Wednesday, July 25, 2018

Karyawan Facebook & WhatsApp, Satu Atap Tapi Tak Harmonis

Karyawan Facebook & WhatsApp, Satu Atap Tapi Tak Harmonis
Karyawan Facebook & WhatsApp, Satu Atap Tapi Tak Harmonis

KOMPAS.com - Facebook & WhatsApp didirikan secara terpisah dengan filosofi & ideologi tidak sama. Kedua raksasa tadi lantas manunggal dalam 2014, di mana Facebook mengakuisisi WhatsApp.

Seiring berjalannya waktu, terjadi pergesekan internal antara Facebook & WhatsApp. Pendiri WhatsApp satu per satu hengkang, mulanya Brian Acton dalam 2017, lantas disusul Jan Koum baru-baru ini. (Baca maupun: Pendiri WhatsApp: Lamaran Kerja Saya Ditolak Facebook)

Kabarnya mereka tidak satu visi dengan CEO & COO Facebook, Mark Zuckerberg & Sheryl Sandberg. Brian Acton & Jan Koum tidak mau memadati WhatsApp dengan iklan, ad interim Mark Zuckerberg & Sheryl Sandberg telah tidak sabar memanen duit dari layanan chatting tadi.

Bukan cuma di jajaran petinggi, kalangan pegawai akar rumput pun membuat kubu. Setidaknya begitu menurut laporan WallStreetJournal, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (7/6/2018).

Pegawai Facebook & WhatsApp bermarkas di satu atap, yakni di Kantor Pusat Facebook, Menlo Park, California, Amerika Serikat. Kantor tadi ditempati dalam 2015 lalu atau setahun setelah WhatsApp bergabung.

Baca maupun: Kisah Miris Pegawai Facebook

Satu atap, tidak harmonis

Menurut asal dalam, para pegawai WhatsApp tidak suka dengan konsep kawasan kerja Facebook yg mentereng, dilingkupi restoran, & sentra perbelanjaan yg terkesan ramai.

Selanjutnya, para pegawai Facebook tidak suka dikala pegawai WhatsApp membawa meja dari kawasan kerja lama mereka. Meja itu lebih besar dari berukuran baku kawasan kerja Facebook.

Pegawai WhatsApp maupun bernegosiasi supaya menerima kamar mandi yg lebih mengagumkan dengan pintu-pintu yg lebih lapang. Sensitivitas semacam ini berangkat dari hal-hal sepele, akan tetapi mengorek ego & emosi.

Tim WhatsApp maupun memasang poster bertuliskan please keep noise to a minimum (tolong jauhkan kebisingan) di lorong-lorong yg tidak jarang dilalui pegawai Facebook. Hal itu memicu amarah & Facebook membalas dengan welcome to WhatsApp - shut up! (selamat datang di WhatsApp - diam!).

Hingga kini juru bicara Facebook & WhatsApp enggan berkomentar. Entah hingga kapan pergesekan internal antara WhatsApp & Facebook akan terus berlangsung. Apakah harmonisasi akan dicapai? Kita lihat saja.

Baca maupun: Begini Cara Facebook Bikin Karyawannya Tutup Mulut

No comments:

Post a Comment