemenangan
Akun Facebook Taj Yasin dipalsukan buat minta sumbangan pesta rakyat
Terbuai janji pernikahan, gadis di Surabaya tertipu laki-laki kenalan di FB

Kebocoran data diduga dapat terjadi waktu mengikuti kuis yg ditautkan ke akun Facebook. Menurut Regional Coordinator Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), Damar Juniarto, kuis di Facebook yg memakai sistem login sejauh ini belum dapat dipastikan asal kebocoran.

"Artinya masih asumsi ada kebocoran data dari main kuis. Kecuali misalnya dapat dibuktikan bahwa halaman itu sebenarnya halaman yg disisipi kode buat menyadap apapun yg ditulis orang waktu mengisi login facebooknya," tutur Damar kepada merdeka.com, Kamis (22/3).

"Script yg disisipkan ke dalam perangkat lunak atau website, tekniknya namanya phising," tambah Damar.

Namun buat mengantisipasi pencurian data, ada baiknya melakukan pencegahan buat nir mengunggah beberapa data yg sensitif.

Damar menjelaskan sebaiknya pengguna Facebook nir mencantumkan beberapa data krusial misalnya data kependudukan atau KTP & KK ke Facebook.

"Lalu data perbankan (ATM, PIN), alamat rumah atau loka kerja (jika dirasa perlu), maupun situasi di dalam rumah," tutur Damar.

Selain itu, demi keamanan sebaiknya pengguna Facebook nir mengunggah foto bukti transferan maupun foto tiket bepergian misalnya tiket kereta api maupun pesawat & paspor ke akun Facebook.

Seperti diketahui, Facebook pulang diterpa tuduhan berfokus. Kali ini, Facebook diduga mencuri data privasi pengguna demi kepentingan pihak ketiga. Pencurian data tadi dilakukan melalui kuis-kuis yg tidak jarang timbul di perangkat lunak Facebook, misalnya cara mengetahui kepribadian seseorang, rezeki, hingga kapan jodoh tiba.

Untuk mengumpulkan data itu, tentu saja tidak gampang. Namun, seluruh itu menjadi mungkin berkat perangkat lunak kepribadian yg dikembangkan oleh Aleksandr Kogan. Kogan artinya seorang peneliti dari Universitas Cambridge.

Dilaporkan TheGuardian & CNN, Rabu (21/3), Kogan mengakui bahwa puluhan juta data yg dikumpulkannya memakai perangkat lunak kepribadian yg dikembangkannya. Dia kemudian menyerahkan data tadi ke Cambridge Analytica yg meyakinkannya bahwa data yg sudah dikumpulkan itu bersifat sah.

Akibat heboh dilema itu, Kogan berkata misalnya dijadikan kambing hitam atas ramai kasus tadi. Pernyataannya itu terlontar kala beliau diwawancarai oleh BBC Radio.

Facebook akhirnya menanggapi apa yg sedang dilakukan dua pimpinannya, Mark Zuckerberg & Sheryl Sandberg, setelah beberapa hari lalu timbul laporan penyalahgunaan data para pengguna oleh perusahaan Cambridge Analytica.

Keduanya sedang penekanan mengatasi kasus yg melibatkan data puluhan juta pengguna Facebook.

"Mark, Sheryl & tim, mereka bekerja sepanjang waktu buat mengumpulkan fakta & mengambil langkah yg sempurna ke depannya, sebab mereka menerka kasus ini berfokus," tutur pihak Facebook dalam pernyataannya, misalnya dikutip dari The Verge, Rabu (21/3).

Pemilik WhatsApp & Instagram itu pula menegaskan komitmennya buat melindungi data seluruh orang.

"Kami sangat murka sebab sudah ditipu. Kami berkomitmen menegakkan seluruh kebijakan kami melindungi fakta seluruh orang & akan mengambil langkah apa pun yg diperlukan," jelas Facebook. [did]

No comments:

Post a Comment