![Facebook Kebobolan Lagi,](https://cdn.brilio.net/news/2018/04/03/141065/759533-hacker.jpg)
KOMPAS.com - Facebook dilaporkan kecolongan lagi. Setelah bocornya data pengguna oleh aplikasi pihak ketiga Cambridge Analytica & AggregateIQ, kali ini, aplikasi besutan CubeYou yakni kuis "You Are What You like", telah ditangguhkan Facebook.
Kuis ini mirip dengan kuis #thisisyourdigitallife yg sebelumnya dimanfaatkan Cambridge Analytica, buat membobol tak kurang dari 50 juta data penggunanya.
Dalam investigasinya, Facebook mendapati apabila aplikasi tadi menambang data personal pengguna Facebook, dengan dalih riset akademik yg bersifat non-profit.
Vice President of Product Partnerships Facebook, Ime Archibong mengatakan akan terus menginvestigasi CubeYou.
"Jika dampak akhirnya mereka tak lolos audit, aplikasi mereka akan diblokir permanen dari Facebook", imbuh Archibong.
Baca pula: Ini Dia Pembuat Kuis Facebook yg Bocorkan Data
Beberapa pengguna mengatakan apabila aplikasi tadi dikembangkan CubeYou bareng pusat psikometrik Universitas Cambridge.
Sebab itulah, Archibong pula mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan otoritas komunikasi & informasi Inggris (Information Commisioner's Office), buat menginvestigasi Universitas Cambridge.
Salah satu universitas mentereng ini disebut-sebut membantu pengembangan aplikasi CubeYou, yg dilakukan oleh pusat psikometrik Universitas Cambridge & pula keterlibatan Aleksandr Kogan, kreator kuis #thisisyourdigitallife, yg dipergunakan Cambridge Analytica.
Perwakilan Universitas Cambridge menyanggah kerja samanya dengan Cube You, buat membangun model prediksi psikologi melalui kuis "You Are What You Like".
Facebook Grafik negara & jumlah pengguna Facebook yg mengalami kebocoran data ke Cambridge Analytica.
"Kami menjaga model prediksi secara rahasia, & itu telah berlangsung sebelum kami memulai kerja sama dengan mereka", terang galat satu perwakilan Universitas Cambridge.
Ia menekankan bahwa hubungan dengan Cube You, tidak dalam rangka komersil & tidak terdapat biaya atau proyek dari klien yg diperjual-belikan.
"Mereka hanya mendesain antarmuka situs yg menggunakan model kami buat memberikan wawasan pengguna pada data mereka. Sayangnya, pihak yg bekerja sama dengan Universitas Cambridge kerap melebih-lebihkan hubungan mereka dengan kami buat mendapatkan prestis dari pekerjaan akademiknya", imbuhnya.
Kubu Cube You sendiri mengaku apabila hubungannya dengan Universitas Cambrdige hanya berlangsung sejak tahun 2013 sampai 2015, & sejak itu belum terdapat akses ke informasi apapun dari kuis yg baru.
Baca pula: Beredar Ajakan Boikot Facebook, WhatsApp, Instagram pada 11 April
Cube You adalah firma analisis, serupa dengan Cambridge Analytica, yg menawarkan "kecepatan, kemudahan, & akurasi wawasan konsumen" kepada para kustomernya yg merupaka para pengiklan.
Sehingga beliau mengumpulkan sebagian data penggunanya melalui kuis kepribadian yg diadakan di Facebook bernama "You Are What You Like".
Kuis ini adalah kuis kepribadian, di mana penggunanya akan menjawab beberapa soal singkat mengenai kepribadian.
Nantinya, Cube You akan memanen data dari pengguna yg telah mengikuti tes tadi, & membangun profil psikometris mereka.
Praktik mengumpulkan data pengguna yg "dijual" ke pengiklan disebut hal yg wajar.
Setidaknya, hal tadi diyakini oleh Aleksndr Kogan.
"Sejujurnya, kami pikir kami bertindak dengan sangat tepat. Kami pikir kami melakukan sesuatu yg benar-benar normal", terang Kogan seperti KompasTekno rangkum dari The Guardian, Selasa (10/4/2018).
Menkominfo desak Facebook
Kabar kecolongan data pengguna Facebook oleh Cube You pun sampai ke Menteri Komunikasi & Informatika, Rudiantara. Ia pun mendesak Facebook buat segera melaporkan data pengguna Indonesia yg bocor di tangan Cube You.
Baca pula: Menkominfo Kirim Peringatan Tertulis, Facebook Wajib Lapor
"Saya baru update tadi pagi, terdapat lagi aplikasi yg mirip Cambridge Analytica. Tapi saya sudah telepon Facebook, tolong secepatnya kalau terdapat yg berkaitan dengan data pengguna Facebook Indonesia, sampaikan kepada kami," ujar Rudiantara di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (9/4/2018)
Lutfy Mairizal Putra Menteri Komunikasi & Informatika Rudiantara di Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (5/10/2016)Namun, Rudiantara tidak memberikan batas ketika laporan tadi kepada Facebook. Ia tetap konfiden, perusahaan sekaliber Facebook, berkomitmen terhadap regulasi yg terdapat di Indonesia.
"Tapi soal transparansi, perusahaan sekelas Facebook yg sudah listed di New York & yg nilai kapitalisasi pasarnya ratusan triliun rupiah mutlak enggak akan main-main dengan regulasi," lanjut Rudiantara.
Teguran tertulis & lisan telah diberikan Kemenkominfo, akan tetapi baru terkait kebocoran Cambridge Anlytica saja. Meski begitu laporan jumlah mutlak data pengnguna Facebook Indonesia yg bocor ke Cambridge Analytica belum diterima Rudiantara.
"Dari teguran tertulis yg kami keluarkan, kami minta kepada Facebook buat update terus mengenai jumlah data dari pengguna berasal dari Indonesia (yg bocor ke Cambridge Analytica). Sebab, angkanya kan berubah," ujar Rudiantara.
No comments:
Post a Comment