Senin, 12 Februari 2017, Pondok Cina, Depok Jawa Barat | Menjamurnya akun palsu kepada Facebook, maka FB melakukan pantauan yang lebih lebih jelasnya dan spesifik terhadap akun-akun FB. Hasil temuan Facebook sepanjang Tahun 2017, sangat luar biasa. Ternyata, Indonesia, India, Filipina, dan Malaysia termasuk pemilik atau sumber akun FB Palsu, Akun Duplikat, Akun Aspal, dan sejenis dengan itu.
Berdasar data Facebook, akhir Desember 2017, terdapat 200 juta lebih akun palsu atau pun duplikat kepada FB. Pada kuartal IV/2017 Facebook memperkirakan akun palsu atau duplikat mencapai sekitar 10% pengguna aktif bulanan (MAU) kepada penjuru dunia dari 2,13 miliar MA Facebook.
Besarnya akun palsu hampir dipastikan searah dengan ancaman kejahatan dunia maya, termasuk hoax. Penyebaran hoax nir lepas dari poly pengguna media umum yang memakai akun palsu atau anonim. Para pengguna akun palsu itu secara nir bertanggung jawab memakai media umum buat melakukan pancingan dan rekaan buat kepentingan tertentu.
Awalnya jumlah akun anonim kepada media umum masih sangat sedikit. Namun, setelah polisi mulai melakukan penangkapan terhadap pemilik akun yang mengembangkan hoax kepada media umum, mereka yang beralih ke akun anonim semakin poly. Dari fenomena tersebut, terlihat bahwa dunia media umum sudah sangat terpolitisasi sedemikian rupa. Dengan istilah lain, media umum dikenal sebagai sebagai keliru satu instrumen buat menjatuhkan lawan politik dengan cara menyebar kabar dusta, rekaan, black campaign, atau hoax.
Indikator akun palsu, berupa posting tak berdasarkan logika, kabar palsu, hoaks, penggelapan kabar, ujar kebencian, dan 'mengajak publik buat melakukan tindak kekerasan, dan lain sebagainya. Intinya, kabar palsu membutuhkan akun palsu.Oleh lantaran itu, FB melakukan moderasi Akun FB buat mengetahui ciri-ciri dan validitas akun Facebook.
Ciri-ciri Akun Palsu kepada FB
Menggunakan nama-nama atau sebutan asing, aneh, singkat.
Minim info profile, misalnya kota berasal, pendidikan, dan lain sebagainya.
Tanpa foto profile atau memakai foto orang lain, tumbuhan, dan fauna
Sedikit sahabat atau pun hanya bergaul dengan sesama pengguna Akun Palsu.
Selalu memposting hal-hal yang bersifat tak berdasarkan logika, kabar palsu, hoaks, penggelapan kabar, ujar kebencian, dan 'mengajak publik buat melakukan tindak kekerasan, dan lain sebagainya.
Posting yang bersifat Sentimen SARA, Anti Negara, Anti Kemapanan, Anti Demokrasi, Pro-gerakan radikal, Pro gerakan atau aksi-aksi pemberontakan, dan sejenisnya.
Sumber postingnya dari web atau blog radikal, penyebar hoax, porno. dan jua penebar virus
Umumnya nir mempunyai link atau korelasi dengan Akun Medsos lainnya.
Akun Palsu sangat aktif posting dan berkomentar kepada Grup FB dan FB Fans Page
Peran Kita, Para Pengguna Facebook
Facebook melalui 'Pesan Pendukung' ke semua pengguna atau FB User, selalu mendorong agar User selalu atau sebisa mungkin 'membuat Facebook menjadi lebih baik.' Dan, dalam kerangka itu, pengguna FB bisa memakai fitur laporan atau report ke FB. Tanggapan FB masih terdapat laporan yang masuk pun, sekarang, sangat cepat; dalam tempo lama atau tak lebih dari sehari, FB telah mengirim notifikasi bahwa 'Laporan anda sementara kami tinjau.' Selanjutnya, jikalau laporan anda telah dipandang, maka FB akan mengirim notifikasi akhir; notifikasi tersebut berupa, pertama, 'Kami menghapus akun, gambar, posting yang anda laporankan, ' dan kedua, 'Kami nir menghapus.'
Seandainya, laporan anda nir dihapus oleh FB, maka jangan kecil hati atau kecewa; lakukan lagi laporan, sambil mengajak sahabat-sahabat lain buat lakukan hal yang sama. Kita, and dan aku, jangan memblock akun FB yang dilaporkan, tetapi secara silent terus menerus ikuti gerakannya kepada Dumay. Sehingga bisa menemukan celah, momen, atau pun saat buat melaporkannya lagi.
Cukup lah
Salam Damai Nusantara
Opa Jappy
WA +62818121642
Ketua Komunitas Indonesia Hari Ini
Pendiri dan Pembina Gerakan Damai Indonesia
----------
Artikel Terkait: Setelah Preman Dumay, Muncul Teroris Dunia Maya
Upaya Pencegahan
Menurut info dari sejumlah sahabat kepada institusi yang menangani aksi-aksi terorisme, mereka sudah sanggup mendeteksi dan menangkap para Teroris Dumay tersebut. Tapi, upaya buat deteksi dan menangkap Teroris Dumay, perlu keterlibatan rakyat, utamanya nitizen yang mempunyai ketrampilan IT.
Oleh lantaran itu, menurut aku, awalnya, nitizen harus mempunyai kecintaan bertenaga terhadap terhadap adanya perdamaian, keamanan, dan kelangsungan bangsa dan negara.
Selanjutnya, nitizen perlu melakukan cek dan re-cek kepada aneka macam sumber berita, misalnya melalui "search machine," sebagai akibatnya tak pribadi percaya kepada opini, mengenai, berita, orasi, narasi yang "kelihatannya benar," tapi sebetulnya ialah "bom nuklir" dari Teroris Dumay.
Kemudian, nitizen harus berani melaporkan imbas dapatannya, yang dicurigai asalnya dari Teroris Dumay. Jangan takut, lantaran aparat terkait mempunyai perangkat dan kiat buat mengetahui laporan-laporan nitizen. Mereka bisa bertindak dengan lugas, sempurna, dan cepat.
Opa Jappy
No comments:
Post a Comment