Berbagai penemuan kepada bidang teknologi tentu saja mempunyai tujuan buat memudahkan pekerjaan atau memenuhi kebutuhan manusia. Dari lini kehidupan apapun, orang-orang berbondong-bondong melakukan penelitian buat menemukan sesuatu yg baru dan belum pernah terdapat sebelumnya. Atau berbagi fitur-fitur baru sumber platform yg telah terdapat, mirip yg terdapat kepada media sosial.
Saat ini, Facebook menjadi keliru satu platform media sosial yg gencar buat berbagi fitur-fitur modern mereka sehingga mampu memenuhi kebutuhan para penggunanya. Salah satu yg sedang diperkenalkan dan terus dikembangkan artinya Facebook Space. Ini merupakan fitur modern kepada mana pengguna mampu berkomunikasi memakai pengguna lainnya melalui Virtual Reality (VR). Fitur ini beberapa kali dicoba oleh sang pendiri Facebook, Mark Zuckerberg kepada beberapa kesempatan. Salah satunya ketika Puerto Rico dilanda mala beberapa waktu lalu.
Beberapa hari lalu, Mark melakukan kunjungan virtualnya ke daerah mala Puerto Rico memakai Facebook Space
Dalam VR-nya beberapa waktu lalu, terlihat Mark Zuckerberg melakukan tur singkat kepada Puerto Rico, yg baru saja dilanda mala, Badai Maria. Bencana ini telah meluluhlantakkan sebagian akbar daerah Puerto Rico. Dalam video tersebut, terlihat Avatar Mark melakukan kunjungan virtualnya ke beberapa lokasi kepada Puerto Rico yg tanda hancurnya daerah tersebut. Nggak cuma rusaknya sebagian akbar infrastruktur, akan akan tetapi banjir yg merendam perumahan dan putusnya akses listrik juga ditunjukkan dalam video ini.
Dalam video VR tersebut, Mark beserta keliru seorang petinggi Facebook lain berdiskusi soal dahsyatnya Badai Maria dan mereka mampu merasakannya meski lewat VR
Dalam turnya kali ini, Mark nggak sendiri. Ia ditemani oleh Rachel Franklin, keliru satu petinggi Facebook kepada bidang Social VR. Mereka berdua membahas mengenai parahnya pengaruh sumber badai Maria ini. Tentu saja mereka nggak turun langung ke lapangan. Mark dan Rachel berada kepada tempat kerja mereka masing-masing dan hanya bertemu melalui video VR ini. Tapi melalui video tersebut, Mark menyatakan bahwa lewat VR ini orang-orang tetap mampu merasakan bagaimana dahsyatnya terjangan badai Maria yg mengakibatkan sebagian daerah Puerto Rico musnah. Namun promosi perangkat lunak atau fitur baru Facebook ini justru ditanggapi tidak sama oleh sebagian warganet. Masyrakat mengecam tindakan Mark.
Setelah banyak pihak yg menyayangkan tindakannya ini, Mark pun akhirnya minta maaf
Bukannya merasa tertarik memakai fitur tersebut, warganet justru menganggap Mark nggak punya perasaan. Bagaimana mampu beliau melakukan tur ke daerah mala hanya memakai avatar melalui VR dan mempromosikan produk terbarunya itu. Seharusnya, Mark langsung terjun ke sana atau minimal nggak membuahkan mala ini sebagai wahana buat promosi perangkat lunak mereka.
Melihat respons kekecewaan sumber warganet ini, Mark pun akhirnya minta maaf. Ia mengungkapkan bila fitur yg paling vital sumber VR ini artinya rasa ikut merasakan. Dan tujuannya melakukan tur lewat VR ini artinya buat meningkatkan kepedulian sesama dan membantu kita buat melihat apa yg terjadi kepada bagian negara lain.
Mungkin saja penggunaan Facebook Space kali ini kurang mutlak, mengingat Puerto Rico tengah mengalami krisis sehabis dihantam mala. Dari kasus ini pun kita mampu belajar, bila nggak semua kemajuan teknologi mampu diterapkan kapan pun dan kepada mana pun. Situasi dan kondisi yg mirip ini bukan memudahkan, justru menuai kecaman sumber banyak sekali pihak alasannya nggak mutlak.
Advertisement
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
5 Daerah Penghasil Kopi Arabika kepada Garut
Bencana Alam Apa Sih yg Paling Pas Menggambarkan Kepribadianmu?
Games Facebook Yang Sempat Bikin Ketagihan
Kalau Sudah Muncul 6 Ciri Ini, Berarti Kamu Stres Kamu Sudah Level Dewa
Bongkar Batas Antara Dunia Maya dan Dunia Nyata, Facebook Luncurkan Facebook Space. Ajaib!
No comments:
Post a Comment