Salah satu mantan pendiri Facebook, Brian Acton mengajak masyarakat buat ramai-ramai menghapus software Facebook. Sebabnya, platform media umum tadi diduga menyalahgunakan data privasi pengguna setelah bekerja sama dengan firma analisa data.
BERITA TERKAIT
Akun palsu FB 'Taj Yasin Maimoen' minta sumbangan buat pesta kemenangan
Akun Facebook Taj Yasin dipalsukan buat minta sumbangan pesta rakyat
52 perusahaan teknologi menikmati data pengguna Facebook
Acton yg meninggalkan perusahaan Facebook.inc, September tahun kemudian & mendirikan software pesan lintas platform, WhatsApp, itu menyuarakan ajakannya lewat media umum Twitter tertentu.
"Sudah saatnya #menghapusFacebook," tulisnya seperti dikutip dari halaman Market Watch, Rabu (21/3).
Acton tak menyampaikan komentar tambahan wacana pernyataannya tadi, meski para netizen menyampaikan aneka macam macam reaksi. Akun Facebook Acton pun masih bisa diakses beberapa jam setelah ia mengunggah ciutan tadi, tetapi kini telah dinonaktifkan.
Aksi yg dilakukan Acton merujuk pada sebuah gerakan protes secara daring. Facebook diduga mengungkap data tertentu 50 juta penggunanya kepada perusahaan analisa data Cambridge Analytica selama masa kampanye presiden Amerika Serikat 2016.
Sementara itu, Acton & rekannya Jan Koum menjual WhatsApp ke Facebook pada tahun 2014 seharga USD 22 miliar. Acton mendapatkan USD 3 miliar dalam konvensi itu. Menurut Forbes, kekayaan bersih Acton waktu ini mencapai USD 5,5 miliar.
Setelah keluar dari Facebook & menjual WhatsApp, Acton mendirikan layanan pesan daring lain yaitu, Signal. Signal menawarkan enkripsi dalam layanan pesannya sehingga jejak percakapan tak bisa diawasi oleh pemerintah. [did]
No comments:
Post a Comment