![Facebook Makin Perketat Data Pengguna](https://www.timlo.net/wp-content/uploads/2018/04/facebook-nfu2y8ihnknknuvyictuyfguhjpo.jpg)
Dari CNNIndonesia, kepada Juni 2014, peneliti berasal Cambridge University bernama Aleksandr Kogan membuat sebuah pelaksanaan kuis kepribadian bernama 'thisisyourdigitallife'. Pembuat Facebook, Mark Zuckerberg mengungkap bahwa pelaksanaan Kogan dipasang sang kurang lebih 300.000 orang yg bersedia membagikan data tertentu mereka serta beberapa data teman-teman mereka. Dan, kepada 2015 Kogan dinyatakan sudah membagikan data pelanggannya kepada CA.
Selain itu, perusahaan analisis data, Cambridge Analitica jua tersandung kasusu pencurian 50 juta pengguna data Facebook dikabarkan dengan layanan email yg diproteksi. Layanan email yg diotomasi ini dipakai buat menutupi jejaknya ketika melakukan korespondensi antara perusahaan & pihak ketiga. Email yg dipakai dengan provider ProtonMail yg diatur supaya bisa menghapus sendiri setelah 2 jam.
Ketika pengguna membuat email dengan ProtonMail, pengirim bisa mengatur sendiri tanggal & jam masa tenggat email berakhir. Tetapi, email nir akan hilang bersama sendirinya jikalau pengirim mengirimkan email ke akun Gmail. Sehingga, CA mendorong calon kliennya buat membuat akun ProtonMail terlebih dahulu. Selanjutnya, ProtonMail akan meminta pengguna membuat istilah sandi buat pesan itu. Knda diharuskan mengomunikasikan istilah sandi itu ke penerima yg dituju.
Dari kejadian tersebut, kini perusahaan Mark Zuckerberg sedang menciptakan sebuah perangkat tunjangan profesi.
Facebook membuat alat tunjangan profesi Custom Audience semenjak 2012 yg diharuskan buat para pengiklan buat menjamin kerahasiaan data pengguna. Selain itu, alat ini jua dipakai buat menandakan bahwa alamat email pengguna merupakan legal.
Facebook diharap mampu mencegah penyalahgunaan data pengguna lebih lanjut alasannya data tertentu merupakan privasi berasal tia-tiap pengguna.
"Saya bisa pastikan bahwa muncul alat perizinan yg tengah kami bangun," jelas Elisabeth Diana, juru bicara Facebook, Sabtu (31/3) kepada CNNIndonesia.
Facebook jua menghapus program Partner Categories, digambarkan menjadi cara buat menargetkan pengguna berbasis sikap online yg nir terkait bersama Facebook, misalnya pelanggan langganan.
Metode bersama alat sertifikasiCustom Audience ini menjadi cara beriklan yg populer kepada Facebook. Karena, pelaku bisnis bisa bersama gampang membidik pelanggan yg sudah mereka miliki buat mendorong pembelian berikutnya berasal pelanggan. Jadi, nir muncul pelanggan langganan.
Facebook jua mempunyai persyaratan buat memastikan pengiklanan kepada Facebook punya persetujuan buat data yg pengguna gunakan & membuat aturan buat iklan-iklan jauh diperketat supaya mampu dengan data pelanggan bersama bijak sesuai bersama kebutuhan, bukan buat kejahatan.