Tahun 2017 sebagai perseteruan besar bagi tiap startup buat memenuhi kebutuhan warga mayapada. Berbagai macam isu, hoax, penipuan via medsos, dan simpang siur arus warta yang begitu luar biasa membuahkan netizen mencari oase berdasarkan kejenuhan yang melanda di beberapa medsos terkini.
Setiap medsos mengangkat senjatanya masing-masing. Whatsapp, memakai keluarnya fitur baru berupa gif yang sekedar menyampaikan warna baru dalam mengirim chat ke sesama, akhirnya harus terkena kecaman di Indonesia sebab konten yang disinyalir mengandung pornografi. Fitur delete message yang bisa menangani tersebarnya hoax dan salah room chat pun maupun belum begitu menanggulangi aneka macam permasalahan di mayapada medsos.
Facebook, tidak ayal lagi sebagai asal kejenuhan. Memang tidak bisa dipungkiri facebook tidak hanya memuat permasalahan medsos mirip yang disebutkan di atas, namun permanen saja sebagai alasan bagi netizen buat tidak membuka facebook dalam rangka mencari ketenangan hidup. Hingga tiba di penghujung 2017, isu facebook yang sebagai medsos pendukung Israel pun diterpa isu blokir di Indonesia. Whatsapp pun tidak bisa mengelak berdasarkan hal ini.
Lalu apa yang terjadi andai kata ke 2 medsos itu terancam runtuh memakai aneka macam isu yang di tahun 2017 ini? Adakah penggantinya?
Berikut beberapa kandidat pengganti yang potensial, antara lain:
Line
Media sosial berdasarkan 2011 ini makin mendunia memakai aneka macam macam fiturnya. Mulai fitur dasar berupa chat dan free call hingga ke digital wallet berupa LINE-Pay, portal isu LINE Today's dan fitur penunjang perekenomian mirip LINE @. Setiap fitur tadi berpotensi membuahkan LINE sebagai pilihan teratas buat pengganti berdasarkan Facebook dan Whatsapp.
Telegram
Agustus 2013, Rusia meluncurkan medsos instan-messaging berbasis cloud yang cukup sebagai perhitungan sebagai pengganti Whatsapp. Fitur unlimited member group dan unlimited size buat file yang dikirim dalam chat via telegram membuahkan medsos ini digandrungi poly orang. Saat ini memakai update terbaru yang memudahkan dalam me-reply, forward dan delete message buat menanggulangi hoax, membuahkan telegram sebagai media sosial yang lebih simpel diterima warga.
Blackberry Messenger
BBM sempat menguasai tren instant messaging tahun 2010-2014. Platform ini bisa dibilang pelopor. Dengan Blackberry World sebagai Market Apps layaknya Playstore kepada jamannya, BBM bisa menghibur mayoritas warga. Saat ini, memakai fitur baru dan beraliansi memakai Uber membuat BBM mempunyai kemungkinan buat balik unjuk gigi, sebagai pengganti Facebook dan Whatsapp.
Oorth
7 Oktober 2017, sebagai catatan sejarah rilisnya produk domestik yang bisa menarik perhatian media sosial terdahulu. Meskipun versi iOS dan web apps nya baru bisa dinikmati awal 2018 nanti, oorth telah memiliki fitur yang mumpuni buat disejajarkan memakai medsos lainnya. Medsos jaman now yang mengusung konsep komunitas ini, memudahkan pengguna yang tidak hanya ber-media sosial, akan namun maupun bersosial secara nyata dan terorganisir memakai baik. Dengan fitur luar biasa ini bisa dipastikan, oorth sebagai produk lokal Indonesia siap sebagai pengganti Facebook dan Whatsapp.
Tahun depan akan sebagai tantangan bagi setiap startup instant messaging buat menjawab kebutuhan dan permasalahan yang ada di tahun 2017. Dari empat media sosial di atas, mana nih yang telah engkau pakai dan engkau nikmati? Jangan hingga ketinggalan menikmati kesempatan fitur terbaru setiap medsos di atas ya.
No comments:
Post a Comment