Saturday, March 31, 2018

Facebook buang fitur trending topic

Facebook buang fitur trending topic
Facebook buang fitur trending topic

Facebook dikabarkan pekan depan akan menghapus fitur Trending Topic kepada platform-nya. Hal tadi seperti yang dilaporkan sang CNBC, Senin (4/6). Apa sebab?

BERITA TERKAIT
Akun palsu FB 'Taj Yasin Maimoen' minta sumbangan buat pesta kemenangan
Akun Facebook Taj Yasin dipalsukan buat minta sumbangan pesta warga
Terbuai janji pernikahan, gadis di Surabaya tertipu pria kenalan di FB

Alex Hardiman, kepala divisi info di Facebook memberitahuakn sebab. Menurutnya, keputusan tadi sudah dipertimbangkan matang-matang. Tidak lain adalah langkah pihaknya menekan penyebaran info palsu dalam platform media sosial terbesar ini.

"Kami paham semakin ke sini banyak orang menemukan produk yang ternyata tak lagi bermanfaat. Lagipula, cara orang mengonsumsi info di Facebook pula sudah berubah," pungkasnya.

Ia mengungkap pengguna media sosialnya ini kini lebih cerdas sebagai akibatnya mereka mempunyai kecenderungan skeptis terhadap info-info yang dianggap kurang kredibel. Apalagi, ketika ini pengguna mereka lebih menyukai konten-konten yang berbentuk video.

Sebelumnya, Facebook menjamin, fitur yang dirilis kepada 2014 kemudian menyumbang kurang dari 1,5 persen klik homogen-rat ke penerbit info. Dan buat kini, Facebook tengah menguji opsi terbaik buat bisa menampilkan info & memastikan asal info itu bisa dipercaya.

Facebook sendiri selama beberapa tahun terakhir sudah mengubah layanannya beberapa kali supaya bisa menghindari isu ideologi & politik.

Perlu diketahui bahwa terdapat disparitas antara trending topik yang dimiliki Facebook & Twitter. Perbedaan itu ialah jikalau trending topic di Facebook adalah fitur yang mengumpulkan info terpopuler & bertujuan supaya pengguna bisa melihat info dari asal yang terpercaya & seksama. Sementara di Twitter itu adalah percakapan. [rhm]

Thursday, March 29, 2018

Facebook Blokir Kelompok Buddha Garis Keras Myanmar

Facebook Blokir Kelompok Buddha Garis Keras Myanmar
Facebook Blokir Kelompok Buddha Garis Keras Myanmar

YANGON, KOMPAS.com - Facebook, Kamis (7/6/2018), sudah memasukkan sebuah grup garis keras Buddha Myanmar ke dalam daftar hitam karena kerap mengunggah ujaran kebencian terhadap etnis Rohingya.

Facebook menjadi keliru satu platform media sosial paling populer kepada Myanmar memakai 18 juta pengguna sumber 50 juta penduduk negeri itu.

Penyidik PBB menyebut, Facebook sudah berubah menjadi "binatang buas" kepada Myanmar karena sebagian penggunanya memaki media sosial itu menjadi cara buat menjelaskan ujaran kebencian & memicu kekerasan terhadap etnis Rohingya.

Sebagai respon atas yang akan terjadi inspeksi PBB itu, pekan ini Facebook sudah melakukan kunjungan ke Myanmar.

Baca maupun: Akhirnya Myanmar Sepakat Beri Akses PBB ke Desa Rohingya kepada Rakhine

Hasilnya, Facebook memblokir gerakan nasionalis Buddha, Ma Ba Tha beserta dua orang biksu ternama yang kerap mengeluarkan ujaran kebencian terhadap etnis Rohingya.

"Mereka tidak diizinkan mengguakan Facebook & kami akan menghapus semua akun & konten yang mendukung, memuji atau mewakili kepentingan organisasi atau sejumlah individu ini," istilah Manajer Konten Facebook, David Caragliano.

Facebook maupun memblokir dua biksu radikal Parmaukkha & Thuseitta. Pada Januari lalu hal serupa diberlakukan maupun buat biksu Wirathu.

Namun, para aktivis maisih mengecam Facebook yang dipercaya terlalu lamban menanggapi status-status berisi ujaran kebencian.

Kelambatan Facebook itu membangun sejumlah konten beris ujaran kebencian mampu dibagikan dalam 48 jam sebelum akhirnya dihapus.

"Kami mampu melakukan lebih banyak & kami memang merespon terlalu lamban," istilah wakil presiden kebijakan publik Facebook kepada Asia Pasifik, Simon Milner.

Milner menambahkan, Facebook kini memperbanyak karyawan kepada Myanmar, Singapura, & Bangkok, khususnya yang mampu berbahasa setempat.

Facebook maupun merogoh aneka macam langkah buat mencegah adanya akun palsu & memblokir pengguna yang sudah berkali-kali melakukan pelanggaran.

Perusahaan media sosial itu maupun menegaskan terus mengembangkan sistem bagi penggunanya agar mampu melaporkan konten-konten yang meresahkan.

Baca maupun: Myanmar Klaim Puluhan Warga Rohingya Bersedia Kembali Sukarela

Sementara itu para aktivis Myanmar menyambut baik langkah itu namun meminta agar Facebook jauh lebih transparan lagi.

"Berapa usang ketika yang dibutuhkan buat menghapus konten berbahaya? Berapa banyak orang yang mampu berbahasa Myanmar kepada Facebook?" istilah CEO Phandeeya, Jes Kaliebe Petersen.

"Pengguna berhak buat memahami," tambah Petersen.

Tuesday, March 27, 2018

Facebook Bersalah, Rugi Besar serta Terancam Bubar

Facebook Bersalah, Rugi Besar serta Terancam Bubar
Facebook Bersalah, Rugi Besar & Terancam Bubar

Akibat bocornya data langsung 50 juta Facebooker yang dipakai Cambridge Analytica (CA) buat pemenangan Donald Trump dalam Pilpres 2016, saham Facebook anjlok hingga 6,8 %. Dan nampaknya Facebook terancam bubar. Perjalanan menuruni puncak kejayaan media sosial raksasa ini sedang dimulai.

Betapa tidak. Di usianya yang ke 11, Facebook mengalami masalah pembocoran data paling akbar dalam sejarah media sosial. Penerobosan terhadap 50 juta data langsung secara ilegal tadi, mirip diungkap The New York Times, memungkinkan Cambridge mengekploitasi interaksi digital puluhan juta penggunanya, mengidentifikasi kepribadian mereka selaku pemilih & menghipnotis konduite puluhan juta orang ini---hingga akhirnya berdampak dalam apa yang mereka lakukan dalam bilik bunyi.

Gejala bubarnya FB kelak semakin menguat ketika Mark tidak berhasil meyakinkan dua miliar penggunanya bahwa data langsung mereka yang tersimpan dalam database FB kondusif & tidak disalahgunakan oleh pihak mana pun.

Baca juga: Kita Tidak Bisa Lepas dari Dunia Facebook, Sampai Kapan Main-main dalam Sini?

Ketika masalah ini diungkap ke publik, Sabtu (17/3) lalu, Mark memilih membisu & 'menghilang'. Tapi hari ini, beberapa jam lalu, Mark akhirnya angkat bunyi. Dia mengaku bersalah & berjanji akan memperbaiki produknya supaya kebocoran data pengguna tidak terulang dalam kemudian hari.

 "Kami memiliki tanggung jawab buat melindungi data anda, & jikalau kita tidak dapat maka kami tidak layak buat melayani anda," tulis Zuckerberg dalam akun Facebooknya.

Mark juga merasa perlu merinci pergi kronologi pencurian data oleh Cambridge Analytica yang bersumber dari sebuah aplikasi kuis kepribadian kreasi Aleksandr Kogan.

Aplikasi berbasis Facebook itu sukses menarik minat 300 ribu Facebooker yang beserta sukarela mengizinkan akses ke seluruh data langsung mereka, termasuk beberapa data langsung teman-temannya, sehingga total data yang terkumpul dalam database aplikasi itu mencapai puluhan juta akun!

Harusnya ini terselesaikan dalam 2015!

Sebenarnya, dalam tahun 2015, 3 tahun sebelum Christopher Wylie berkata masalah ini ke media pers, Mark sudah diberitahu oleh jurnalis The Guardian (dia tidak menyebutkan detil pembicaraannya beserta media pers terkemuka Inggris ini) bahwa Kogan menyerahkan data yang dimilikinya tadi ke Cambridge Analytica (CA).

Baca juga: Jangan Kirim Undangan Nikah lewat Medsos atau Grup Percakapan!

Langkah yang diambil Facebook dalam waktu itu artinya menuntut supaya Kogan & CA menghapus seluruh data langsung pengguna Facebook. Dan mereka memenuhi tuntutan tadi. Kasus ditutup. Selesai dalam 2015.

Tapi yah, namanya juga data, mana dapat dihapus begitu saja. Cerita 3 tahun itu terdengar naif, lantaran tidak melibatkan penegak hukum yang dapat mencegah penggunaan data buat melakukan kecurangan dalam pemilihan presiden paling menegangkan antara Donald Trump vs Hillary Clinton.

Akhir pekan lalu, Mark mengaku baru ngeh, ternyata dia sudah dipecundangi oleh CA yang memakai data dalam tangan buat pemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat 2016.

O iya, buat Enda yang tidak mengikuti kehebohan ini, Christopher Wylie artinya peniup peluitnya. Dia ikut membantu Cambridge Analytica dalam mendapatkan data langsung 50 juta Facebooker & bekerja dalam sana hingga tahun 2014.

Kepada Observer Wylie berkata misteri hitam yang terjadi dalam Cambridge Analytica & bagaimana firma analis data itu mengeksploitasi big data dari Facebook.

"We exploited Facebook to harvest millions of people's profiles. And built models to exploit what we knew about them and sasaran their inner demons. That was the basis the entire company was built on."

Sama mirip yang sedang terjadi dalam Indonesia, waktu itu Wylie sedang berada dalam sebuah perang akbar. Wylie bilang, petinggi Cambridge Analytica menghalalkan seluruh cara buat memenangkan perang tadi. Termasuk menghimpun & mengekploitasi data puluhan juta pengguna Facebook.

Tujuan akhirnya satu: membentuk sebuah mesin yang dapat mengidentifikasi kepribadian para pemilih Amerika Serikat & menghipnotis konduite mereka.

Negara Digital yang Terancam

Sebagai sebuah media jejaring tertutup, Facebook sebenarnya sudah sangat ketat dalam menerapkan peraturan yang melindungi privasi pengguna. Edukasi pun terus dilakukan buat memastikan pengguna mengenali mana wilayah publik & mana wilayah privasi dalam Facebook. Dan bagaimana pengguna dapat memproteksi kabar seputar mereka, sambil menentukan siapa yang boleh & dihentikan kabar tadi.

Baca juga: Bank Indonesia, Bank Sentral Paling Gaul dalam Twitter

Pembatasan & pengetatan itu mulai dilakukan Facebook dalam tahun 2014---sebelum masalah Cambridge Analytica terjadi.

Tapi apa lacur, seperempat penduduk bumi yang setiap hari berinteraksi dalam sini tidak memiliki kapasitas & kemampuan yang sama dalam berinteraksi & berkomunikasi dalam dunia digital. Maka terwujudlah sebuah dunia yang organik, yang diisi oleh orang-orang polos, orang-orang pandai & orang-orang jahat dalam satu wadah akbar. Mereka seluruh melakukan interaksi digital skala super akbar yang tidak dapat dikontrol satu per satu.

Tak dapat dipungkiri, Facebook sudah menjadi negara digital. Dan layaknya sebuah negara, salah satu tuntutan warga artinya terciptanya rasa kondusif & nyaman, bebas dari gangguan & kejahatan orang lain yang membisu-membisu menyelinap masuk ke dalam tempat tinggal.

Kita paham bahwa Mark & Facebook bukanlah orang jahat dalam sini. Tapi fakta bahwa puluhan juta data langsung dapat dieksplotasi buat tujuan tertentu sudah nisbi bagi para Facebooker buat memikirkan apa yang wajib mereka lakukan selanjutnya dalam Facebook.

Semoga ancaman itu tidak menjadi fenomena.

Sunday, March 25, 2018

Facebook Bakal Hapus Unggahan Pengemis 'Like' serta 'Share'

Facebook Bakal Hapus
Facebook Bakal Hapus Unggahan Pengemis 'Like' serta 'Share'

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah engkau melihat unggahan di Facebook berisi doa yg meminta pembacanya menyampaikan komentar "amin", membagikan, serta menekan tombol "like"?

Mulai minggu ini, Facebook berencana menghapus unggahan-unggahan semacam di atas, terutama unggahan yg mengajak orang lain mengklik tombol "like", memberi komentar, serta membagikannya kepada orang lain. Demikian Tekno Liputan6.com kutip menurut The Verge, Jumat (22/12/2017).

Uniknya, unggahan seperti di atas kerap kali muncul di News Feed poly pengguna. Hal itu alasannya adalah algoritma Facebook dipermainkan sang pembuat unggahan, seiring bareng tingginya interaksi poly terhadap unggahan, baik melalui jumlah "like", banyaknya komentar, juga dibagikan berkali-kali.

Facebook pun berencana buat menghapus unggahan-unggahan pengemis "like", komentar, serta "share". Kendati begitu, perusahaan memastikan unggahan yg sahih-sahih ditujukan buat membantu orang lain seperti kontribusi nir termasuk menjadi unggahan yg akan dihapus sang Facebook.

Disebutkan juga, jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg cs ini sudah meninjau serta mengategorikan seratus ribu lebih unggahan serta mengajarkan pada teknologi machine learning yg digunakannya buat mendeteksi bermacam-macam tipe unggahan yg memancing pengguna memberi "like", komentar, atau dibagikan.

Untuk menanganinya, Facebook akan mengimplementasikan metode ketat buat menghapus Pages yg terus-terusan berbagi unggahan pengemis "like".

"Kami akan terus mencari cara mengurangi unggahan yg meminta pengguna buat memberi tanda 'like', komentar, serta 'share'," kata Facebook dalam pernyataannya.

Selain itu, bareng menerapkan langkah ini, Facebook ingin mengurangi penyebaran konten yg bersifat spam, sensasional, serta menyesatkan. Tujuannya buat menghadirkan percakapan yg autentik.

Facebook menyebut, ketika ini unggahan yg memancing orang buat menyampaikan tanda "like" serta komentar sudah berkurang jumlahnya seiring penerapan metode ini.

Friday, March 23, 2018

Facebook akhirnya jawab surat Kominfo, ini isinya!

Facebook akhirnya jawab surat Kominfo, ini isinya!
Facebook akhirnya jawab surat Kominfo, ini isinya!

Facebook akhirnya menjawab surat menurut Kementerian Komunikasi & Informatika terkait penyalahgunaan data pengguna Indonesia yang melibatkan perusahaan Cambridge Analytica.

BERITA TERKAIT
Akun palsu FB 'Taj Yasin Maimoen' minta sumbangan buat pesta kemenangan
Akun Facebook Taj Yasin dipalsukan buat minta sumbangan pesta rakyat
Terbuai janji pernikahan, gadis di Surabaya tertipu laki-laki kenalan di FB

"Kami sudah menerima surat balasan menurut Facebook tertanggal 25 April 2018," tutur Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, dalam keterangan kepada Merdeka.com, Kamis (26/4).

Selain surat itu, lanjut Semuel, pihaknya pula mendapat kabar, bahwa terdapat petinggi Facebook yang akan datang ke Indonesia. "Mereka akan menjelaskan perkembangan lebih lanjut secara langsung kepada Menteri Kominfo," jelasnya.

Semuel pun membeberkan isi surat menurut Facebook itu. Isinya:

1. Facebook sudah melakukan pembatasan akses & pemutusan aplikasi pihak ketiga rata mirip CubeYOU & Aggregate IQ. Facebook sedang melakukan investigasi terhadap aplikasi pihak ketiga.

2. Proses audit yang dilakukan Facebook masih berjalan & akan membutuhkan waktu. Perkembangan proses audit akan diinformasikan kepada pemerintah Indonesia

"Pada prinsipnya, pemerintah dalam upaya buat mencegah terulangnya pergi penyalahgunaan data pribadi memakai melakukan pengenalan kepada warga. Pemerintah pula mempercepat penyelesaian draft final RUU Perlindungan Data Pribadi buat selanjutnya diserahkan ke DPR," jelasnya.

Sebelumnya Kemkominfo memperlihatkan empat permintaan kepada Facebook. Empat permintaan itu yakni:
Pertama, klarifikasi mengenai adanya warta penyalahgunaan data pengguna Facebook yang meluas ke firma analisis lain selain Cambridge Analytica, yaitu CubeYou & Aggregate IQ.

Kedua, penjelasan lebih lanjut mengenai tindakan teknis buat membatasi akses data di Facebook, mirip yang telah dijelaskan kepada surat menurut Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia tanggal lima April 2018.

Ketiga, memperlihatkan data jadwal &/atau implikasi audit kasus ini. Dan keempat, memperlihatkan data pengguna Facebook Indonesia yang terkena implikasi penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica. [ara]

Wednesday, March 21, 2018

Facebook akhirnya akui bahwa media umum 'lukai' demokrasi

Facebook akhirnya akui bahwa media umum 'lukai' demokrasi
Facebook akhirnya akui bahwa media sosial 'lukai' demokrasi

Facebook mungkin artinya jejaring sosial terbesar dikala ini. Namun makin akbar tentu makin akbar pula implikasi bagi para penggunanya.

BERITA TERKAIT
Mahasiswa Unnes kaget soal aturan wajib daftar akun medsos langsung ke kampus
KPU akui sulit tertibkan kampanye dalam medsos dikala masa damai
Sakit hati, pemuda dalam Gunungkidul sebar foto bugil selingkuhan via medsos

Hal ini terpancar menurut apa yg dikatakan seseorang petinggi Facebook dalam hari Senin (22/1) kemarin. Sang petinggi bahkan menyebut bahwa efek media sosial pula cukup kejam dalam demokrasi yg jadi landasan buat bebas berbicara.

"Pada 2016, kami dalam Facebook terlalu lamban buat mengenali bagaimana berbagai perilaku buruk dalam menyalahgunakan platform kami," tulis Samidh Chakrabarti, koordinator divisi engagement rakyat Facebook. "Kami bekerja menggunakan giat buat menetralisir risiko ini kini," lanjutnya.

Tentu 2016 merujuk dalam pemilu presiden AS dalam mana implikasi pemilu banyak ditentukan isu hoax serta keterlibatan Rusia yg hingga kini masih diivestigasi. Hal ini saja sanggup menggunakan praktis membuktikan bahwa platform Facebook punya celah buat disalahgunakan, & dalam duduk perkara ini, demokrasi dipertaruhkan.

"Mulai menurut kebangkitan dunia Arab (Arab Spring) hingga pemilu dalam semua belahan dunia, media sosial nampak selalu membawa implikasi positif. Namun kampanye presiden AS terakhir mengubahnya, menggunakan campur tangan asing & isu palsu, harusnya Facebook lebih cepat mengenalinya," ungkap Katie Harbath, petinggi Facebook yg menjabat direktur penjangkauan politik & pemerintahan dunia dalam perusahaan tersebut.

Chakrabarti pula menyebut bahwa nantinya Facebook akan memproduksi politik lebih transparan. Hal ini gagal dilakukan dalam 2016 kemudian, pasca yg terbaru terbukti bahwa muncul 80.000 postingan Facebook protesis Rusia yg berhasil menyasar 126 juta pengguna Facebook AS, & akhirnya para pemilih terpengaruh pilihannya.

Politik transparan ini akan dilakukan Facebook menggunakan cara mengarsipkan iklan pemilihan, dalam mana organisasi-organisasi yg menjalankan iklan terkait pemilu harus mengkonfirmasikan ciri-ciri mereka.

Chakrabarti pula menyebut bahwa isu hoax, pelecehan politik, serta partisipasi yg nir setara menurut masing-masing pemilih pula akan ditangani sang Facebook dalam waktu dekat. [idc]

Monday, March 19, 2018

Facebook & Youtube dilaporkan ke Bareskrim sebab memuat video cara bikin bom

Facebook & Youtube dilaporkan ke Bareskrim sebab memuat video cara bikin bom
Facebook & Youtube dilaporkan ke Bareskrim sebab memuat video cara bikin bom

Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia Sam Aliano menyambangi kantor Bareskrim Polri buat melaporkan media umum Youtube & juga Facebook. Laporannya tertuang dalam nomor laporan polisi: LP/B/692/V/2018/BARESKRIM, tanggal 24 Mei 2018.

BERITA TERKAIT
Konsumsi YouTube semakin tinggi 40 persen selama Ramadan
Jelang Ramadan, ini dikala prime time pengguna YouTube
XYZ Day: Gen Halilintar ungkap peran YouTube buat ekspresikan diri

Sam mengaku melapor sebab ke 2 media umum tadi tidak mengikuti anggaran yg timbul kepada Indonesia. Aturan yg dimaksudnya itu yakni tidak mau menutup konten-konten yg dianggap berbahaya buat masyarakat.

"Konten-konten itu mengajarkan para teroris cara bikin bom. Yang memfasilitasi mereka mampu belajar berdasarkan situ akhirnya rakyat mampu kena bahaya. Apalagi perusahaan ini mendapat penghasilan uang banyak berdasarkan Indonesia akan tetapi mereka enggak mau ikut anggaran Indonesia," tutur Sam kepada Kantor Bareskrim Polri kepada gedung Kementerian Kelautan & Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (24/lima).

Pria yg sempat bikin heboh sebab keinginannya menjadi capres melalui sejumlah iklan baliho ini menjamin andai tutur menjadi presiden bakal menutup kantor Youtube & juga Facebook. Setelah itu bakal diganti bersama Facebook khusus buat Indonesia.

"Saya harap berdasarkan ceramah-ceramah itu juga berdasarkan youtube membawa politik atau membawa komentar-komentar atau menghina agama atau mengkritik agama lain sebab memicu pertarungan. Ceramah yg timbul kepada dalam Youtube dilarang membawa isu yg timbul kepada timur tengah pertarungan itu ke Indonesia, sebab isu itu dipergunakan sang teroris buat mengajak orang buat berjihad," ungkapnya.

Sam menegaskan hanya pihak perusahaan Facebook & Youtube saja yg dilaporkan ke Bareskrim, bukan para pengunggah video.

"Pertegas perusahan bahwa mereka harus blokir konten-konten yg berbahaya bagi masyarakat atau angkat kaki berdasarkan Indonesia lebih baik sebab ini membahayakan masyarakat & ini bukan orangnya, akan tetapi perusahaannya eksklusif. Soalnya perusahaannya eksklusif yg bertanggungjawab buat memblokir atau memfasilitasi kepada masyarakat awam. Jadi perusahaan itu yg berhak buat memblokir," tegasnya.

Sam ingin agar pihak Bareskrim Polri segera memberi hukuman terhadap 2 perusahaan tadi andai tutur tidak memblokir konten-konten yg dianggap membahayakan masyarakat Indonesia.

"Tidak timbul duduk perkara penjara akan tetapi itu hanya kita menyampaikan hukuman. Sanksi izin itu ikut anggaran yg timbul Indonesia. Sanksinya harus tutup perusahaan bila tidak ikut peraturan, sebab ini negara Indonesia," tandasnya.

Sam melaporkan Youtube & Facebook bersama dugaan tindaka pidana Cyber Crime, UU nomor 19 tahun 2008 tentang warta & transaksi elektronik, 29 Undang-Undang Tentang Informasi & Transaksi Elektroni (ITE). [&]

Saturday, March 17, 2018

Duh, 7 Fitur Terbaru Ini Bakal Bikin Kamu Makin Posesif Sama Facebook di Tahun 2017. Awas Kecanduan!

Duh, 7 Fitur
Duh, 7 Fitur Terbaru Ini Bakal Bikin Kamu Makin Posesif Sama Facebook di Tahun 2017. Awas Kecanduan!

Siapa yang tak keranjingan bareng media sosial di zaman kini? Apalagi kita yang mengaku generasi X, Y, serta Z, media sosial mutlak sudah seperti tempat tinggal ke 2 bagi kita. Atau malah justru tempat tinggal pertama? Sudah menjadi rahasia awam bahwa media sosial dapat membangun image yang tidak selaras berasal diri seseorang, mereka yang introver sanggup berpura-pura ekstrover serta kebalikannya. Kita sanggup menjadi siapapun yang kita mau tanpa orang lain harus memahami. Pencitraan serta kepalsuan sanggup kita temukan di mana-mana di sepanjang jagad dunia maya. Anehnya kita merasa baik-baik saja bareng itu seluruh, kita tak lagi peduli entah yang kita lihat sebenarnya seperti apa. Yang penting di media sosial itu terlihat indah maka kita akan menyukainya.

Tahun 2017, perubahan media sosial akan makin membuatmu nyaman serta makin sulit tanggal berasal mereka. Sebut saja Instagram, Facebook, Snapchat, serta Twitter yang siap membombardir hidupmu bareng fitur-fitur baru yang menarik. Twitter kabarnya akan berfokus pada breaking news, Instagram pun sudah mulai mengembangkan fitur-fitur yang mirip bareng Snapchat termasuk fitur live buat akun-akun orang terkenal, serta Facebook akan  membuat perubahan raksasa. Hipwee sudah merangkum ulasan tentang fitur-fitur apa saja yang sanggup engkau dapatkan berasal Facebook di tahun 2017 ini.

1. Facebook kini tak hanya menghubungkan engkau bareng sahabat serta famili, tapi jua rekan kerja melalui layanan Workplace

Workplace sudah diuji coba dalam versi closed beta selama 20 bulan serta secara resmi diluncurkan pada bulan Oktober lalu. Layanan pesan serta media sosial baru ini akan diperuntukkan bagi kalangan perusahaan serta profesional serta sanggup dipergunakan secara internal. Tampilannya sangat mirip bareng Facebook, kalau engkau pernah menggunakan Yammer atau Slack, fungsi Workplace sangat mirip bareng keduanya. Sudah tersedia baik dalam versi desktop maupun mobile lho!

2. Pada tahun 2017, warta hoax akan sulit disebarkan melalui Facebook. Saat engkau ingin membagikan warta hoax, akan timbul tampilan seperti ini

Facebook menerma berbagai menuai kritik selama masa pemilihan presiden Amerika Serikat kemarin karena poly warta hoax yang tersebar di sana. Karena itu di pertengahan Desember kemarin, seperti dilansir berasal Bussinessinsider.com, pihak Facebook menyebutkan bahwa mereka tengah melakukan riset serta akan bekerja sama bareng ABC News serta Snopes buat menekan penyebaran warta palsu. Nantinya akan terdapat sinyal yang engkau terima saat ingin menyebarkannya fakta apapun yang terdeteksi hoax.

3. Messenger akan semakin berkembang di tahun 2017 nanti, nir hanya buat berkirim pesan tapi jua sanggup buat main game, shopping, serta melakukan pembayaran

Setelah tahun 2016 lalu Facebook Messenger meluncurkan fitur percakapan rahasia, kabarnya di tahun 2017 Messenger akan semakin berkembang. Tidak hanya buat berkirim pesan saja tapi jua sanggup buat bermain game, berbelanja online, serta bahkan melakukan transaksi pembayaran. Kamu akan semakin dimanjakan bareng fitur ini karena artinya engkau nir perlu lagi mengunduh poly pelaksanaan buat ketiga fungsi tadi. Tidak tabah kan ingin mencobanya?

4. LINE sudah terlebih dahulu melakukan inovasi ini, Facebook menyusul bareng video grup yang memuat enam layar

Sudah pernah melakukan video call bareng grup LINE engkau? Nah kurang lebih fitur modern Facebook ini nanti akan seperti itu, engkau sanggup melakukan panggilan bareng grup yang engkau miliki serta akan timbul 6 layar disana. Seru ya tampaknya

lima. Jomblo serta ingin punya asisten pribadi gratis? Nantikan chatbots Facebook yang kini sedang diuji

Platform Messenger Facebook akan mendapatkan chatbots yang berfungsi buat berkomunikasi tentang pemesanan restoran, cuaca, harga tiket pesawat serta lain sebagainya. Dengar-dengar pasar yang dibidik memang wilayah Asia Tenggara lho guys, serta tampaknya mereka jua akan berhubungan bareng Ebay buat membuat Shopbot. Duh makin gampang saja semuanya!

6. Kamu akan makin betah berlama-usang Facebook-an karena terdapat fitur live streaming video 360 derajat

Fitur interaktif video live streaming 360 derajat ini adalah upaya Facebook buat menaikkan konten virtual reality. Pihak Facebook menyebutkan bahwa mereka sahih-sahih ingin penekanan supaya fitur ini dapat dipergunakan buat menaikkan komunikasi virtual reality para penggunanya. Tinggal tunggu nih kapan fitur ini sanggup dipergunakan sang 1,8 milyar pengguna Facebook di seluruh dunia.

7. Sebentar lagi engkau nir hanya sanggup memasang status berupa kata-kata di Facebook, tapi bunyi jua. Duh nggak tabah tunggu fitur ini rilis!

Setelah meluncurkan fitur live video, nir usang lagi Facebook akan meluncurkan fitur live audio. Dengan adanya fitur ini engkau sanggup melakukan siaran langsung layaknya siaran radio. Pihak Facebook menyebutkan bahwa mereka paham betul jikalau penggunanya terkadang ingin menceritakan sesuatu melalui bunyi, bukan kata-kata. Fitur ini baru akan akan dirilis tahun 2017 ini, tabah ya yang sudah nggak tabah ingin pamer suaranya :p

Semua fitur-fitur baru tadi sekilas akan membuat hayati kita makin gampang serta menyenangkan karena rasa nyaman yang akan kita dapatkan. Tapi jangan salah, fitur-fitur ini jua sanggup saja bikin engkau makin jauh berasal dunia nyata karena terlalu seringkali bergelut di dunia maya. Jadi hati-hati saja sih ~

Advertisement

Artikel Bermanfaat serta Menghibur Lainnya

Yuk Segera Selamatkan Foto-Foto di Album Facebook Kita, Daripada Kena Hapus Pas 7 Juli Nanti.
Bekantan Imut Ini Dibunuh Lalu Fotonya Dipajang di Facebook. Sungguh Sadis serta Kejam!
Kamu yang Pake Facebook Sejak 7-8 Tahun Lalu, Pasti Nemuin Banyak Hal yang Sekarang Bikin Malu

Thursday, March 15, 2018

DPR Panggil Facebook Besok, Minta Penjelasan Nasib Pengguna Indonesia

DPR Panggil Facebook
DPR Panggil Facebook Besok, Minta Penjelasan Nasib Pengguna Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak kurang sumber 1 juta data pengguna Facebook di Indonesia dicuri oleh firma analis Cambridge Analytica. Angka itu meraup 1,3 % sumber total 87 juta data pengguna Facebook global yg disalahgunakan.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) bertindak cepat memberikan teguran verbal dan tulisan kepada Facebook, menyusul insiden ini. Selanjutnya, Komisi I DPR RI maupun sudah meminta perwakilan Facebook merapat ke Senayan.

Kami undang Country Head Facebook Indonesia. Dia berusaha hadir Rabu siang, tutur Wakil Ketua Komisi I DPR, Hanafi Rais, ditemui usai Rapat Dengar Pendapat di parlemen, Senin (9/4/2018).

Hanafi berkata, Komisi I DPR RI hendak mendalami kasus pencurian data yg mencuri perhatian masyarakat global. Lebih khusus, pihaknya ingin meminta penerangan atas nasib pengguna Tanah Air.

Baca maupun: Facebook Bebas Iklan Tapi Berbayar, Mau?

Nanti didalami problemnya dan tindak lanjutnya seperti apa, beliau berujar.

Belum sanggup dipastikan apakah kasus ini akan berujung ke pemblokiran Facebook di Indonesia. Menurut Hanafi, pemerintah sanggup saja bersikap tegas, akan tetapi harus melalui berbagai pertimbangan.

Tidak menutup kemungkinan pemerintah ambil perilaku tegas, tutur dia.

Dalam pertemuan antara Kominfo dan Facebook sekitar pekan kemudian, muncul beberapa poin yg ditekankan.

Antara lain, Facebook harus patuh beserta anggaran di Indonesia, melakukan shutdown software pihak ketiga, melaporkan yg akan terjadi auditnya ke pemerintah, berkoordinasi beserta penegak hukum terkait penyalahgunaan data eksklusif, dan mengimbau masyarakat buat puasa media umum sementara waktu.

Baca maupun: Hasil Pertemuan Kominfo dan Facebook Terkait Kebocoran Data Pengguna

Tuesday, March 13, 2018

DPR Beri Waktu Facebook 1 Bulan

DPR Beri Waktu Facebook 1 Bulan
DPR Beri Waktu Facebook 1 Bulan

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi 1 DPR RI menyampaikan tenggat selama 1 bulan kepada Facebook untuk menyerahkan impak audit terkait pencurian 1 juta data pengguna Indonesia. Hasil audit itu untuk menakar potensi bahaya yg bisa disebabkan atas kejadian tadi.

Sebulan harusnya cukup untuk serahkan impak audit itu. Nanti hasilnya bukan lagi untuk menyalahkan Facebook atau pihak pribadi, tetapi kami wajib memahami data itu jatuh kepada siapa serta dipakai untuk apa, kata Wakil Ketua Fraksi Golkar DPR RI, Meutya Hafid, usai RDPU di parlemen.

Adapun tenggat 1 bulan itu terhitung semenjak RDPU hari ini, Selasa (17/4/2018). Tak dari mematok ketika, Meutya mengatakan 1 bulan tak terlalu cepat serta tak pula kelamaan.

Kita berkejaran bersama Pilkada (supaya dipastikan tak dipakai untuk kepentingan politik). Menurut saya 1 bulan ialah ketika yg lumrah untuk investigasi, ia menuturkan.

Jika tak juga menyampaikan impak audit hingga tenggat tadi, Meutya mengatakan timbul penilaian lain dari Komisi 1 DPR RI ke Facebook. Salah satu opsinya, Komisi 1 DPR RI bisa mengajukan ke pemerintah supaya mengeluarkan moratorium (pembekuan).

Moratorium itu galat satu opsinya. Tapi tentu nanti dibicarakan lagi bersama pemerintah, ujarnya.

Baca juga: Tak Mau Buka-bukaan ke DPR, Facebook Terancam Dibekukan

Sementara itu, Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari, mengungkapkan pihaknya diminta menyetop proses audit untuk sementara oleh Komisioner Informasi Inggris (ICO). Ia juga nir bisa memastikan kapan impak audit akan diserahkan ke pemerintah.

ICO meminta kami menundah langkah-langkah audit serta pencarian fakta pribadi sambil menunggu penyelidikan mereka terselesaikan, kata beliau di sela-sela RDPU.

Diketahui, Kogan menjadi pengembang pihak ketiga yg menyerahkan data pengguna mayapada ke firma anlias Cambridge Analytica (CA) bertempat tinggal di Inggris. CA sendiri adalah konsultan politik untuk kampanye pemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS 2016 kemudian.

Komisi 1 DPR RI risi skenario serupa terjadi di Indonesia. Hingga kini belum bisa dipastikan kemungkinan tadi sebab belum timbul impak audit.

Sunday, March 11, 2018

DPR bakal panggil Facebook jelaskan kebocoran data pengguna

DPR bakal panggil Facebook jelaskan kebocoran data pengguna
DPR bakal panggil Facebook jelaskan kebocoran data pengguna

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hanafi Rais, turut berkomentar terkait bocornya data pengguna Facebook dalam Indonesia. Menurutnya, jikalau hal ini betul, maka pihaknya tak tanggung-tanggung akan memanggil perwakilan Facebook Indonesia.

BERITA TERKAIT
Parlemen Uni Eropa cecar Mark Zuckerberg soal Cambridge Analytica & hoaks
Polri pertimbangkan periksa pihak Facebook AS terkait kebocoran data
Soal kebocoran data, Polri nilai Facebook belum kooperatif

"Komisi I dapat memanggil perwakilan Facebook dalam Indonesia. Dan nir tertutup kemungkinan memanggil jua perwakilan perusahaan over the top (OTT) yg lain misalnya Google serta Twitter," jelasnya kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Kamis (4/4).

"Sesegera mungkin kami panggil," tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, jikalau terbukti betul Facebook bersalah, maka mereka telah melanggar terms of services-nya sendiri, khususnya terkait bersama privasi, distribusi serta keamanan data para pengguna layanan media umum ini.

"Belum lagi kepatuhannya menaati aturan UU maupun peraturan Menteri Kominfo terkait penyelenggaraan layanan sistem elektronik," katanya.

Menteri Komunikasi serta Informatika (Menkominfo) Rudiantara sendiri, sekarang tengah menunggu konfirmasi dari pihak Facebook Indonesia terkait mutlak jumlah data pengguna Indonesia yg bocor. Selain itu, dia juga berkata telah berkoordinasi bersama pihak kepolisian mengantisipasi diperlukannya penegakan aturan secepatnya.

"Kami sedang meminta angka pastinya," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, didasarkan  siaran pers Facebook, Rabu (4/4), mereka mengakui bahwa masih muncul 87 juta data yg dimungkinkan disalahgunakan oleh Cambridge Analytica.

Dari 87 juta data yg kebobolan, sebagian akbar merupakan pengguna Facebook dari Amerika Serikat atau kurang lebih 81,6 persen data disalahgunakan. Selain Amerika Serikat, muncul beberapa negara termasuk Indonesia.

Indonesia masuk urutan ketiga data yg disalahgunakan. Sekitar 1,3 persen dari 87 juta. Di atas Indonesia, muncul Filipina yg kemungkinan akbar penyalahgunaan data pengguna dari negeri itu kurang lebih 1,4 persen. Selain ketiga negara itu dalam antaranya Inggris, Mexico, Kanada, India, Brazil, Vietnam, serta Australia. [idc]

Friday, March 9, 2018

Ditanya Siapa Pesaing Facebook, Zuckerberg Tak Bisa Jawab

Ditanya Siapa Pesaing
Ditanya Siapa Pesaing Facebook, Zuckerberg Tak Bisa Jawab

KOMPAS.com   Selasa kemarin, pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, bersaksi di depan Komisi Perdagangan & Yudisial Amerika Serikat, wacana proteksi data pengguna Facebook terkait skandal Cambridge Analytica belakangan ini.

Dia dibombardir pertanyaan selama 5 jam oleh 44 senator, termasuk soal kekhawatiran posisi Facebook, yg disinyalir telah memonopoli ranah media sosial. Senator Lindsey Graham bertanya, Siapa kompetitor terbesar Anda kepada Zuckerberg.

Sang pendiri Facebook itu kesulitan menyampaikan jawaban yg terperinci. Jawaban Zuckerberg berputar-putar & menyebut bahwa Google, Apple, Amazon, & Microsoft mempunyai layanan yg bersinggungan beserta Facebook di beberapa hal.

Tak puas, Graham pulang mencecar, Kalau saya membeli (mobil) Ford & ternyata saya tidak senang, saya dapat membeli Chevrolet. Kalau saya kesal beserta Facebook, produk mana yg setara & dapat saya coba? tanyanya lagi.

Zuckerberg menjawab beserta menjabarkan aneka layanan berbeda yg disediakan oleh Facebook sehingga Graham terpaksa memperjelas pertanyaannya.

Baca juga: Ini Ciri-ciri Akun Facebook yg Dicuri, 1 Juta Orang Indonesia Terdampak

Saya tak bicara soal kategori. Maksud saya kompetisi yg Anda hadapi. Perusahaan mobil menghadapi persaingan keras. Kalau mereka bikin mobil tidak baik, orang-orang tak mau membeli & menentukan produk lain. Apakah ada cara lain Facebook di ranah swasta? cecar Graham.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno berasal The Verge, Rabu (11/4/2018), Zuckerberg kemudian menjawab bahwa orang Amerika rata-rata menggunakan "delapan aplikasi berbeda buat bekerjasama beserta sahabat sehingga mengesankan bahwa Facebook hanyalah salah satu berasal aplikasi itu saja.

Graham kemudian berhenti basa-basi & tertentu menembak Zuckerberg beserta bertanya apakah Zuckerberg berpikir Facebook menerapkan monopoli. Jelas tidak terasa seperti itu bagi saya, jawab Zuckerberg, yg disambut gelak tawa hadirin.

Facebook memang telah meraksasa sedemikian rupa di ranah jejaring sosial sehingga belakangan diduga efektif menjalankan monopoli & mengancam demokrasi beserta aneka misinformasi yg bertebaran di dalamnya.

Produk utama jejaring sosial Facebook saja punya dua,dua miliar di semua pengguna, tak tertandingi oleh kompetitor mana pun. Belum lagi produk-produk lain yg bernaung di bawah Facebook, seperti Instagram, WhatsApp, & Messenger.

Karena itu, belakangan muncul jua wacana bahwa Facebook wajib dipecah agar posisinya tak terlalu mayoritas.

Facebook & Zuckerberg sedang mendapat sorotan terkait skandal kebocoran data pengguna yg kemudian dipakai buat kepentingan politik oleh Cambridge Analytica. Dia dijadwalkan bersaksi di kongres Amerika Serikat di Washington pada hari Rabu pekan ini ketika setempat.

Wednesday, March 7, 2018

Dikunjungi Jokowi, pendiri Facebook kenang diajak blusukan ke pasar

Dikunjungi Jokowi, pendiri
Dikunjungi Jokowi, pendiri Facebook kenang diajak blusukan ke pasar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengelilingi tiap sudut kantor Facebook Headquarter yang terletak dalam Menlo Park, Silicon Valley, pusat industri kreatif dalam Amerika Serikat. Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba dalam Rabu sekitar pukul 11 siang waktu setempat.

BERITA TERKAIT
Parlemen Uni Eropa cecar Mark Zuckerberg soal Cambridge Analytica & hoaks
Mark Zuckerberg dituntut minta maaf ke Presiden Jokowi
Petinggi Facebook dikabarkan bakal bertemu Menkominfo

Saat tiba, Presiden Jokowi & rombongan disambut para eksekutif Facebook menuju lantai 2 building 20 menggunakan tangga & meninjau sejumlah daerah termasuk layar yang menampilkan kegiatan pengguna Facebook.

Pada kesempatan itu pula keliru satu eksekutif Facebook menyebutkan kepada Jokowi terkait market perencanaan building 20 zona 4. Selanjutnya Jokowi menuju sejumlah ruang termasuk Ruang Odd Job, Roof Top Garden, hingga meninjau lokasi OVR demonstrasi platform interaksi impian.

Jokowi sempat bertemu dengan sejumlah pegawai Facebook berasal Indonesia dalam sebuah taman yang merupakan bagian dari kantor media umum favorit itu.

Sekitar 15 pegawai berasal Indonesia yang sebagian besar masih berusia muda berdialog & bersalaman singkat dengan Presiden kemudian berfoto bersama.

"Sudah berapa lama kerja dalam sini?" tanya Presiden kepada satu persatu WNI. Beberapa dari mereka telah muncul yang bekerja selama empat tahun namun muncul yang baru tujuh bulan berkarier.

Mark Zuckerberg tanding ping pong impian versus Jokowi 2016 Merdeka.com

Salah satu pekerja Facebook berasal Indonesia Wahyu Dinata Setiawan (34) berkata dikala ini muncul sekitar 20 pekerja berasal Indonesia dalam perusahaan tadi.

"Hampir seluruhnya adalah anak muda," istilah anak muda berasal Tanah Abang yang baru sepekan bergabung dengan Facebook itu.

Di sela obrolan itu, founder Facebook Mark Zuckerberg tiba & menyambut Presiden yang dikala itu berada dalam Roof Top Garden.

Dalam akun Facebook-nya, Mark bercerita wacana awal mula bertemu dengan Jokowi. Dia begitu terkesan dikala diajak berkeliling untuk menyapa para warga.

"Pertama kali bertemu Presiden Widodo dalam Jakarta beberapa tahun kemudian dikala beliau membawa saya blusukan. Dia (Jokowi) bertemu & bekerjasama pribadi dengan orang-orang dalam seluruh negaranya. Kami pergi ke pasar bersama & dilingkupi ratusan orang. Ini adalah yang paling berkesan dalam hidup saya," kenang Mark.

Lalu, Mark maupun bercerita wacana pembicaraannya dengan Jokowi seputar planning kerjasama. Dia pun menyampaikan begitu terkesan dikala berkunjung ke Indonesia. "Suatu kehormatan bisa bertemu pulang dengan Presiden Jokowi," tandasnya. [did]

Monday, March 5, 2018

Datanya Sudah Bocor, Sampai Kapan Kita Main Facebook

Datanya Sudah Bocor, Sampai Kapan Kita Main Facebook
Datanya Sudah Bocor, Sampai Kapan Kita Main Facebook

Kurang lebih 50 juta data pengguna Facebook bocor serta dipergunakan konsultan politik Cambridge Analytica buat kampanye memenangkan presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Rupanya potensi kebocoran itu sudah pernah diperingati sang mantan pegawai Facebook sendiri sebelumnya.

Adalah mantan Operations Manager Facebook, Sandy Parakilas, yang sempat memperingati Facebook buat menciptakan sebuah sistem guna memantau aktivitas para pihak ketiga. Namun, peringatan itu tidak dipercaya krusial.

"Sangat menyakitkan melihat apa yang terjadi sekarang, sebab aku tahu Facebook sebenarnya bisa mencegah tragedi ini," ucapnya seperti dikutip Kompasiana dari KompasTekno (22/3/2018).

Bocornya data Facebook berdampak tertentu kepada kepercayaan pengguna yang kemudian menciptakan aksi buat menutup akun mereka. Salah satu penggagasnya ialah mantan pendiri WhatsApp, Brian Action. Melalui akun Twitternya ia menyerukan #DeleteFacebook. Aksi itu kemudian ramai dibicarakan serta di-retweet ribuan pengguna. Dampak lainnya ialah saham Facebook merosot tajam hingga 6,8 % atau sekitar Rp 509 triliun.

Pemilik dari super besar media sosial ini, Mark Zuckerberg, pun akhirnya meminta maaf atas tragedi bocornya data tadi. "Kami memiliki tanggung jawab buat melindungi data anda, serta jika kita nir bisa maka kami nir layak buat melayani anda," tulis Zuckerberg di akun Facebooknya. Permintaan maaf suami Priscilla Chan itu pula dimuat di 10 koran nasonal Amerika serta Inggris.

Bocornya data serta seruan buat menutup akun Facebook mendapatkan tanggapan majemuk dari beberapa Kompasianer. Antara lain, Sri Rumani, yang menilai data pengguna memang sangat krusial serta perlu dijaga supaya tidak jatuh ke pihak tidak bertanggung jawab, dalam hal ini seperti Cambridge Analytica.

"Data yang ada di media sosial seperti facebook bisa diolah menjadi isu menjadi aset perusahaan yang mempunyai nilai hemat buat diperjualbelikan. Mengingat setiap orang buat bisa memanfaatkan fasilitas media sosial facebook wajib mengisi bukti diri pribadi," tulis Sri lewat artikel berjudul Data Media Sosial Facebook Bocor, Harus Bagaimana?.

Ia pula menilai seruan buat menutup akun Facebook nir perlu karena media sosial yang sudah berusia 11 ini sudah menaruh manfaat. Terpenting, menurutnya, ialah menciptakan sistem lebih baik lagi menjadi akibatnya pengguna mencicipi keamanan serta ketenangan saat menggunakannya.

Berbeda halnya dengan Kompasianer Tilaria Padika yang nir kaget dengan adanya kebocoran data pengguna dari Facebook. Justru, ia merasa kaget sebab publik baru terkaget-kaget belakangan ini.

Lewat tulisan Data Facebook Bocor, Mengapa Kaget?, Tilaria mengungkapkan mengenai kebocoran data pengguna sebenarnya sudah berpotensi sejak lebih dari 10 tahun kemudian. Argumennya, ialah mengenai program prism: perjanjian kerja sama antara NSA serta  perusahaan-perusahaan super besar terkait internet seperti Google, Facebook, Apple, Yahoo, Microsoft, serta super besar internet di Amerika.

"Kerjasama itu memperbolehkan agen-agen NSA merogoh data pengguna, bukan sekedar metadata tetapi pula materi terkait riwayat pencarian, isi email, transfer arsip serta obrolan tertentu pengguna, tertentu dari server perusahaan. [...] Melalui 'Prism,' NSA mengumpulkan majemuk data serta konten komunikasi user, bukan saja penduduk AS tetapi pula penduduk seluruh global yang dengan layanan dari perusahaan-perusahaan AS," tulisnya. Untuk tulisan selengkapnya bisa dibaca di sini.

Terakhir, menyambung tulisan di atas serta meminjam pertanyaan Kompasianer Iskandar Zulkarnaen, hingga kapankah kita akan main-main di sini (Facebook)?

Saturday, March 3, 2018

Data pengguna Facebook kepada Indonesia bocor

Data pengguna Facebook kepada Indonesia bocor
Data pengguna Facebook dalam Indonesia bocor

Skandal penyalahgunaan data yang dilakukan Facebook masih menjadi bahan perbincangan. Sebab, sebanyak puluhan juta data penggunanya disalahgunakan dalam kasus Cambridge Analytica (CA). Kejadian yang terjadi sang media umum terbesar sejagad ini, menorehkan pertanyaan mengenai keamanan data penggunanya.

BERITA TERKAIT
Akun palsu FB 'Taj Yasin Maimoen' minta sumbangan untuk pesta kemenangan
Akun Facebook Taj Yasin dipalsukan untuk minta sumbangan pesta rakyat
Terbuai janji pernikahan, gadis dalam Surabaya tertipu pria kenalan dalam FB

Belakangan baru ketahuan, ternyata data yang disalahgunakan itu terjadi dalam hampir seluruh pengguna Facebook dalam dunia. Berdasarkan siaran pers Facebook, Rabu (4/4), mereka mengakui bahwa masih ada 87 juta data yang dimungkinkan disalahgunakan sang CA.

Dari 87 juta data yang kebobolan, sebagian besar ialah pengguna Facebook dari Amerika Serikat atau kurang lebih 81,6 persen data disalahgunakan. Selain Amerika Serikat, ada beberapa negara termasuk Indonesia.

2018

Indonesia masuk urutan ketiga data yang disalahgunakan. Sekitar 1,3 persen dari 87 juta. Di atas Indonesia, ada Filipina yang kemungkinan besar penyalahgunaan data pengguna dari negeri itu kurang lebih 1,4 persen. Selain ketiga negara itu dalam antaranya Inggris, Mexico, Kanada, India, Brazil, Vietnam, serta Australia.

Maka itu, untuk lebih mengamankan data penggunanya, pihak Facebook akan melakukan perubahan-perubahan dalam beberapa bulan mendatang. Untuk dikala ini, pihaknya telah melakukan beberapa perubahan, terutama dari sisi Application Programming Interface (API), dalam antaranya untuk layanan Event, Group, Pages, Facebook Login, Instagram, Search and Account Recovery, Panggilan telepon serta pengiriman pesan, Data provider and partner categories, serta pengaturan software.

"Kami tahu memiliki lebih banyak pekerjaan yang wajib dilakukan. Kami akan terus memberitahukan Enda dikala kami melakukan lebih banyak perubahan," tulis Mike Schroepfer, Chief Technology Officer Facebook.

Sebagaimana diketahui, dalam awal terkait insiden ini pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg membisu seribu bahasa. Namun selesainya bungkam beberapa hari, Zuck, begitu sapaan karibnya, secara resmi meminta maaf kepada seluruh pengguna Facebook serta rakyat.

Tak hanya lewat unggahan dalam Facebook, dia juga mengeluarkan permohonan maaf secara terbuka kepada rakyat melalui iklan dalam satu halaman beberapa koran ternama dalam Amerika Serikat.

Mengutip Ubergizmo, Selasa (27/3/2018), dalam iklan tersebut, Zuckerberg meminta maaf kepada seluruh pengguna serta rakyat serta menyampaikan klarifikasi tentang posisi perusahaan dalam masalah ini.

"Enda mungkin mendengar tentang software kuis dari peneliti dalam universitas yang membocorkan puluhan juta data pengguna dalam tahun 2014. Saya meminta maaf sebab kami tidak melakukan lebih banyak hal dikala itu," kata Zuckerberg dalam permintaan maaf Facebook tersebut.

Perusahaan, kata Zuckerberg, sekarang mengambil langkah untuk memastikan bahwa kebocoran data seperti ini tidak akan terulang kembali. Zuckerberg melanjutkan, Facebook telah menghentikan software-software semacam ini dari memperoleh akses ke banyak informasi pengguna. Bahkan, perusahaan membatasi data yang diberikan kepada software dikala pengguna sign in ke software memakai akun Facebook.

Perusahaan, kata Zuckerberg, juga melakukan inspeksi dalam setiap software yang mendapatkan akses ke sejumlah data signifikan sebelum masalah ini diperbaiki. [ega]

Thursday, March 1, 2018

Data pengguna bocor, Menkominfo sebut Facebook dapat dikenakan hukuman

Data pengguna bocor,
Data pengguna bocor, Menkominfo sebut Facebook dapat dikenakan hukuman

Menteri Komunikasi & Informatika (Menkominfo) Rudiantara buka suara terkait penyalahgunaan data Facebook yang dilakukan sang Cambridge Analytica. Menurutnya, jikalau betul hal itu terjadi, maka Facebook melanggar Peraturan Menteri (PM) Kominfo Tahun 2016 perihal Perlindungan Data Pribadi & Undang-Undang Informasi & Transaksi Elektronik (UU ITE).

BERITA TERKAIT
Menkominfo tegaskan tak pernah minta Instagram hapus foto Amien Rais-Rizieq
Menkominfo ingatkan sebar konten negatif berpengaruh dalam karir
Hindari pengedaran obat palsu, pemerintah bakal untuk e-Apotek

"Sanksinya dapat mulai asal administrasi, eksekusi badan hingga 12 tahun & denda hingga Rp 12 miliar," kentara Rudiantara dalam pesan singkat yang dikutip asal Liputan6.com, Kamis (lima/4).

Dikatakannya, sejauh ini pemerintah tengah menunggu konfirmasi asal Facebook terkait jumlah pengguna Indonesia yang menjadi korban asal penyalahgunaan data Cambridge Analytics melalui Facebook. Kemkominfo maupun akan berkoordinasi bersama aparat kepolisian terkait eksekusi tersebut.

"Kami sedang meminta nomor pastinya," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, didasarkan  siaran pers Facebook, Rabu (4/4), mereka mengakui bahwa masih terdapat 87 juta data yang dimungkinkan disalahgunakan sang CA.

Dari 87 juta data yang kebobolan, sebagian akbar adalah pengguna Facebook asal Amerika Serikat atau lebih kurang 81,6 % data disalahgunakan. Selain Amerika Serikat, terdapat beberapa negara termasuk Indonesia.

Indonesia masuk urutan ketiga data yang disalahgunakan. Sekitar 1,3 % asal 87 juta. Di atas Indonesia, terdapat Filipina yang kemungkinan akbar penyalahgunaan data pengguna asal negeri itu lebih kurang 1,4 %. Selain ketiga negara itu di antaranya Inggris, Mexico, Kanada, India, Brazil, Vietnam, & Australia.

Sumber: Liputan6.com [ega]