Friday, February 23, 2018

Dari Manusia Gerobak hingga Bahaya Misuh kepada Facebook

Dari Manusia Gerobak hingga Bahaya Misuh kepada Facebook
Dari Manusia Gerobak hingga Bahaya Misuh di Facebook

Tak pernah sedikitpun Iman bercita-cita sebagai "insan gerobak". Namun syarat perekonomian memaksanya melakoni kegiatan ini. Iman merupakan warga Cibinong yg rela tidur di gerobak beratapkan langit Ibu Kota. Ketimpangan pembangunan kota serta adat jelek warga Jakarta membangun orang-orang tak beruntung seperti Iman melakukan kegiatan ini.

Selain artikel soal "insan gerobak", artikel pilihan hari ini pula memaparkan soal pendayagunaan lahan di wilayah yg berimbas kepada kehidupan petani & warga lokal kepada umumnya. Tak sporadis, praktik pembebasan lahannya tidak transparan. 

Selanjutnya muncul artikel soal penjual bambu di Bali yg wajib memutar otak memperdagangkan barang dagangannya supaya dapur tetap ngebul. keempat, muncul artikel terkait berita hoaks perihal obat & terakhir, artikel dengan tema bahaya laten "misuh" di Facebook. Berikut, lima artikel pilihan hari ini.

1. Manusia Gerobak, Sisi Muram di Balik Gemerlap Jakarta

Hujan membasahi jalanan Jakarta akan tetapi tak menyurutkan niat Iman (38) mencari nafkah bareng gerobaknya. Iman merupakan "insan gerobak" berasal Cibinong. Faktor ekonomi memaksanya memutar otak & mengadu nasib di Ibu Kota.

Jumlah "insan gerobak" di Jakarta merupakan efek dari begitu mudahnya masyarakat memberi sedekah kepada "warga penghuni jalanan". Selain itu, budaya malas bekerja masih inheren kepada diri "insan gerobak".

Selain itu, masalah ketimpangan pebangunan kota-kota di Indonesia memperparah masalah. Kondisi tadi membangun warga dari kota penyangga tiba mengadu nasib, walaupun mereka tidak dibekali dengan keterampilan khusus sebelumnya.

Ada pergolakan batin di diri Imam. Secara tersirat dia tak ingin melakukan pekerjaan ini, akan tetapi wajib dilakukan supaya perut tetap kenyang. Setidaknya pekerjaan ini lebih bermartabat ketimbang sebagai copet.

Selengkapnya.

2. Eksploitasi lahan Atas Nama Pembangunan

Pembangunan memiliki implikasi kepada luas tanah yg dicaplok serta alih fungsi sebuah kawasan. Pembangunan pula sebagai dalih penguasa khususnya di wilayah buat mendirikan bangunan ataupun industrialisasi, padahal pekerjaan masyarakat di wilayah sebagian akbar merupakan pertanian.

Sering kali alih fungsi lahan ini sebagai ladang kecurangan oknum. Lagi-lagi masyarakat sebagai korban dari apa yg diklaim "pembangunan". Dalam sejarahnya, alih fungsi lahan membangun gesekan antara pemerintah & rakyat.

Bagaimana merampungkan dilema ini? simak ulasan lengkapnya kepada tautan di bawah ini.

Selengkapnya.

3. Akali Sepinya Orderan di Bali, Darno Jual Bambunya ke Banyuangi

Sampai waktu ini, erupsi Gunung Agung masih terjadi, membuahkan perekonomian warga Bali terganggu. Darno galat satu penjual bambu petung tak hilang akal. Ia menjual baerang dagangannya ke Banyuangi, kota yg kerap membangun festival guna menarik wisatawan.

Darno mengaku bahwa penjualan bambunya lebih tinggi alasannya adalah umumnya dia menjual bambu petung Rp. 5000 per pangkas kepada pengrajin mebel, akan tetapi di Banyuwangi, harganya melonjak sebagai Rp. 7000 per potongnya. Pria tadi pula menuturkan bahwa bambu petung menyukai tanah gembur & tidak tertentu terpapar sinar mentari.

Bagaimana kisah selengkapnya? Silakan buka tautan di bawah ini.

Selengkapnya.

4. Hoaks, Parasetamol yg Mengandung Machupo Virus

Informasi perihal parasetamol mengandung Machupo virus didapat dari sebaran di Blackberry Mesenggerdan waktu mencari berita ini lewat mesin pencari di internet, berita ini dibentuk-buat. Virus ini awalnya ditemukan di Amerika Selatan (Panama & Bolivia). Namun kasus infeksi virus terseebut hanya terjadi di Amerika Serikat.

Informasi bombastis & membuahkan keresahan di masyarakat memang tak sporadis terjadi. Ada baiknya, masyarakat tidak serta merta mempercayai sebuah berita yg belum tentu keakuratannya.

Simak ulasan lengkapnya kepada tautan di bawah ini.

Selengkapnya.

lima. Jangan "Misuh" di Facebook

Jejaring pertemanan Facebook dapat membangun penggunanya misuh atau murka alasannya adalah lima faktor. Pertama, waktu media umum ini menampilkan kenangan yg tak ingin Knda lihat pulang. Kedua, ingatan pernah memberi komentar dengan umpatan misuh.

Tiga, waktu misuh aktu itu sedang melajang & postingan tadi terlihat oleh calon mertua Knda.  Ini satu situasi gawat, dapat jadi piring melayang berkat postingan tadi, dapat jadi pernikahan di ujung mata gagal.

Keempat, waktu Knda akan naik pangkat umumnya atasan mencoba mendalami pribadi Knda. Bika dia menemukan status waktu anda sedang misuh, karir anda dapat kelar. Bagaimana kemungkinan kelima? Simak ulasan lengkapnya kepada tautan di bawah ini.

Selengkapnya

(LUK)

No comments:

Post a Comment